14; Kedewasaan

4K 292 177
                                    

penting!! : ini nyenggol the mahadhi’s part 37

***

Dari kecil, semua orang di sekitar Jaffan selalu bilang kalau dia beruntung masa depannya udah dipastikan cerah. Mereka bilang, enaknya jadi dia yang apa-apanya pasti dituruti. Beberapa lagi komentar kalau Jaffan nggak perlu belajar pintar-pintar, toh dia nggak butuh ilmu karena katanya uang bisa melancarkan segala rencana.

Dulu, dia pasti marah kalau dengar ada yang meremehkan begitu. Mereka nggak tau jadi dia bukannya bebas, karena apa pun keadaan dan situasinya, terlepas apa yang mau atau enggak dia lakukan, Jaffan adalah anak yang tumbuh untuk jadi pengganti Papa. Apa itu passion; apa itu free will; ujung-ujungnya jalan yang dipaving di hadapannya cuma punya satu tujuan dan dia nggak bisa mengelak sebagai seorang anak tunggal.

Tiga belas tahun lamanya dia bisa leha-leha udah habis. Masanya buat mengejar apa yang disuka udah selesai. Kini Jaffan harus manut kembali ke koridor yang Papa jaga buat dia selama ini. Sekalipun bisnis dan politik bukan bidang favoritnya sama sekali —mana malah masuk HI— dia harus mulai serius belajar itu dari sekarang.

Diikutkan dalam pertemuan-pertemuan penting juga salah satu hal yang mesti disanggupi Jaffan. Kayak sekarang, dia diajak Papa ke acara peresmian cabang bisnis koleganya. Ini kali pertama sang leo diperkenalkan ke rekan-rekan Papa karena sebelum ini mereka nggak dekat. Ada beberapa anak pebisnis kesohor juga di sana yang dia tau udah lebih banyak disorot media karena sejak awal mengikuti jejak orang tua.

“Oh, jadi ini anakmu? Udah gede ternyata.” Jaffan balas jabat tangan laki-laki seumur ayahnya yang kalau nggak salah pemilik acara ini. “Cari kenalan di sini, tinggal pilih mana, nanti biar Papamu yang lamarin buat kamu, haha.” Beliau ngejokes, jujur nggak lucu sama sekali, bahkan Jaffan nggak mau ketawa kalau bukan karena sadar di kesempatan kayak gini dia harus terlatih ketawa karir. Tapi ketika dilihatnya Papa juga nggak ketawa, Jaffan punya alasan untuk diam.

“Nggak bakalan mau dia milih di sini, kan tunangannya udah ada.” Seloroh Papa dengan entengnya, seolah nggak peduli sang kolega sekaligus anaknya sendiri kaget. Tentu Jaffan nggak ngira kalau Papa bakal mengungkap soal Hega meski anak itu belum resmi jadi calon menantu. “Lho, iya?? Kok nggak ada undangan?? Anak siapa calonnya?”

Pertanyaan klasik di antara orang-orang borju itu begini, kah? Jaffan jadi males kalau apa-apa harus dipandang dari nama keluarga. Tapi dia juga penasaran sama jawaban Papa bakal gimana.

“Temen kuliahnya dia, anak keluarga baik-baik juga. Besok kalau Jaffan udah mantep ketemu Bapaknya, barulah bisa sebar undangan.”

“Oalah, berani ngelamar sendiri, tah, kamu? Memang anak Papamu banget. Saya kira masih lajang, kan bisa sama anak bungsu saya, haha.” Jaffan dapet tepuk di pundak, dia lirik Papanya yang kasih kode kedipan. Dalam hati berterima kasih banget sama sang ayah buat nggak ngasih kesempatan ke orang-orang ini karena dia udah yakin sama Hega.

Acara berlanjut ke inti sewaktu ponsel Jaffan bunyi dengan pesan singkat dari kontak yang dia kasih nama Baby Bear. Di tengah agenda bosenin begini, dia udah senyum sambil bayangin isi pesan Hega. Minimal ditanya udah makan belum juga nggak apa-apa, dia udah bahagia. Tapi sayang, isinya justru satu kalimat singkat langsung ke inti; bang jaka ngajak aku ketemu.

Jaffan jelas kepikiran, dia coba kirim pesan dan bahkan telepon sang jauza tanpa dapat jawab. Padahal dia butuh tau kapan serta di mana tempat ketemuannya. Dia tau Hega marah banget sama Jaka, makanya dia harus ada di sana buat mencegah hal nggak diinginkan.

Tingkah gelisahnya tertangkap atensi Papa, beliau tanya kenapa, dan jawaban Jaffan cuma, “Aku harus ke tempat Hega, urgent, Pa.” Ketika sang leo pikir dia harus meladeni debat Papa yang nyuruh dia stay di tempat sampai acara selesai, ayahnya itu justru sodorkan kunci mobil ke tangannya. “Jangan ngebut bawanya.” Jaffan syok, dia nggak tau punya Papa se-chill ini, anjing ... tau gitu dari dulu aja dia baikan sama Papa!

[4] Stubborn Love | ft. NaHyuck (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang