Ily dan 17 orang itu telah sampai di Jepang pukul 1 siang. Sementara Angkasa dan Hendra baru akan sampai Indonesia sore nanti. Dan mereka akan menyusul ke jepang setelahnya. Tak ingin bertele-tele, mereka langsung membagi tugas.
Bagas, Jusri dan Joan pergi untuk meminta bantuan polisi setempat bahwa ada warga mereka yang diculik menuju negara itu dan untungnya banyak polisi yang ikut berpartisipasi. Tentu saja Ily mengeluarkan banyak uang.
Dan sisanya langsung menuju alamat yang tertera melalui GPS. Ada 7 mobil polisi yang sekarang menggiring mereka untuk merengsek bajingan Malvin itu.
Tak sampai 15 menit, GPS menunjukkan mereka telah sampai di tujuan. Tapi didepan mereka ini adalah hutan rimbang. Dengan firasatnya, Ily turun dari mobil dan berlari masuk kedalam hutan. Mereka mengikuti insting Ily. Mungkin benar.
10 menit salah 1 polisi mengkonfirmasi bahwa ada bangunan di tengah hutan. Rumah 2 lantai yang terlihat seram dari luarnya. Tak ingin membuang waktu, mereka langsung bergegas kesana.
Ada 2 mobil yang terparkir diterasnya menandakan rumah itu berpenghuni. Karena perasaannya yang kian memburuk, Ily tak menghiraukan instruksi polisi dan langsung menendang pintu utama tanpa permisi.
Ily melihat seorang wanita dengan 3 bodyguard yang menjaganya.
"Hey siapa kamu?!" Tanya keras wanita itu.
"Dimana adikku?!" Tanya balik Ily.
"A-adik? Hey apa kau tak punya etika saat bertamu?"
"Basi!!"
Ily mendengar teriakan keras dari lantai 2 dan ia yakini itu kekasihnya. Saat dia akan kesana, 3 bodyguard itu menghalaunya.
Semuanya langsung menyerang tanpa ampun. Mempersilahkan Ily untuk melanjutkan langkahnya ke lantai atas.
"EL!!" Teriak Ily mencari adiknya. Tapi tak ada jawaban. Hanya teriakan minta tolong yang ia dengar.
Ily menendang 1 persatu pintu dideretan lantai atas itu tanpa ampun. Menyisakan 1 pintu berwarna hitam yang ada di paling pojok. Ketutup tembok.
Dubrak!!
Pintu itu langsung lepas dari engselnya.
Rahangnya langsung mengeras menunjukkan otot-otot lehernya yang tampak jelas. Tangannya terkepal kuat dengan gigi bergemeletuk hebat.
"BANGSAT!!"
Ily langsung menendang Kepala Malvin sampai pemuda itu terpental dan menabrak tembok. Tak sampai disitu, Ily memukulinya dengan membabi buta. Rahang bawah Malvin patah dan pemuda itu terlihat pasrah karena amukan Ily tak bisa ia cegah sedikit pun. Tangannya yang diinjak membuatnya mengerang keras.
Darah muncrat kemana-mana. Ily dengan sadisnya mencolok kedua bola mata Malvin dengan jari telanjang. Sangat kuat hingga menerobos retina matanya dan hancur.
"MATI LU NJING MATI!!"
Tamatlah riwayat Malvin disana. Ily yang tau Malvin telah tiada bahkan tak berniat menghentikan aksinya. Masih terus merobek-robek daging mayat itu tanpa belas kasih.
Ily meraih pisau lipat yang tergeletak kemudian menyayat beberapa kulit tubuh Malvin. Bajunya sudah terciprat darah. Bahkan wajah hingga rambutnya.
Ily bahkan masih berpikir untuk memotong kemaluan Malvin yang tadi akan menerobos miliknya. Lalu ia mencincang nya menjadi 4 bagian lalu melemparnya asal.
"Arghh!"
"Ly udah woy!! Ily!!"
Farren dan Kael masuk dan menarik Ily untuk menjauhi tubuh Malvin yang sudah tak berbentuk utuh.
![](https://img.wattpad.com/cover/356108978-288-k840307.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS {S2} ⚠️
Teen FictionKalo mau baca mending baca dulu S1 nya {Nenen Mas Hendra} Bukan Obsesi! "Jangan gila lu?!" Dan hanya seringaian mengerikan yang ia dapatkan. Kejadian dimana Angkasa dan Hendra menyesal meninggalkan ke2 anaknya di rumah tanpa pengawasan. #BoyxBoy #Ho...