7

54 12 0
                                    

⬛⬛⬛

Nara duduk di bawah pohon di taman belakang sekolah, hari ini sekolah pulang lebih cepat. Karena ibunya belum pulang kerja, alhasil Nara menunggu di sekolah sampai ibunya pulang kerja barulah nanti Nara menghubungi beliau untuk meminta jemputan.

Ben entah kemana, waktu jam pertama pagi tadi masih ada tapi waktu pertengahan jam ke- 4 dan 5 lelaki itu tiba-tiba izin ke kamar mandi, tapi tidak kembali ke kelas, bahkan sampai pulang sekolah pun tidak kembali juga.

Nara sudah mengirim pesan ke lelaki itu tapi tidak di balas, gadis itu menghela nafasnya kasar, memang dia siapa sampai harus mengharapkan di balas langsung oleh Ben.

Nara mengecek jam di ponselnya, dan masih 30 menit lagi hingga jam pulang ibunya, akhirnya Nara memilih berdiri dari tempatnya dan berniat ingin melakukan tur sekolah sendiri.

Dirinya masih belum hafal betul denah sekolahnya, kalau lantai satu Nara sudah hafal tapi untuk lantai dua dan tiga, Nara tidak pernah menjelajah karena takut saja jika di lihatin kakak kelas.

Nara menyempatkan diri melihat ke kelasnya dan tas Ben masih ada, chat-nya juga belum di balas.

Ah sudahlah Nara lanjut lewat tangga yang memang dekat dengan kelasnya, dirinya sudah sampai di lantai 2, sekolah ini sudah sangat sepi karena memang seluruh angkatan di suruh pulang cepat.

Nara memilih jalan ke kiri dulu karena jika lurus hanya ada beberapa kelas, sementara jika ke kiri terdapat ruang musik, Nara penasaran dengan ruang musik.

Baru beberapa langkah mendekati ruang musik, Nara mendengar suara biola dari arah sana. Nara mengintip di jendela ruang musik itu dan melihat seseorang yang tengah bermain biola.

"Wahh.." Nara bergumam merasa takjub, dan terlarut dalam alunan suara biola yang sangat indah itu.

Hingga tanpa sadar lelaki yang bermain biola itu selesai dan menangkap Nara yang mengintipnya dari jendela, Nara yang tertangkap basah sedang mengintip langsung menunduk dan bergegas pergi.

Lelaki yang melihat pun segera menaruh biolanya dan bergegas keluar dari ruang musik, dia masih bisa melihat Nara dan segera memanggil gadis itu.

"Nara!"

Nara kaget, bahkan Hao yang memanggil pun juga ikut kaget.
"Lah kenapa gue manggil anjir?!" batin Hao.

Gadis itu pun berhenti dan menoleh ke arah Hao, mereka beradu tatap di jarak yang cukup jauh itu.

Nara pun ikut ngebatin,
"emang dia siapa? kok kenal gue?"

Sementara di sisi lain Ben muncul turun dari tangga lantai 3, dirinya baru membuka ponselnya dan melihat pesan dari Nara.

Nara
|lo dimana? ini udah pulang sekolah.
|gue pamit duluan ya, tas lo masih di atas meja, udah gue rapihin.
|lo masih di sekolah?

Baru saja Ben ingin mengetik pesan balasan ia melihat bahwa Nara ternyata berada di lantai 2 juga.

"oi Nara!"

Kini Nara menoleh ke arah yang lain dan terlihat Ben disana,
"Loh Ben?"

Ben cukup kaget saat melihat Nara ternyata tidak sendirian, gadis itu bersama kakak kelas yang Ben kenal sebagai Hao, murid yang sudah mewakili sekolah untuk lomba seni musik beberapa bulan lalu.

Ben berjalan mendekat ke Nara,
"Lo kenal kak Hao?" tanya Ben dan Nara bahkan baru tau nama orang itu.

Nara menggeleng sebagai jawaban,
"enggak"

Ben menatap Hao kemudian menganggukkan kepalanya ke Hao,
"Permisi ya kak"

Dan setelah mengucapkan hal itu Ben menarik tangan Nara agar kembali ke tangga, meninggalkan Hao seorang diri di lorong lantai dua itu.

Hao menyisir rambutnya ke belakang,
"Sial, gue kalah cepet"















⬜⬜⬜

“Sempat berfikir apakah sekarang aku bermimpi?”


⬜⬜⬜

⬛⬛⬛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬛⬛⬛

Thanks for reading! ❤️

D i a m - D i a m   ⚫  Choi Beomgyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang