23

1.8K 121 6
                                    

Sakura sudah lebih dulu masuk dan membersihkan dirinya dikamar kemudian selang beberapa menit Sasuke juga masuk untuk membersihkan diri. Kini jam malam menunjukan pukul 22.00 , Sakura yang sudah selesai segera keluar kamar menuju tempat kakak iparnya Izumi untuk bertemu dengan putrinya.


Ceklek


Suara pintu kamar mandi terbuka bisa Sasuke lihat ia mendapatkan pemandangan dimana Sakura sedang mengendong Sarada dalam pangkuannya tanpa henti sang istri terus mencium wajah putrinya yang masih terlelap tidur melepaskan semua kerinduannya.


"Sakura" Sasuke berjalan kearah mereka dengan pakaian santainya.


"Sasuke-kun kau sudah selesai ?" Sakura mendongakan kepalanya kearah sang suami namun Sasuke justru tak menjawabnya ia fokus pada wajah Sakura yang memerah sepertinya selesai menangis.


"Kau menangis ?" Sasuke berjongkok didepan kedua orang yang ia sayangi dan jarinya terulur untuk menghapus sisa tetesan air mata diujung mata emerland milik istrinya.


"Aku hanya senang akhirnya bisa kembali memeluk putriku" Sakura kembali menangis.


"Ssttt tenanglah sayang" Kini Sasuke memeluk dan memberikan usapan.


"Sasuke-kun" Panggilnya dengan lirih.


"Hn ?"


"Bisakah kau jangan memukul orang lagi seperti kemarin ?"


Sasuke merespon dengan menganggukan kepalanya serta seulas senyuman.


"Aku sangat takut melihatmu seperti kemarin" Sakura kembali meneteskan air matanya, Pikirannya masih merancau atas kejadian yang baru dia alami ditambah dengan keadaan Yahiko saat ini dirumah sakit.


"Maaf maafkan aku, Aku terlalu terbawa emosi karna dia menculikmu" Sasuke mencium singkat bibir Sakura.


"Aku akan lebih menjagamu sayang dan aku kembali meminta maaf karna belum bisa menjadi suami serta Papa yang baik" Sasuke berucap dengan tulus bisa dilihat dari kedua oxynnya yang mengutarakan ketulusan dari dalam hati.


Sakura menggelengkan kepalanya dengan cepat.


"Tidak, Kau sudah menjadi suami terbaik untukku dan Papa hebat untuk Sarada" Sakura mengelus rahang suaminya dengan sebelah tangannya, Sasuke memejamkan mata menikmati sentuhan Sakura.


Sungguh jika saja Sakura tak menghentikan dirinya kemarin mungkin saat itu juga dia akan membunuh Kiba langsung namun selepas dari itu semua bukan berarti Kiba bisa bebas dari ini semua karena Sasuke memerintahkan anak buahnya untuk mengurung ditempat persembunyiannya.


"Dan aku memaafkanmu Sasuke jadi jangan terus berucap bahwa kau bersalah" Wajah Sakura tersenyum lembut kearah sang suami dan hal ini menjadikan kelegaan bagi Sasuke saat melihat istrinya tersenyum.


Sarada mengeliyat didalam pangkuan sang Mama karna Sasuke dan Sakura menghimpitnya dalam pelukan, Bulu mata lentik mulai mengerjapkan kedua matanya yang sama persis dengan sang Papa.


Sarada terbangun dan pandangannya fokus menatap sang Mama kemudian tersenyum.


"Heii kenapa bangun ini waktunya tidur" Sasuke mengelus rambut hitam putrinya sudah beberapa hari semenjak hilangnya Sakura ia mulai sangat rewel dan susah untuk tidur mungkin karna merindukan Sakura.


"Kau bangun hmm ?" Sakura mencium hidung mungil milik Sarada.


"Mama" Ucapnya yang tiba-tiba merasa bahagia.


Mafia Wife (Sasusaku)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang