17. ZOMBIE AKHIR ZAMAN

1.6K 223 8
                                    

"Tuan rumah, s...saya tidak menemukan adanya gelombang kehidupan didalam tubuh anak itu," sistem berkata dengan suara gemetar.

"Apa artinya itu sistem?" Ren bertanya dengan keheranan.

"Itu artinya anak itu bukanlah manusia, kemungkinan besar dia adalah ZOMBIE"

"Sistem kau bercanda?, mana ada zombie seimut ini?, lihat dia seperti manusia normal, hanya matanya yang agak berbeda,"

"Tuan rumah saya yakin anak itu adalah zombie, tapi kenapa dia bisa melewati perisai pelindung toko ya?, padahal hanya manusia saja yang bisa masuk".

"Apakah perisainya rusak?,"

"Jika perisai rusak saya akan menerima pemberitahuan, hmm 8 kemungkinan besar kalau perisai mengizinkan dia masuk artinya dia baik?, atau mungkin dia tidak akan mencelakai tuan rumah? " sistem berkata dengan ragu.

"Emm...kita lihat nanti saja!" Percakapan Ren dan sistem didalam hati selesai dengan begitu saja, Ren tersenyum lalu mengelus rambut anak didepannya, rambutnya hitam mengkilat sangat halus dan nyaman untuk disentuh.

Ren tidak terlalu memikirkan anak itu zombie atau tidak, yang jelas dia memiliki anak yang sangatlah patuh dan baik disisinya dia sudah bahagia, dia sudah menganggap anak ini sebagai adiknya, dia tidak memperdulikan anak itu zombie atau bukan.

Ren melihat anak didepannya memakai baju kaos kebesaran miliknya merasa sangat lucu, jadi dengan kaos kebesaran itu Ren membawa loli kecil kelantai dua, disana Ren memakaikan baju lengan pendek loli berwarna pink dengan rok kecil berputar berwarna putih gradasi pink.

Ren merasa dia mendandani sebuah manekin loli kecil, dengan santai dia menyisir rambut dan mengucir dua dan memakaikan pita hitam di rambut hitam lurus, lalu memotong sedikit poni didepan wajah adiknya, agar tidak menghalangi wajah tembemnya.

Setelah selesai Ren benar-benar kagum dengan hasilnya, dia tidak menyangka hasil kerja tangannya sangat bagus, loli kecil didepannya semakin imut dengan tampilan barunya, tapi ada satu hal yang kelupaan, dia harus memanggilnya apa?, tidak mungkin loli kecil terus kan?.

"Dek, bagaimana bagus tidak?" Ren bertanya pada loli keci didepannya dan memperlihatkan penampilan loli kecil itu didepan kaca full body.

Loli kecil mengangguk dengan pelan, matanya terlihat lebih bersinar dari sebelumnya walaupun wajahnya masih datar, Ren menutup mulut dengan telapak tangannya mencegah dia ingin berteriak gemas.

"Emmm, adik karna tidak ada nama, bagaimana kakak kasih nama?" Ren bertanya dengan wajah penuh harapan menatap loli kecil dari kaca.

Lagi-lagi loli didepannya hanya mengangguk pelan, Ren merasa anak ini terlalu patuh, takutnya dia akan diculik oleh orang orang jahat karna tidak ada pertahanan sama sekali.

Ren memikirkan nama yang bagus untuk anak kecil yang imut didepannya, kalau dilihat-lihat dia tampak seperti boneka sungguhan, namanya juga harus Indah sesuai namanya.

".........emmm......vio.....emmm... Violla....ya namanya sekarang Violla, bagaimana Violla, apakah kamu menyukai nama ini?." Ren berlutut sambil memegang kedua tangan mungil boneka didepannya.

Sekali lagi anak didepannya mengangguk tetapi kali ini dia mengangguk dua kali mata merahnya terlihat lebih bersinar kali ini, Ren tersenyum lembut, kedua kakak beradik tampak sangat menawan disorot lampu toko yang terang benderang.

~~~~~~~~~

Sean dan anggotanya mendengarkan sebuah getaran yang berasal dari kartu dikantong celana mereka, Ren memang sengaja membuat notifikasi dengan mode getaran karna takut suara notifikasi dapat menarik mereka ke dalam bahaya.

membangun toko serba ada diakhir zaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang