Chapter 28: Perubahan Yeonjun

107 21 10
                                    

Karina jadi heran dengan perubahan sikap Yeonjun padanya akhir-akhir ini. Kenapa laki-laki itu jadi lebih lembut? Dia juga memperlakukan Karina dengan baik. Apa kakak kelasnya ini baru saja mengalami suatu hal yang sangat berat sehingga mencoba bertobat untuk mencoba menjadi orang baik?

Apa ini yang namanya panjang umur? Baru saja Karina pikirkan, orangnya sekarang malah menelepon.

(Di mana lo?)

Bisa gak sih kak pake kalimat pembuka dulu?

(Ck, ribet. Yaudah sih, tinggal jawab di mana juga.)

Aku lagi di perpus ini. Kenapa nanya?

(Pulang bareng gue. Cepet keburu malem.)

Aku hari ini ada jadwal les, kak.

(Gue anterin, ntar pulang lesnya juga gue yang jemput. Ini gue disuruh Mark, ya.)

Serius? Gak usah kak, aku naik bus aja. Ntar aku aja deh yang bilang ke kak Mark.

(Gak! Gue udah janji ke Mark. Lo harus bareng gue pokoknya.)

Ya, ya, okay. Makasih ya, kak. Maaf ngerepotin.

(Ya, sama-sama.)

Setelahnya, panggilan pun terputus.

"Kok kak Yeonjun makin kesini makin soft, ya. Walaupun masih nyebelin. Jangan baper, Rin." monolog Karina sambil menepuk-nepuk dadanya.

•••

"Kenapa gak pake jaket? Udah tau ada jadwal les yang pulangnya malem malah gak bawa jaket."

Baru saja sampai di parkiran khusus motor, Karina sudah disuguhi oleh omelan dari Yeonjun yang menatap sebal kearahnya. "Sejak kapan kak Yeonjun jadi perhatian gini ke aku?" tanya Karina heran.

"Nih, pake." Yeonjun melepas jaket yang dia kenakan. Menyodorkannya pada Karina yang menolak pemberian jaketnya.

"Gak usah, kak. Gak dingin, kok." Karina menyodorkan kembali jaket tersebut dengan maksud agar Yeonjun saja yang memakainya.

"Lo bakal pulang malem, pakai aja. Gue gapapa, kok." Yeonjun kenakan jaket tersebut ke tubuh Karina agar tidak terus menolak. Setelahnya Yeonjun segera menaiki motornya. "Ayo, naik."

Karina menurut, dia pun segera menaiki motor Yeonjun. Sebenarnya tubuh Karina menegang saat ia kembali merasakan perlakuan manis Yeonjun barusan. Yeonjun menarik kedua tangan Karina agar memeluknya. "Pegangan, gue gak mau diomelin Mark kalo lo sampe kenapa-napa."

Karina tidak menolak, dia hanya membiarkan semua perlakuan Yeonjun padanya.

'Kalo kak Yeonjun bersikap manis gini, aku malah takut jatuh cinta ke kamu, kak.' batin Karina.

•••

Akhirnya sampailah mereka di tempat les Karina.

"Jangan naik bus. Pulangnya gue jemput lo lagi." ucap Yeonjun sambil melepaskan helm dari kepala Karina.

Karina bingung, kenapa Yeonjun jadi seperti ini? Dan dengan keberanian yang ada, akhirnya Karina bertanya pada Yeonjun, "Kenapa tiba-tiba kak Yeonjun jadi kayak gini?"

Yeonjun yang sudah menduga cepat atau lambat Karina pasti akan menanyakan hal ini padanya hanya bersikap tenang. Laki-laki itu tersenyum manis sebelum menjawab pertanyaan Karina.

"Gue orangnya males basa-basi, jadi gue langsung aja ya bilang ke lo. Gue suka lo, Rin. Gue mau minta izin buat ngedeketin lo dengan cara yang benar." jawab Yeonjun tenang.

Karina trust issue, ia tidak percaya. Bukankan Yeonjun menyukai Sakura? Kenapa tiba-tiba malah bilang menyukai Karina?

Entah Yeonjun ini cenayang atau apa, lelaki tersebut seolah mengerti apa yang ada dipikiran Karina.

"Awalnya gue emang suka Sakura. Tapi, kalo kata kakak gue, Tuhan itu maha pembolak-balik hati, gue percaya dan ngalamin itu. Sekarang gue sukanya sama lo, Rin," Yeonjun menatap Karina intens, "Jadi, tolong izinin gue deketin lo dengan cara yang benar, ya?"














I do hope you enjoy this chapter nonetheless~ :)

it's between you and me (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang