Malvin 2⚠️

6K 246 5
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan sekarang 1 tempat itu ramai dipenuhi Phoenix dan beberapa suruhan Ily.

Mereka lelah mencari. Mereka bahkan sudah keluar kota untuk mencarinya tapi sama sekali tak ada tanda-tanda El berada.

Bagas sudah menghubungi angkasa dan Hendra. Ke2 orang tua si kembar itu sekarang sedang dalam perjalanan pulang yang membutuhkan waktu 22 jam lebih untuk sampai di Indonesia.

Ily dan yang lainnya harus memeras otak untuk mencari keberadaan El.

"Polisi."

"Ga bisa. El belum 24 jam ilangnya."

"Persetan sama polisi itu. Pokoknya kita harus temuin El hari ini juga!!" Emosi Ily.

"Ily sabar. Lu ga bisa mikir kalo emosi gini. Kita juga tau lu khawatir sama El. Kita juga! Seenggaknya kita harus istirahat buat lanjut pencarian besok pagi. Kalo suasananya terang kita gampang nyarinya." Usul Lio yang disetujui semuanya.

Ily menghela napasnya untuk mengatur emosinya. Hatinya sungguh tak tenang. Tapi dia juga tak mungkin menyiksa teman-temannya untuk mencari El semalaman.

Endy menepuk bahu cucu nya itu.

"Besok pagi kita lanjut ya. Kasian mereka."

"Iya, Appa. Appa pulang dianter Joan ya."

Endy mengangguk saja. Membiarkan cucunya itu sendiri dulu.

"Baik. Kita bubar dulu. Besok kumpul lagi disini. Saya juga akan berusaha meminta bantuan polisi." Kata Endy yang diangguki mereka.

"Sabar ya, Ly. Kita cari lagi besok." Joan menepuk pundak Ily yang diangguki pemuda itu.

Lalu 1 persatu dari mereka pergi meninggalkan lapangan itu. Menyisakan Ily yang kini terdiam bersandar di cup mobilnya.

Lama Ily diam menatap langit cerah diatasnya. Mencoba kembali berpikir kira-kira dimana kekasihnya itu berada.

Hingga 2 jam kemudian ily tersadar saat ponselnya berdering nyaring. Ia mengambilnya dan langsung mengangkatnya saat tau siapa yang meneleponnya.

"Bos. Kami sudah mengirimkan semua bukti nya di email anda. Anda bisa langsung mengeceknya bos. Tugas kami selesai."

"Saya cek dulu."

"Baik, Bos."

Ily memasuki mobilnya. Menggaet tas kuliahnya yang ada di jok belakang lalu ia keluarkan leptop miliknya. Mengecek hasil kerja 3 orang yang ia suruh Minggu lalu.

Ada 13 video cctv yang terpotong-potong untuk mempersingkatnya dan 7 file data seseorang.

Ily mengeceknya 1 persatu dimulai dari dia yang diusir angkasa untuk ke Kanada dan sampai ia kembali tengah malam.

Rahangnya sudah mengeras kuat saat mengetahui semua yang Angkasa bilang itu benar. Tentang El yang pernah hamil anaknya dan kini Ily tau penyebab El keguguran dari hasil rekaman cctv kamar mandi di sekolah menengah atas El dulu. Dimana Malvin memberikan 2 batang coklat kepada El dan remaja itu memakannya. Dan berakhirlah ia terjatuh di teras dengan mulut berbusa.

"ARGHH!!"

Ily berteriak keras lalu membanting laptopnya ke belakang mobil dalamnya. Ntah bagaimana nasib laptop itu ia tak peduli.

"Halo, Bos. Anda tak apa?" Tanya salah satu orang suruhan Ily yang masih tersambung teleponnya.

"Cari posisi Malvin." Perintahnya.

"Itu hal mudah, Bos."

"Cari juga Elyan. Saya transfer 1M."

"SIAP, BOS!!"

TWINS {S2} ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang