24

40 9 1
                                    

⬛⬛⬛

Nara sudah kelas 12, dan materinya benar-benar sangat gila, bahkan otak Nara tidak dapat memahaminya, dirinya sangat pusing bahkan teman sebangkunya pun tengah tidur sangat pulas, siapa lagi kalo bukan Ben.

Ya, lagi-lagi Ben duduk di sampingnya, apa tidak bosan ya.

Omong-omong kelas 12 ini, Ben jadi sering tidur di kelas, memang sebelumnya pernah sih tapi tidak sesering di kelas 12 ini, dirinya bahkan di awal kelas 12 sudah dapat teguran dari guru BK namun tetap saja lelaki itu selalu tidur pada waktu pelajaran.

Meskipun Ben duduk di sebelahnya, akan tetapi setelah kejadian dimana Ben yang mencengkal tangannya saat menjenguk Chandra dulu, Ben jadi sedikit menjaga jarak dengan Nara, gadis itu tak tau alasannya tapi bingung saja, bahkan sampai saat ini pun Ben tetap menjaga jaraknya.

Nara memilih untuk menggambar bunga di belakang buku tulisnya, dirinya sudah nyerah dengar penjelasan guru yang tidak dapat ia pahami sama sekali.

Lagi fokus-fokusnya gambar tiba-tiba saja suara Ben mengagetkan Nara,
"Bagus banget gambarnya" puji Ben.

"Astag lo ngagetin gue" ujar Nara sambil berbisik.

"Lo jago gambar ya ternyata, gue ga pernah tau" ujar Ben yang juga berbisik.

"Ngga terlalu jago kok" jawab Nara seadanya.

"Dih merendah untuk meroket lu!" cerca Ben dan dapat geplakan di punggung Ben dari Nara.

"Hei kalian berdua yang di belakang! keluar dari kelas saya sekarang!" ujar guru itu sambil menunjuk Ben dan Nara secara bergantian.

"Gara-gara lo sih!" kesal Nara, kini mereka berdua sedang berlutut sambil kedua tangan mereka di angkat ke atas.

"Halah, udah terlanjur juga" ujar Ben santai dan dapat lirikan tajam dari Nara dan lelaki itu langsung kicep.

Diam untuk sejenak dan tiba-tiba saja Ben membuka pembicaraan lagi,
"Omong-omong gimana lo sama kak Hao?"

Nara sedikit kaget,
"Hah? kenapa jadi kak Hao?" tanya Nara.

"Bukannya kalian pacaran ya? waktu jenguk bang Chandra dulu kan kalian datang bareng" ujar Ben lagi.

"Pftt, mana ada anjir, gue sama kak Hao gak ada apa-apa" ujar Nara dan Ben nampak kaget.

"Hah? beneran?" tanya Ben dan Nara mengangguk.

Nara pun bertanya balik,
"Lo sendiri gimana sama Vina?"

"Hmm, baik.." jawab Ben singkat namun terdengar entahlah aneh saja di telinga Nara, atau hanya perasaan Nara saja.

Tiba-tiba saja suara pintu terbuka mengagetkan Nara dan Ben, disusul suara bentakan dari guru yang mengajar di kelas mereka tadi.
"KALIAN INI YA! SUDAH DI HUKUM SEPERTI INI MASIH SAJA BERISIK!"

"Maafkan kami bu" ujar keduanya secara bersamaan dan keduanya saling tatap kemudian tertawa tanpa suara.



Nara bernafas lega sembari duduk di bangkunya, baru kali ini dirinya di hukum di sekolah, ia juga sesekali memijit pundaknya yang terasa pegal karena mengangkat tangannya terus tadi.

Ben kemana? lelaki itu di panggil oleh temannya entah kemana sepertinya jajan, Nara sedang malas jajan lagi dirinya lebih memilih duduk santai di kelas.

"Naraa!!!" panggilan itu membuat Nara menoleh dan yang memanggilnya adalah ketua kelas.

"Kenapa??" sahut Nara.

"Ada yang nyari nih" ujarnya ketua kelas selanjutnya, dan Nara langsung berdiri dari bangkunya lalu berjalan menuju pintu kelas.

Dan ternyata betapa terkejutnya Nara karena yang mencari dirinya adalah Vina, terlihat Vina tersenyum manis kepada Nara sembari melambaikan tangannya sebatas dada.

Entah kenapa perasaan Nara jadi tidak enak.












⬜⬜⬜

Apa yang terjadi selanjutnya tidak akan pernah terbayangkan olehku...”

⬜⬜⬜

⬛⬛⬛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬛⬛⬛

THANKS FOR READING ALL ❤️

D i a m - D i a m   ⚫  Choi Beomgyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang