panggil saja dia Kevin atarexis. yang hidupnya nolep, kerjaan hanya main game di kamar, bisa sampe berhari-hari tidak makan, cuman lihat senyuman nya para waibunya idamannya dasar bocah aneh.
dia adalah, tipe orang yang tidak percaya dengan nama ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lima orang remaja itu kini sedang berlari sekencang-kencangnya, membiarkan angin malam menerba seluruh tubuh mereka yang basah karena air hujan, hujan pun sudah berhenti yang mengakibatkan lari mereka terasa amat gampang.
"Lewat sini." ajak Takuya, mereka berempat mengikuti jalan yang di tunjuk oleh Takuya.
"ini jalan nya benar? kok perasaan ga sampe - sampe." tanya Yuki di sela-sela larinya.
"tenang, dia pintar menujukan jalan." ucap akun, Yuki hanya bisa pasrah dan mengikuti mereka saja yang penting dia bisa menyelamatkan draken.
_&_
"heh! Belum mati rupanya?" Ucap salah satu antek kiyomasa.
"Hei, kenapa takemichi ada di sini." cibir salah satunya, yang berada di kanan kiyomasa.
"Apa yang ingin kamu lakukan."ucap kiyomasa
"Hoi, ambilkan lakban sekarang." sambung nya, kemudian semua orang yang berada di belakang kiyomasa tertawa terbahak-bahak.
Takemichi yang menatap mereka semua hanya bisa terdiam perlahan butiran keringat mulai menetes kebawah tanah.
'ini sudah berakhir ' batin takemichi, ketika ia hendak mundur suara dengan lirih, membuyar lamunannya.
"takemichi"
Takemichi pun menoleh ke arah sumber suara ternyata disana ada draken yang terbangun dari pingsannya. Nafasnya masih terbatas -bata.
"Draken-kun." ucap takemichi.
"Jangan terlalu bergerak." Ucap Emma, namun tak di hiraukan oleh draken ia pun langsung menepis secara perlahan tangan Emma dari pundaknya.
"terimakasih... takemichi."
"sekarang bawa Emma dan hina-chan lari." perintah draken sambil menatap sendu ke arah takemichi.
"Takemichi-kun, untuk apa aku datang kesini? Kalau hanya untuk lari? Bukannya masalah harus di selesaikan bukan terus kabur dari masalah! " tegas takemichi, sambil mengusap air yang berada di bawah matanya, entahlah itu air mata atau hujan, karena mereka berdua sudah bercampur menjadi satu.
"hina tolong mundur." ucap takemichi. Sambil rentangkan tangannya ke arah hina untuk menghalangi nya.
"Hah"
Hina pun menurut saja kemudian ia mundur beberapa langkah untuk memberi jarak antara takemichi.
Takemichi pun berjalan menghampiri kiyomasa dengan nafas yang sedikit ia keluarkan secara kasar.
