⬛⬛⬛
Nara membawa selembar kertas yang bertuliskan pilihan ekstrakurikuler yang akan di pilihnya, tapi Nara benar-benar bingung ia harus memilih apa.
Sebenarnya formulir ekstrakurikuler ini harusnya sudah di kumpulkan sejak awal semester tapi Nara tidak tau harus memilih apa akhirnya dia tidak memilih apapun, akan tetapi walikelas-nya menagih formulir itu ke Nara berakhirlah tinggal dirinya yang belum memilih ekstrakurikuler apapun.
Ia menyandarkan punggungnya di kursi dan menatap kertas yang ada di hadapannya, berpikir ekstrakurikuler apa yang harus ia pilih.
"Pilih Pramuka aja."
Hampir saja Nara menjatuhkan kertas yang dia pegang karena suara itu tepat di telinga kanannya.
Nara menoleh dan mendapati wajah tampan Ben yang sangat dekat dengannya, Nara membenarkan duduknya agar sedikit menjaga jarak.
"K-Kenapa pramuka?" tanya Nara ke Ben yang kini sudah duduk di sebelahnya.
"Hmm, gatau sih, gue usul aja, karena gue masuk pramuka juga hehehe" jelas Ben sembari tersenyum hingga memperlihatkan giginya.
"Owalaa" Nara manggut-manggut saja.
"Eh btw, gue belum punya nomer lo nih, minta dong" ujar Ben tak menghilangkan senyum di wajahnya.
Nara benar-benar gugup ia sebisa mungkin terlihat biasa saja, tapi tidak untuk tangannya, tangannya benar-benar tremor.
Gadis itu sudah memiliki nomor Ben dan untuk mengetik pesan ke nomor Ben rasanya susah sekali hanya karena tangannya tremor.
'Ting!'
"Eh?" Ben kaget saat melihat notifikasi pesan dari nomer tak di kenalnya.
+628xxxxxxxxxx
|Ini Nara"Loh?! Kok lo punya nomer gue sih?!" Ben kaget sembari menatap Nara.
Nara bahkan sebisa mungkin tidak mau menatap Ben,
"Ya punya, kan ada di grup kelas." jawab Nara seadanya."... iya juga ya" Ben bergumam.
Kemudian tak berapa lama ponsel Nara bergetar, gadis itu pun melihat ponselnya ternyata sudah di balas oleh Ben.
Ben
|oke!Tanpa sadar Nara jadi tersenyum, Ben menatap Nara dengan takjub kemudian lelaki itu menusuk pipi Nara dengan jari telunjuknya.
"Wah! lo punya lesung pipi." ujar Ben takjub dan membuat Nara membeku.
Ben menjauhkan tangannya, dan Nara langsung sadar kembali,
"Apasih, lo kan juga punya" ujarnya."Iya sih tapi cuma sebelah nih" ujar Ben dan menunjukkan hidden dimple-nya kepada Nara.
Ben melihat ke arah jam di dinding dan lelaki itu langsung terlihat panik,
"eh anjir udah mau bel masuk, gue keluar dulu ya, ra!" pamit Ben dengan tergesa-gesa tidak memberikan kesempatan Nara untuk bertanya lelaki itu akan kemana, padahal udah tau mau masuk kenapa malah keluar kelas.Melihat Ben sudah hilang dari pandangan Nara, gadis itu menatap lembar formulirnya lagi kemudian mencentang opsi Pramuka sebagai pilihan ekstrakurikuler yang ia pilih.
Nara tersenyum lagi dan menutup wajahnya dengan kertas formulir kemudian menghentakkan kakinya.
Iya, Nara lagi salting.
Mimpi apa dia semalam bisa se-dekat itu dengan Ben, bahkan pipinya sekarang memerah padahal dia dekat dengan kipas yang kencang.
Tapi, senyuman itu hilang dalam sekejap, dan menjadi helaan nafas yang berat.
"Lo gila, Nara.." monolog Nara sambil memukul kepalanya sendiri dengan pelan.
Tapi, ekstrakurikuler Pramuka ya?
Nara belum pernah ikut, jadi apa salahnya mencoba hal baru? yakan?⬜⬜⬜
“Apa kalian pernah merasakan ingin senang, tapi seharusnya kalian tidak boleh senang? yah, begitulah yang aku rasakan saat itu”
⬜⬜⬜
⬛⬛⬛
Thanks for reading!! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
D i a m - D i a m ⚫ Choi Beomgyu [✓]
Historia Corta❝ Lo yakin ? ❞_- Ben ❝ iya, tolak aja gue ❞_- Nara Start: 04 Desember 2023 Finish : 29 April 2024 happy reading!♥️♥️