panggil saja dia Kevin atarexis. yang hidupnya nolep, kerjaan hanya main game di kamar, bisa sampe berhari-hari tidak makan, cuman lihat senyuman nya para waibunya idamannya dasar bocah aneh.
dia adalah, tipe orang yang tidak percaya dengan nama ya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini remaja yang beda dikit umur itu sudah sampai di sebuah restoran yang tak terlalu jauh dari rumah sakit, ketika mereka sudah memakirkan motor mereka masing-masing, mereka pun beriringan memasuki cafe tersebut dan memilih duduk di paling pojok dekat dengan jendela.
"Kamu mau mesen apa wanatabe-kun" tanya mitsuya ketika mereka sudah duduk saling berhadapan.
"aku teh manis saja" ucap (m/n) Yuki.
"Hah"
"eh maksudnya, kopi panas aja" ucap (m/n) Yuki membenarkan perkataan nya tadi.
'aku lupa kalau di sini dunia khayalan namanya bukan teh manis tapi hanya teh panas saja, bego banget diriku hampir saja ketahuan ' batin (m/n) sambil menepuk-nepuk keningnya.
"kamu kenapa wanatabe-kun?" Ucap mitsuya ketika melihat gelak aneh dari pemuda di depannya itu.
"Ah, ini tadi ada nyamuk di kening ku hehehe... Iya nyamuk yang amat besar" kekehnya, sambil menggaruk kepalanya dan membenarkan duduk untuk menghadap mitsuya.
Mitsuya hanya membentuk oh sambil mengangguk saja, tak lama pesanan mereka sampai di meja makan. Yuki hanya bisa mengusap dada 'untungnya dia percaya saja' batinnya.
"Selamat menikmati, kalau begitu saya izin pamit" ucap pengawal cafe tersebut sambil tersenyum ramah, kemudian pergi dari sana meninggalkan dua remaja tersebut, Yuki dan mitsuya hanya bisa tersenyum ke arah nya.
Hanya ada keheningan di saat, tidak ada satu orang pun yang mau membuka suara.
Pov (m/n) Yuki
Remaja di depan ku ini hanya terdiam sambil mengaduk-aduk minum nya dengan tatapan yang menurutku banyak pertanyaan yang ingin dia lontarkan, aku sudah tau pasti remaja ini saat ingin tahu tentang diriku.
Karena aku tidak nyaman dengan keheningan di Antara kami berdua, akupun hendak membuka topik, namun suara ku terpotong oleh pertanyaan milik nya.
"Wanatabe Yuki? sebenarnya siapa dirimu itu" tanya remaja di depan ku ini.
Aku tidak langsung menjawab pertanyaan yang langsung dari mitsuya. membuat ku membeku di tempat, entah kenapa suara ku mendadak hilang, hanya ada keringat yang memenuhi pelipisku.
"a-aku... Ada-." ucapku terbata-bata.
'sial, kenapa suara ku jadi gugup seperti ini, padahal hanya pertanyaan biasa. Kenapa aku ga bisa menjawab nya, ah sial sial' batinku.
Remaja di hadapanku hanya menatap ku dengan satu alisnya terangkat satu, menunggu jawaban ku. entah kenapa aku semakin tidak bisa membuka suara ku ketika sudah berhadapan dengan tokoh salah satu ini.
"aku hanya bingung dengan dirimu (m/n) Yuki-kun, kau bisa membanting orang dengan satu tangan saja, apakah dirimu adalah guru taekwondo, atau kamu ini guru bela diri lainnya?" Tanya mitsuya tanpa memalingkan pandangan nya dari ku.
