27. ZOMBIE AKHIR ZAMAN

1.4K 194 21
                                    

Mereka melakukan perjalanan ke pangkalan terdekat kota C, yaitu pangkalan kota D, jarak pangkalan kota D jauh lebih dekat dibanding pangkalan yang ada di kota B, jadi otomatis mereka ke kota D terlebih dahulu.

Lagi pula jarak kota E, ke kota B jauh lebih dekat jadi sekali jalan, kata liam kota A memiliki pangkalan terbesar dari semua kota yang ada, tapi pangkalan terbesar belum tentu juga pangkalan terkaya, mereka bisa dibilang cukup kesulitan masalah ekonomi.

Jadi dari pangkalan kota D lalu ke kota E mereka akan langsung menuju kota B dan kota A agar tidak kehilangan banyak inti kristal, mereka mengalami perjalanan yang cukup panjang, kedua mobil itu berjalan dijalan yang bisa dikatakan kurang mulus, karna sudah lama ditinggalkan, jadi jalanan aspal mulai keropos dan berlubang.

Juga mereka juga sering bertemu berbagai macam zombie yang menjijikan, Ren sampai tak sanggup melihatnya, orang yang terbiasa hidup di zaman modern sepertinya tidak terbiasa melihat adegan horor sekaligus menjijikan yang berkeliaran dimana-mana.

Tapi zombie-zombie itu sama sekali tidak berani mendekati mobil mereka, karna apa?, tentu saja karna ada Vio tercinta kita yang tidak ingin kakaknya melihat banyak adegan yang menyakiti mata, jadi dia mengeluarkan aura raja yang menakutkan hanya berlaku untuk seluruh zombie.

Jadi tidak ada zombie pada jarak 3 km dari mereka, pada awalnya anggota Sean gugup dan curiga kenapa perjalanan mereka mulus tanpa hambatan, tapi melihat kapten mereka yang tenang-tenang saja mereka kembali santai.

Sean sudah tau kalau Vio bukan zombie biasa, Sean dia menjadi santai, dia juga tidak ingin Ren  melihat pemandangan yang mengerikan itu, jadi dia diam saja.

Ren melihat pemandangan sekelilingnya, tampaknya dia merasa melihat bayangan gedung-gedung tinggi yang diingatnya dulu bercampur aduk dengan gedung yang bobrok dan ditinggalkan sekarang, memang jika tuhan berkehendak, bahkan kemajuan teknologi manusia pun bisa langsung dimusnahkan.

Ren diam-diam menghela nafas, hari sudah mulai malam, mereka harus segera menemukan tempat untuk beristirahat, mereka sudah berjam-jam di dalam mobil, dan tak bagus juga mengendarai mobil dimalam hari, walaupun seluruh zombie sudah disingkirkan oleh aura Vio, tapi belum tentu hewan dan tumbuhan yang bermutasi takut dengan Vio.

Pilihan terbaik adalah mereka beristirahat satu malam di gedung yang tampak agak bersih, walaupun banyak debu dan kotoran, setidaknya tidak berbau darah dan atap bocor, jadi aman satu malam disini.

Liam bertugas membuat api, Ren mengambil inisiatif untuk memasak, Sean membantu Ren memasak dan yang lain memeriksa sekeliling gedung memastikan tidak ada hal yang membahayakan mereka pada malam hari.

Ren diam diam memasang pelindung persegi untuk melindungi seluruh gedung biar istirahat mereka tidak terganggu, sambil memasak ditemani Vio, Ren sedikit bersenandung pelan, Sean yang memiliki pendengaran tajam otomatis mendengarnya.

Sean melirik Ren dengan lirikkan kecil, Sean selalu memperhatikan Ren tanpa sadar, matanya selalu melihat kearah Ren dimanapun dia berada, Ren mengetahui kalau dia diperhatikan tapi pura-pura tidak tahu saja.

~~~~~

"Enak...enak sekali" Liam menangis Bombay saat memakan makanan masakan Ren, anggota yang lain hanya mengangguk-angguk setuju saja dengan mulut yang penuh, Ren tersenyum senang, tidak menyangka kalau masakan rumahan nya disukai oleh semua orang.

"Aku mau tambah" Liam mengangkat piringnya mengarah pada Ren.

Begitupun dengan Adam dan Adrian yang menatap Ren dengan mata berbinar dan mulut yang penuh, ditangan mereka ada piring kosong, karna Ren yang duduk dekat makanan mereka jadinya Ren yang mengambilkan untuk mereka, Sean yang melihat itu menatap tajam kearah ketiganya.

Hanya Liam yang tidak sadar ditatap oleh mata buas Sean, Adam dan Adrian sudah berkeringat dingin dan menelan dengan susah payah, tapi pesona makanan buatan Ren membuat mereka nekat mengabaikan tatapan maut sang kapten.

Setelah Ren membagikan kembali piring mereka, mereka langsung ngacir menyingkir dari tempat itu untuk menyelamatkan nyawa, hanya tinggal Ren dan Sean oh jangan lupakan Vio yang duduk disampingnya Ren, mereka duduk agak sedikit jauh dari api unggun tempat para anggota lainnya duduk.

Ren hampir tidak bisa menahan tawa saat melihat kedua orang tadi minggir tergesa-gesa, Ren melihat Vio yang asyik fokus makan inti kristal tingkat tinggi yang baru-baru ini didapat olehnya, dia tersenyum gemas saat melihat adiknya yang fokus makan tanpa menghiraukan hal lainnya.

Ren asyik memperhatikan Vio, Sean malah asyik memperhatikan Ren, tanpa dirinya sendiri sadari kalau tatapannya pada Ren semakin lembut seperti es yang mencair dimusim semi, jika ayahnya melihat hal ini mungkin dia akan terkejut setengah kagum, kagum pada Ren yang bisa membuat anaknya seperti itu.

Setelah Makan mereka bersiap untuk tidur, dia anggota berjaga dimalam awal, walaupun Ren sudah memasang pelindung, Ren tidak menghentikan mereka untuk berjaga, yah siapa tau ada apa-apa, kan enggak lucu kalau lagi tidur ehh pas bangun sudah ada didalam baka, kan enggak lucu hehe.

Yang pertama berjaga adalah Liam dan Adam, Sean masih punya dendam pribadi pada mereka, Ren dan yang lainnya menggelar kantong tidur mereka masing-masing, Ren juga menggelar kantong untuk Vio, walaupun Vio zombie dia memiliki kebiasaan yang didapatkan dari Ren, yaitu tidur sampai pagi.

Ren yang terbiasa hidup di era damai, tak terbangun saat anggota yang lain ganti shift, kali ini Sean yang berjaga ditengah malam, Sean berjaga didekat api unggun yang masih menyala sesekali melirik Ren yang nyenyak sekali tidurnya.

Ada sedikit keraguan dihatinya tentang asal usul Ren , tak ada satupun manusia yang hidup diakhir zaman bisa tidur nyenyak diluar bahkan di dalam pangkalan sekalipun, mereka harus selalu waspada terhadap apapun, termasuk manusia.

Karna hati manusia diakhir zaman lebih kejam daripada monster monster diluar sana, tapi melihat Ren kembali, dia benar-benar meragukan asal usul nya, apakah dia tuan muda yang dimanjakan?, tuan muda yang dibesarkan dengan tanpa mengetahui adanya akhir zaman?.

Orang tua bodoh seperti apa yang memanjakan anaknya diakhir zaman?, entahlah Ren sangat misterius, tiba-tiba saja muncul tak tau darimana, beserta seluruh barang-barang yang unik miliknya, menyelamatkan mereka dari krisis lalu membuat mereka memiliki harapan lebih untuk hidup.

Seperti dewa yang datang dari langit untuk memberi harapan pada manusia putus asa seperti mereka, Sean tersadar dari lamunannya saat mendengar suara yang berisik dari luar gedung, dahinya sedikit menyerit, anggota yang lain  terbangun secara bersamaan, tinggal Ren dan Vio yang masih tertidur nyenyak.

Sean memberi kode mata kepada Liam lalu mereka berdua pergi kelantai dua melihat apa yang terjadi, anggota yang lain tetap didalam menjaga Ren yang tertidur lelap.

Sean dan Liam mengintip dari balik jendela gedung yang berada dilantai dua, mereka melihat dari jauh dengan seksama karna malam sangat gelap mereka hanya melihat beberapa sosok yang saling beradu, tidak tau apa itu, tapi sepertinya mereka tak terfokus pada gedung yang mereka tinggali.

Liam menghela nafas lega tapi pertempuran semakin berisik dan semakin gaduh, Liam dan Sean memperhatikan dengan fokus dan serius sampai matahari sudah tampak diufuk timur,

Sampai matahari terbit barulah pertempuran berakhir, Sean dan Liam dengan jelas melihat beberapa bercak darah disepanjang penglihatan mereka, dan banyak bangkai yang tak diketahui apa itu.

Mereka sepakat turun dan keluar untuk melihatnya, Saat mereka turun mereka melihat Ren dan Vio yang telah bangun dan mereka sudah berkemas, Sean memimpin mereka keluar gedung dengan hati-hati.

~~~~~~

HHAHAHAHA, akhir aku update juga, maaf nungguin lama ya hehe, tapi jangan khawatir, aku akan selalu update kok, jangan khawatir ok, tapi tidak menentu updatenya,

Aku merindukan kalian semuaaa pembaca setia saya🥹, komen dong biar lebih semangat buat ceritanya, yaudah itu aja.

See you next time darling 😘

membangun toko serba ada diakhir zaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang