Mine?

6.9K 282 6
                                    

El mengerjapkan matanya saat dingin menyapu kulit polosnya yang tak terhalang apapun selain selimut abu-abu itu.

Saat ia akan bergerak...

"Shhh aduhh... Aww..." Rintihnya saat merasakan sakit luar biasa pada bagian selatannya. Dia menahan air matanya saat mengingat ia yang kembali di gagahi kembarannya.

Oh Tuhan. Bagaimana jika Daddy dan Bubu nya tau ini kembali terjadi? Apa kali ini Angkasa akan membunuh Ily?

"Udah bangun?"

El menoleh. Melihat Ily yang tampaknya baru selesai mandi. Terlihat dari handuk yang menutupi rambut basahnya.

El menggumam untuk menjawabnya. Sepertinya ia merajuk.

Ily mendekati sang adik yang justru bengong diatas kasurnya.

"Mau mandi nggak? Udah mau malem nih."

"Hah?! Kok malem?! Loh kan aku ada kuliah siang!" Kerasnya.

"Aku udah izinin lewat Lio."

"Dih padahal ada tugas yang deadline tadi siang loh."

"Udah aku urus."

"Beneran?" Ily menggumam.

"Ya-yaudah aku mau mandi. Ta-tapi ga bisa berdiri keknya."

Ily menatap wajah El yang tampak selalu meringis kala bergerak sedikit. Itu juga salahnya karena tak bisa menahan hormonnya sejenak.

Tanpa pikir panjang lagi, Ily menyingkap selimut yang menutupi tubuh telanjang El kemudian mengangkat sang adik dengan kedua tangannya ala bridal style. Lalu membawanya ke kamar mandi. Dengan hati-hati ia menurunkan El ke buthup yang telah terisi air hangat beserta busanya.

"Makasih."

"Hm. Cepetan mandinya. Udah malem takut masuk angin. Aku gofo*d tadi. Kalo udah turun aja. Kalo ga bisa turun teriak nanti aku bantu." El mengangguk mengerti.

Setelahnya Ily keluar. Ia duduk di kursi ruang tamu untuk menunggu pesanannya seraya membuka ponselnya karena sedari tadi benda pipih itu berisik sekali.

Angkasa dan Hendra sedari tadi meneleponnya.

"Iya, bu."

"Sayang. Kalian baik-baik aja, kan?" Pertanyaan Hendra yang dari wajahnya terlihat sangat panik. Mereka kini melakukan video call.

"Kami baik kok, Bu."

"Terus kenapa kata Daddy cctv rumah mati semua? Apa ada yang terjadi?"

Ily meneguk ludahnya kasar. Dia yang sengaja mematikan semua cctv itu agar orang tuanya tak tau hal bejad yang ia lakukan pada putra ke2 mereka.

"Mungkin kabelnya lepas, Bu." alibinya.

"Nanti kamu cek, Ily." Kata Angkasa yang duduk disamping Hendra.

"Iya, Dad."

"El mana, sayang?"

"Lagi mandi, Bu. Baru bangun tidur dia. Mungkin kecapean."

TWINS {S2} ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang