Beberapa hari sudah berlalu semenjak kejadian dimana Sasuke dan Yahiko bertemu dan Sakura juga tak tau pasti bagaimana keadaan Yahiko saat ini. Jika Sakura menghubunginya lebih dulu untuk mengetahui keadaanya ia takut Sasuke akan marah namun bagaimanapun ia juga ikut merasa bersalah karna sudah membahayakan nyawa Yahiko.
"Mama ini" Sarada sudah duduk disamping ranjang tepat Sasuke tidur entah sejak kapan putrinya sudah terbangun dan duduk disana. Sakura yang baru selesai keluar dari kamar mandi terkejut melihat aksi Sarada dan sedikit tertawa.
"Sarada jangan nakal sayang" Ucap Sakura yang melihat putrinya sedang asik mencoret-coret wajah sang Papa yang masih tidur nyenyak pagi ini dengan lipstik ditangannya, sepertinya Sarada mengambilnya dari meja rias milik Sakura.
"Bagus ma" Ucap Sarada dengan wajah polos dan mata yang berbinar seakan ia takjub dengan hasil karyanya diatas wajah tampan Papanya, Ohh ayolah hanya Sarada yang berani seperti ini kepada seorang Uchiha Sasuke.
"No Sarada, bukan disini tempat menggambar nanti Papa marah kalau Sarada nakal" Sakura mendekati putrinya yang terlihat mengemaskan dengan rambut yang masih acak-acakan karna bangun tidur.
"Emm Mama" Sarada terlihat sedikit takut setelah mendengar ucapan Sakura.
"Papa dan Mama tidak pernah mengajari seperti ini kan" Sakura berbicara dengan lembut kepada putrinya.
"Iya Mama, Salada nakal" Sarada langsung memeluk Mamanya, Mungkin karna suara mereka berdua mengusik tidur nyenyak Sasuke. Sasuke perlahan membuka kedua matanya dan beberapa kali mengerjapkan untuk benar-benar bisa terbuka.
"Ada apa ?" Tanya Sasuke pertama kali membuka mata karna melihat Sarada dengan raut sedih yang duduk dipangkuan Sakura pagi ini.
"Sasuke berkacalah lebih dulu" Sasuke mengumpulkan kesadarannya dan segera berdiri menuju kaca meja rias milik istrinya, Sasuke juga terkejut dan tau pasti siapa yang membuatnya seperti ini.
Sasuke kembali menuju mereka berdua dengan tatapan menuju Sarada."Sarada" Panggil lembut Sasuke pada putrinya dan ia tak mungkin marah dengan prinsses kecilnya satu ini.
"Papa Salada nakal ya" Sarada berucap dengan raut sedihnya.
"Heii jangan sedih, Papa tidak marah"
"Benalkan ?" Sarada memastikan dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca takut bila Papanya marah.
"Tentu saja sayang, Kemarilah" Sasuke merentangkan kedua tangannya dan segera Sarada menuju pelukan Papanya.
"Lain kali tidak boleh oke"
"Iya Papa" Sarada mencium pipi Sasuke yang penuh dengan coretan lipstik hasil karyanya dan dengan inisiatifnya ia turun dari pelukan sang Papa mengambul tisu dimeja rias sang Mama berusaha menghapus bekas coretan lipstik hasil karyanya dengan kedua tangan mungilnya, Gen dari seorang Uchiha memang tak perlu diragukan kecerdasannya.
Sasuke sendiri tak marah namun ia juga harus memberikan pelajaran pada putrinya mana hal yang salah dengan yang benar takut bila hal seperti ini akan dilakukan pada oranglain entah Paman, Kakek atau Neneknya.
.
.
.
Hari ini mereka hanya menghabiskan waktu bersama dirumah dan kebetulan Sasuke sedang libur kerja.
Sasuke, Sakura dan Sarada sedang berada diruang tengah mereka bermain bersama mengajari putrinya yang semakin lama semakin pintar dan juga aktif.