karena kasihan, kepala pangkalan memberikan dia makan yang cukup setiap harinya, dia yang hanya tinggal bersama kakaknya yang sudah sakit-sakitan sangat bersyukur pada kepala pangkalan yang telah memberikan mereka tempat tinggal, dia bersumpah suatu hari nantinya dia akan menjadi berguna dan akan membalas kebaikan kepala pangkalan.
Tapi karna kakak perempuannya yang selalu sakit-sakitan dia bekerja lebih keras untuk memberikan kakaknya makan enak, hal ini membuatnya jauh lebih kecil dari anak seumurannya, kakaknya yang merasa dia menjadi beban adiknya yang masih kecil, mencoba bunuh diri sekali, tapi ketahuan adiknya yang saat itu yang tiba-tiba saja pulang.
Adiknya menangis dengan keras saat mengetahui kalau dia ingin bunuh diri, dari saat itu dia menjaga kakaknya nonstop sampai kakaknya pun merasa bersalah melihat adiknya yang seperti itu bersumpah dengan segenap jiwanya kalau dia tidak akan pernah melakukan hal itu lagi.
Walaupun kakaknya sudah berkata seperti itu ketakutan yang dialaminya saat itu masih membekas didalam ingatannya, dia sudah kehilangan kedua orang tuanya setahun yang lalu, dia tidak ingin kehilangan kakaknya juga.
Sampai dua bulan barulah dia berani melepas kakak perempuannya dan dirinya mencari pekerjaan sebagai manusia yang memiliki kekuatan petir yang cukup kuat dan langka, dia bisa membantu mengisi pasokan listrik dipangkalan.
walaupun gajinya lumayan, pengobatan kakaknya yang sangat mahal membuat gajinya habis hanya untuk itu saja, Walaupun begitu dia tidak mengeluh, demi kakaknya sembuh, dia rela menghabiskan berapapun inti kristal yang dimilikinya, terbukti setelah lima kali pengobatan berturut-turut, kakaknya mulai sembuh sedikit demi sedikit.
Pengobatan kakaknya dilakukan sebulan sekali oleh seseorang berkekuatan penyembuhan, karna kekuatan penyembuhan berbiaya sangat mahal, dia bisa mengobati Kakaknya sebulan sekali, dia juga menabung sedikit inti kristal selama berbulan-bulan, walaupun kakaknya sudah mulai sembuh, tapi kakaknya tidak bisa bekerja keras, dia hanya tidak batuk, dan sesak, walaupun begitu dia bersyukur kakaknya bisa berjalan, sehat seperti sebelumnya.
Nama anak itu adalah Juna, nama kakaknya Elen, Juna mengikuti instruksi mesin itu dengan meletakkan tangan kecilnya diatas cetakan berbentuk tangan, lalu tangan kecilnya dipindai oleh mesin tersebut .
Setelah itu juna bisa memilih beberapa bahan makanan yang disukainya, Juna berfikir panjang dan melihat harga barang yang sangat murah dibandingkan yang dibelinya di pasar.
Juna memilih beras dua kilo dan sepuluh botol minum ukuran besar, dia meletakkan inti kristal sesuai dengan jumlah disebuah tempat berbentuk kotak yang tiba-tiba saja keluar dari dalam mesin tersebut.
Tak lama keluar dari bawah mesin itu sebuah kotak yang sama dengan kotak kecil tadi tapi versi lebih besar dari dalam alat tersebut, disana terdapat pesanannya tanpa kurang ataupun berlebih.
Juna merasa kagum, segera dia meletakkan barang barang itu kedalam tas ranselnya, saat dia ingin pergi dari sana, beberapa orang mendekatinya, orang-orang ini yang selalu menindasnta dan suka mengambil inti kristal yang sudah dia dapat susah payah.
Dia mendecih dengan geram, kalau saja dia lebih kuat dari lima orang ini, dia pasti akan membunuh mereka, tapi dipangkalan, membunuh itu dilarang, tapi jika tidak ada yang tau, bisa saja kan.
Lima orang mengepung seorang anak kecil, tapi kerumunan tidak ada yang bisa menghentikan hal itu karena pemimpin mereka adalah adik dari seorang yang cukup terkenal di pangkalan, seorang kekuatan super yang kuat.
Walaupun adiknya seorang pecundang yang bisanya hanya berlindung dibalik nama kakaknya saja, tidak ada yang berani menyinggung mereka, jadi mereka hanya melihat dengan mata simpati.
