Adzan subuh sudah berkumandang menandakan Allah sudah memanggil kita untuk melaksanakan sholat. Aisyah menggeliatkan badannya dan segera membuka mata dengan perlahan. Setelah beberapa menit aisyah pun bangun dan segera pergi ke kamar mandi untuk ritual mandi dan mengambil air wudhu. 10 menit berlalu, aisyah sudah selesai dengan mandi dan wudhu dan segera melaksanakan sholat subuh.
15 menit berlalu, aisyah selesai dengan sholatnya dan tak lupa juga dengan doa di pagi hari. Setelah itu aisyah pergi ke dapur untuk membantu membuat sarapan pagi.
"Assalamualaikum, umi"salam aisyah ketika sampai di dapur, yang sudah ada bu nyai beserta asisten rumah di pesantren.
"Waalaikumsalam nak"jawab bu nyai.
"Ada yang bisa aisyah bantu umi?"Tanya aisyah.
"Sini nak, tolong bantu umi kupasin perbumbuan ini ya"ujar bu nyai.
Aisyah menganggukan kepalanya dan mengupas seperti bumbu perbawangan dan yang lain. Setelah selesai dengan perbumbuan, aisyah membantu mengoreng ikan. Setelah 20 menit berlalu, akhirnya makanan untuk sarapan pagi sudah selesai. Aisyah membawa makanan itu untuk di taruh di meja makan. Setelah selesai semua, anggota keluarga rumah ndalem mulai duduk, aisyah seperti biasa duduk di sebelah gus fathi.
Setelah selesai sarapan pagi, aisyah membantu untuk mencuci piring dan kyai menyuruh aisyah untuk nanti datang ke aula pondok pesantren untuk memperkenalkan diri dan diantar oleh bu nyai.
Setelah semua sudah selesai, aisyah pergi bersama bu nyai. Baru memasuki gedung saja sudah terlihat ratusan santri yang sudah duduk dengan rapih. Di atas aula ada pak kiyai dan guru guru lain, pikir aisyah. Karena ia tidak tau siapa saja yang duduk di depan aula.
"Baik kita mulai saja, assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Innal hamda lillah nahmaduhu wanastainuhu wanastagfir, wanaudzu billahiming sururi angfusina wamin saiyyati a'malina, wayyahdillah falamudilalah mawayyudilhu falla hadiah lah, amma ba'du. Kiyai ucapkan beribu terima kasih buat yang sudah hadir pada siang hari ini. Kiyai kumpulkan kalian di sini, karena akhir bulan nanti, kita akan mengadakan agenda perlombaan. Dan yang kami pilih dari satu orang perwakilan dari grup masing masing, dan kalian sudah tau siapa dan dimana grup kalian. Buat yang ingin bertanya, bisa nanti tanyakan pada pihak pengurus kamar kalian ya. Dan terakhir kiyai sampaikan, bahwa pondok pesantren kita kedatangan satu murid baru yaitu seorang perempuan"tunda kiyai.
Suasana menjadi ricuh dan menanyakan siapa gadis itu, apakah cantik? Dan lain sebagainya. Sedangkan aisyah mengenggam tangan bu nyai dengan gugup karena malu. Bu nyai yang melihat aisyah gugup, kembali menggenggam dan menganggukan kepala sambil tersenyum, sebagai tanda tidak akan terjadi apa apa. Aisyah yang melihat itu sedikit lega dan mulai tenang.
"Sudah, sudah jangan pada ribut. Baik dengarkan ke sini, perkenalkan namanya Aisyah Hana Salsabila, berasal dari kota J dan pergi ke kota Bogor untuk menimba ilmu. Sekarang dia sedang duduk di samping istri saya"tambah kiyai.
"Mari nak kenalkan nama kamu"titah bu nyai.
Aisyah sebenernya gugup serta takut, tapi aisyah harus bisa dan ia pun tak enak kepada kiyai dan bu nyai, jika tidak memperkenalkan diri karena alasan malu.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kenalkan semua nama saya. Aisyah Hana Salsabila"ujar aisyah.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab mereka semua yang ada di dalam ruangan aula.
Setelah sesi perkenalan aisyah selesai. Para santriawan dan santriwati pun bubar karena sudah waktunya pergi ke tempat masing masing lagi. Sedangkan aisyah masih di perkenalkan dengan beberapa santriwati oleh bu nyai.
"Nak kenalin ini fara, dia santriwati yang ada di kamar circle Fatimahtuzzahra"ujar bu nyai.
"Hai kenalin, fara"ujar gadis cantik berkerudung warna hitam.
"Aisyah"jawabnya.
Mereka berdua berjabat tangan seraya berkenalan. Setelah sesi perkenalan selesai, aisyah di antarkan untuk melihat kamar yang akan dia isi. Setelah berjalan cukup jauh, aisyah di antarkan ke kamar yang nama kamarnya itu circle ibunda Siti hajar. Yang mana kamar tersebut berisi 5 orang di antaranya. Sarah, Vivah, Fitri, Nia, dan Masny di tambah satu orang jadi 6, yaitu aisyah.
"Nak kamu nanti tidur di sini, bersama yang lain ya"ujar bu nyai.
"Iya umi"jawab aisyah.
"Yasudah umi pamit balik lagi ke rumah ya, kamu baik baik di sini. Jika nanti ada yang perlu di tanyakan, tanyakan ke yang lain"ujar bu nyai yang lembut sambil mengusap pucuk kepala aisyah.
"Masny dan yang lain, tolong temani aisyah ya"ujar bu nyai.
"Na'am umi"jawab mereka berlima.
"Kalo begitu umi pamit, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"pamit bu nyai.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab mereka semua.
Setelah bu nyai pergi, aisyah masih berdiam diri bagaikan patung, karena tidak tau harus bagaimana dan harus seperti apa. Mereka berlima masih berdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Sehingga seorang gadis menepuk bahu aisyah, dan mengajaknya untuk masuk ke dalam kamar. Karena sebentar lagi ada kelas siang.
"Kenalin aku masny, mari aku antark kamu ke kamar. Kita harus segera bersiap siap karena sebentar lagi akan ada pelajaran di kelas"ujar gadis berkerudung berwarna coksu.
Aisyah menganggukan kepalanya, tanda ia mengerti dan mereka ber enam segera bersiap siap karena sebentar lagi ada jadwal masuk kelas. Aisyah di temani dengan ke enam sahabat kamarnya. Ada sebagian orang yang melihatnya sinis dan tajam, padahal aisyah tidak tau siapa mereka dan kenapa menatapnya dengan tatapan tidak suka.
Walaupun aisyah masih canggung, tapi kelima sahabat kamarnya terlihat baik dan merangkul ia. Mereka selalu memberitahu hal hal yang aisyah tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah & Ujiannya[End]
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Ketika hati ingin hijrah, tetapi keluarga malah menentang. Bagaimana rasanya? Perjalanan hijrah yang Aisyah lewati, banyak melalui rintangan dan ujian. Akankah Aisyah mampu untuk melewati ujiannya? Lantas bagaimana kelanjut...