29. ZOMBIE AKHIR ZAMAN

752 123 22
                                    

Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju pangkalan kota D, kedua mobil itu berkendara cukup santai mereka mengarah kehutan yang cukup lebat, Liam yang kali ini gantian menyetir mobil yang berjalan paling depan, dia sedikit melirik kaca spion untuk melihat tiga orang yang duduk ditengah mobil, Ren sedang berbicara dengan Sean sambil mengelus vio yang sudah tertidur pulas.

Melihat mereka yang seperti itu ditambah suasananya yang santai, Liam merasa mereka sedang dalam perjalanan menuju pantai untuk piknik jika dibandingkan dengan perjalanan mereka setiap saat untuk misi yang lebih menegangkan dan penuh teror.

Tapi anehnya dia menerima saja perasaan santai yang sudah lama tidak dia rasakan, tapi saat mobil masuk kedalam hutan yang lebat ini, tubuh semua orang pada menegang, waspada, mereka tau walaupun tidak ada zombie ditengah hutan, tapi ada yang lebih berbahaya dibandingkan zombie, tumbuhan dan binatang yang bermutasi lebih ganas dan liar mereka memiliki wilayah mereka masing-masing.

Hewan mutan berukuran lebih besar dari ukuran normalnya, sedangkan tumbuhan mereka bebas bergerak dan lebih ganas seakan-akan mereka ingin membalas dendam pada manusia jahat yang senang merusak mereka.

Hewan dan tumbuhan mutan jarang memangsa satu sama lain, tapi hewan dan tumbuhan mutan sangat suka memangsa manusia, hutan ini juga dikenal sebagai hutan paling berbahaya saat menuju pangkalan kota D, itulah mengapa kebanyakan mereka memilih jalan memutar yang lebih jauh daripada melewati hutan ini.

Tapi karna kekuatan Ren yang OP (over power) mereka memilih jalan ini dengan dilindungi perisai Ren disekeliling mobil mereka, bahkan jika hewan ataupun tumbuhan mutan lewat didepan mobil mereka, hewan dan tumbuhan tidak akan mengambil inisiatif untuk menyerang duluan.

Ren yang melihat pohon yang bahkan lebih besar dan lebih tinggi daripada sebelumnya merasa penasaran dan memiliki keinginan buat piknik dibawahnya, Ren segera menoleh kearah Sean dan menyampaikan keinginannya.

"Sean, ayo kita berhenti dulu untuk makan siang, lagipula ini sudah waktunya makan!"

Dihadapkan dengan mata berbinar Ren tak ada yang bisa menolaknya, apalagi Sean yang udah kepincut, langsung saja mobil itu berhenti, mobil dibelakang yang melihat mobil didepan berhenti tiba-tiba merasa kebingungan.

Ren keluar terlebih dahulu membawa vio untuk mencari tempat yang cocok buat piknik, kekuatan Ren diperluas sampai tempat yang cocok untuk piknik, masih disekitar mobil mereka berhenti, dibawah pohon yang rindang Ren mengelar karpet dari dalam tas nya.

Karpetnya cukup lebar untuk mereka semua duduk, Ren mengeluarkan makanan satu persatu, makanannya hampir menempati separuh dari karpetnya sendiri, para anggota tim terkejut dengan makan yang tak ada habisnya keluar melalui ransel milik Ren, tapi tak ada satupun yang bertanya kenapa bisa muat, mereka datang tanpa disuruh mereka memakan makanan apapun yang mereka suka

Sean juga sudah lama duduk disamping Ren dan diam-diam membantunya, Liam melihat kearah anggota yang lain sedang berebutan makanan, berbincang dan mengobrol, lalu kearah Ren dan Sean yang merasa dunia milik berdua, ok fiksi sih ini, macam piknik dibuat mereka semua, padahal ini daerah rawan bahaya loh, gimana mereka bisa santai begini?.

Tapi beberapa saat kemudian Liam malah ikut makan dan ngobrol lebih antusias dan melupakan kenapa mereka santai sekali ditempat zona merah berbahaya ini, yang penting makan dulu ya kan?, urusan yang lain belakangan.

Setelah makan siang alias piknik, mereka kembali menaiki mobil dan akhirnya setelah hampir malam tiba mereka datang ke pangkalan kota D, didepan gerbang pangkalan mereka berhenti kemudian lima orang bersenjata keluar dari pintu kecil saat melihat dua mobil yang berhenti.

Lima orang tadi menghampiri mobil paling depan dan berhenti di samping pintu mobil paling depan,
"Maaf apakah kalian ingin memasuki pangkalan?, kalau boleh tau dari mana kalian berasal?" Seseorang yang paling depan berbicara tampaknya dia adalah pemimpin kelompok ini.

Liam membuka kaca mobil dan menjawab dengan sopan.
"Ya, itu benar kami berasal dari pangkalan kota C dan kami datang kemari untuk menginap beberapa hari"

"Kalian bisa masuk tapi kalian harus diisolasi satu malam dulu lalu setelah itu kalian bisa masuk kepangkalan membayar persediaan makanan yang kalian punya, satu orang membayar sekilo beras dan sebotol air minum"

Liam menganggukkan kepalanya dan berterima kasih, normal kalau memasuki pangkalan Baru untuk membayar persediaan, tapi lain ceritanya kalau tinggal di pangkalan itu.

Tak lama kelima orang itu pergi untuk membukakan pintu gerbang yang cukup besar untuk dilalui dua mobil, lalu saat turun dari mobil, mereka dibawa ke tempat ruang isolasi, ruang isolasi hanya berupa
ruangan kosong yang luas untuk menampung mereka semua.

Ren khawatir kalau mereka tau Vio bukan manusia jadi Ren memakaikan kacamata hitam untuk menutupi mata Vio yang merah delima, setelah Ren mengelar karpet yang lebar dan menyiapkan tempat tidur untuk Vio dan dirinya, Vio langsung patuh tidur disamping Ren yang masih duduk diatas kasur yang digelar, (perasaan vio dari awal tidur Mulu).

Sean juga duduk disebelahnya Ren, melihat hari yang hampir gelap, Ren mengeluarkan kompor kecil dan mulai memasak makan malam untuk mereka, Liam, Athan, dan Adam memperhatikan masakan Ren yang baru dimasak, mata mereka berbinar dan mulut mereka hampir meneteskan air liur.

Cleo langsung memukul kepala mereka dan memarahi mereka untuk menjauh, takut makanannya kecipratan air liur mereka kan enggak epic jadinya, ketiga orang tadi yang dipukul kepalanya terdiam murung dipojokan.

Walaupun masakan Ren enak pakek banget, mereka juga ada rasa takut, apalagi melihat wajah sang kapten yang tak enak dilihat, dilirik dikit aja dah membuat orang merinding, mereka masih sayang nyawa cuy.

Untungnya tak lama mereka menunggu dua hidangan dan satu sup siap disantap, mereka tentu saja mengambil sendiri sendiri, tak mungkin meminta Ren yang mengambilkan, jarang sekali mereka makan makanan panas saat berada diluar.

Biasanya yang mereka makan berupa roti kering nan keras yang mudah dibawa kemana-mana, soalnya mereka bersepuluh tak ada satupun yang pintar masak, jadi memiliki Ren yang pintar masak adalah berkah tersendiri bagi mereka.

Sean memakan masakan Ren dalam diam, dia merasa seperti Ren memasak hanya untuknya sehabis dia pulang kerja, akan lebih sempurna jika ke sembilan orang ini tidak menganggu mereka khayalannya pasti akan lengkap.(Ok tinggalkan si tukang halu ini dibelakang).

Setelah makan mereka berbincang bincang dengan santai, sekali lagi Liam menghela nafas, jarang ada waktu Santai yang langka, harus dinikmati, Sean bertanya apa rencana Ren selanjutnya.

"Mungkin setelah kita mencari tempat yang pas untuk menginap, aku akan langsung mencari pemimpin pangkalan disini, lalu jelaskan tentang mesin ini?" Kata Ren agak ragu, takut kalau mereka tak percaya mesin penjualan otomatis itu ada.

"Kalau begitu aku ikut denganmu" Ren tersenyum dan setuju mendengar kata Sean, dia akan menitipkan Vio pada anggota Sean yang lain, dia tidak berani membawa vio keluar ditempat yang asing, takutnya Vio tak nyaman, jadi lebih baik tinggal di penginapan nanti.

~~~~~~~~~~

HALOO GUYS SAYA KEMBALIII...

aduh lama bener ngilang baru kembali sekarang, hahahahah maklumlah orang sok sibuk kayak saya itu memang beda.

Oh iya aku punya cerita lucu nih ya guys, kan beberapa waktu yang lalu aku jumpa buku nikah ortu ku kan, nah pas aku liat tahun nikah mereka, aku shock berat, hampir mau nangis, ortu ku nikah tahun 2003, lah sementara aku sendiri lahir tahun 2003.

kupikir lah aku anak haram, ataupun anak pungut ya kan, ternyata pas aku liat liat lagi bulan mereka nikah itu ternyata di bulan februari, aku lahir di bulan November, ok enggak jadi nangis, ternyata aku bukan anak haram ternyata.

Pas aku ceritain ke ortu ku kan, mereka ketawak ngakak banget, kok aku jadi malu sendiri ya, jadi intinya gini, kita harus baca informasi sampai habis, jangan setengah-setengah, nanti jadi seperti saya, hampir syok berat.

Ok lah gitu aja sampai jumpa di episode berikutnya bye bye minnnaaa....

membangun toko serba ada diakhir zaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang