Kalian cuma ngintip atau gimana? 😔 Please aku butuh vote kalian loh 🥲
Ayo vote yuk, gpp nggak komen pun
Kalau vote nya sepi aku lanjutin ceritanya cuma sampai bab 20 aja 😕
Ayo kerjasama penulis dan pembaca 😌🤙
-Happy Reading-
Seorang gadis yang masih memakai seragam sekolah itu baru saja keluar dari toko buku. Sudah seperti rutinitas Gaura untuk pergi ke sini di setiap minggunya. Padahal, buku-buku di rumah masih banyak yang belum dirinya baca, namun hatinya selalu berkata untuk membeli lagi.
Gaura berjalan menuju jalan raya untuk menunggu angkutan umum berikutnya. Pandangannya menyapu jalanan yang begitu ramai di hari yang mulia gelap. Tatapan berbeda dirinya arahkan ketika melihat bangunan tinggi di seberang sana.
Gedung tinggi dengan logo AL besar di atas sana yang Gaura tahu siapa pemilik gedung ini. Jemari nya mengepal kuat. Gaura menatap penuh kebencian. Gaura mendongak, perlahan dirinya mengamati gedung itu dari atas sampai ke dasar.
Sejenak Gaura seperti melihat dirinya yang dulu. Anak kecil dengan sang ibu berdiri di depan sana sambil memberontak ingin masuk. Hal itu tak pernah hilang dari ingatannya. Gaura benci itu. Gaura membenci orang yang membuat bundanya menangis.
"Orang kaya memang nggak punya hati!" Gaura bergumam. Tatapannya masih sama. "Haus akan nama baik membuat mereka lupa siapa mereka dulu! Seharusnya sesukses apapun seseorang jangan pernah lupa dulunya mereka itu siapa."
"Kaya Harta, namun miskin hati nurani."
Jika bisa, dirinya sangat ingin merobohkan gedung ini sekarang juga dengan tangannya sendiri. Namun, Gaura ini siapa? Gadis ini punya apa? Gaura tak memiliki apapun untuk meruntuhkan bangunan yang menjauhkan Gaura dari sang ayah.
"Suatu saat, Ura pastikan ayah bakal dapat keadilan," ucap Gaura penuh penekanan. "Ura bakalan cari bukti kebusukan mereka semua, yah. Ayah nggak perlu khawatir. Dimana pun ayah sekarang, apapun keadaannya, Ura bakalan cari ayah."
Atensi gadis itu beralih pada lelaki bertubuh tinggi tegap bersama seseorang yang berpakaian serba hitam dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya. Tatapnya memicing untuk melihat lebih jelas. Lelaki itu mengenakan pakaian tak asing itu Gaura. Ya, seragam sekolah SMA Satria Garuda. Tak salah lagi, lelaki itu pasti dari sekolah yang sama, namun Gaura belum pernah melihatnya.
Dapat Gaura lihat mereka seperti sedang berbicara serius dan lelaki itu hanya mengangguk kemudian keduanya masuk ke mobil hitam yang berhenti di depan mereka beberapa saat lalu.
"Cowok itu...?"
(◕ᴗ◕✿)
Sudah siap dengan Hoodie hitam tebal dan rambutnya yang di kuncir kuda. Malam ini rasanya Gaura ingin mencari udara di luar. Lelah dengan hari-hari yang tak mengenakan.
Begitu keluar dari rumah, Gaura di kejutkan dengan sosok lelaki tampan mengenakan jaket jeans biru gelap. Lelaki itu melempar senyum pada Gaura kemudian mendekat.
"Mau kemana?" tanya lelaki itu. Kepala Gaura clingak clinguk, hanya ada dirinya dan lelaki di depannya.
"Gue... Cuma lagi pengen jalan-jalan aja," jawab Gaura jujur. Memang, Gaura hanya ingin keliling komplek sebentar, membaca buku terus-menerus membuat kepalanya sedikit berat. Jadi, untuk menghilangkan penatnya Gaura ingin melihat suasana malam di dekat sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAGARA [On Going]
Roman pour Adolescents⚠️PIP PIP⚠️ Banyak kecacatan dalam menulis, masih banyak typo dan kesalahan kebahasaan. Revisi setelah end (kalau sempat) "Bulan butuh matahari untuk bersinar." Argara Althano, seorang lelaki yang menjadi idola para gadis di SMASAGA. Lelaki penyuka...