Juna pun juga tidak mengharapkan bantuan dari orang-orang pengecut seperti mereka, dia bisa berlari secepat kilat, apalagi dengan tubuhnya yang kecil jadi dia bisa melarikan diri kapan saja dia mau.
Tapi kali ini berbeda dia akan memberikan pelajaran kepada lima orang ini, Juna tetap diam tak bergerak tapi matanya sangat mewaspadai sekelilingnya, , melihat Juna yang diam saja, mereka mengira Juna ketakutan hingga tidak bisa bergerak.
Ke lima orang tadi semakin mendekat mengepung Juna dari segala sisi sampai mereka ingin bergerak menghajar Juna sesuatu terjadi, tiba-tiba kelima orang tersebut kejang-kejang secara bersamaan lalu pingsan dengan mulut mengeluarkan buih putih.
Juna tersenyum melihat hal ini, kepala pangkalan sudah mengumumkan peringatan kepada mereka kalau mesin ini bukan sembarang mesin, mesin ini dirangkai khususnya untuk orang serakah seperti para bajingan ini yang suka menindas orang yang lemah.
Juna tersenyum lalu pergi dengan bersenandung kecil, dia senang jika ada mesin itu setiap hari.
Dia dan kakaknya bisa makan enak tanpa harus membayar mahal hanya untuk sayur hijau maupun beras.Saat sampai di rumah Juna masuk perlahan, dia melihat kakaknya sedang menjahit baju yang bolong miliknya, dia tersenyum lebar sambil menceritakan kejadian tentang bahan makanan pokok yang murah banget tanpa menceritakan kejadian yang tidak menyenangkan tadi.
"Benarkah, itu hal yang bagus, kakak akan memasakkan sesuatu untuk mu, apakah sudah makan?" Elen tersenyum lembut dia berjalan ke dapur dengan beras yang dibeli adiknya.
"Belum!" Juna menggelengkan kepalanya dia mengikuti elen kedapur juga, keduanya tampak harmonis dan bahagia.
~~~~~~~~~~
Disisi Ren, Vio dan tuan Albert, mereka sudah selesai dengan pekerjaan yang cukup melelahkan, mereka kini sedang istirahat di rumah tuan Albert, Ren bisa mendengar notifikasi banyak inti kristal yang masuk kedalam akunnya.
Matanya berbinar bahagia, walaupun tidak terlalu banyak seperti saat tuan Albert ataupun para anggotanya Sean membeli ditokonya, tapi inti kristal terus mengalir sedikit demi sedikit lama-lama dia akan menjadi kaya, dan juga dia mendapatkan banyak poin dari sistem karena mesin yang dipasangnya dipangkalan kota C.
Walaupun banyak, poin masih belum cukup untuk membeli vaksin virus zombie jadi dia harus lebih bersabar, Ren dan tuan Albert berbincang sampai terdengar bunyi mengguncangkan dari bawah tanah.
Raut wajah tuan Albert seketika berubah, dia berdiri dan berjalan kesuatu tempat dengan cepat, Ren kebingungan, apa yang terjadi?,mengapa tuan Albert terburu-buru?.
Saat Ren sangat kebingungan, dia mendengar suara lebih keras diluar ruangan, tampaknya benar-benar ada yang tidak beres, Ren asyik berfikir tanpa melihat raut wajah Vio yang sudah berubah.
Vio menyeringai dengan ganas, lalu mendesis seperti memperingati sesuatu, Ren yang mendengar suara Vio seketika menoleh melihat Vio dengan kaget, apa yang terjadi pada Vio?.
"Vio, ada apa, apakah ada yang tidak nyaman disuatu tempat?" Ren khawatir dan ingin memeriksa tubuh Vio.
Namun sebelum dia selesai memeriksa, Vio tiba-tiba menghilang dari pandangannya sampai dia mendengar suara besi beradu dengan nyaring, seketika dia refleks menoleh kearah asal suara.
Ren melihat Vio sedang menahan sebuah benda tajam yang runcing dengan kukunya yang kini sudah memanjang dan menjadi tajam, didepan Vio, terdapat 'seseorang' bermata merah sama seperti Vio, Ren sangat terkejut melihat mata 'orang' tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
membangun toko serba ada diakhir zaman
FantasiProlog Ren tiba tiba masuk dunia novel populer akhir zaman, hidup didalam novel dipaksa sistem untuk untuk membuka toko serba ada diakhir zaman, demi bertahan hidup dan menjadi ikan asin diakhir zaman Ren bertekad untuk membangun toko serba ada yang...