Chapter 1: Masih Baru

337 29 0
                                    

Karina merupakan anak baru di SM Senior High School terhitung baru satu minggu sejak kepindahannya dari Jepang ke Korea Selatan. Karina lahir dan besar di Jepang. Namun, sebenarnya orang tua Karina asli orang Korea Selatan. Tapi, karena ayahnya bekerja di Jepang, jadilah ayahnya turut serta memboyong keluarga kecilnya untuk menetap di sana. Hingga akhirnya di umur Karina yang ke-16 tahun ini harus kembali lagi ke Korea Selatan karena ayahnya kembali di tugaskan di negara asalnya tersebut.

Seminggu bersekolah di SM Senior High School, Karina sudah mendapatkan teman yang bisa dikatakan sangat dekat dengannya, yaitu Giselle, Winter dan Ningning. Mereka merupakan teman yang baik dan menyenangkan. Karina bersyukur bertemu dengan mereka.

Meskipun pertemanan mereka baru terjalin sejak seminggu yang lalu, namun mereka sangat dekat. Mereka tak canggung untuk bercerita soal apapun termasuk tentang perasaan. Contohnya Giselle, gadis itu terang-terangan mengaku soal perasaannya pada si kakak kelas yang bernama Yeonjun.

"Rin, rin, tau gak? Kak Yeonjun tadi ganteng banget loh. Gue gak kuat banget liatnya."

Itu suara Giselle, teman Karina yang sangat tergila-gila pada seseorang bernama Yeonjun. Sungguh, Karina tidak kenal dengan orang bernama Yeonjun itu dan tidak ada gambaran sama sekali tentang laki-laki yang selalu diceritakan oleh teman barunya ini karena Karina merupakan siswa baru di SM Senior High School.

Di sekolah ini, belum banyak yang Karina kenal. Teman dekatnya saja cuma Giselle, Winter dan Ningning. Itu pun mereka dekat karena sekelas.

Giselle merupakan teman sebangku Karina dan perempuan di sampingnya ini masih bercerita tentang Yeonjun secara antusias. Karina mendengarkan dengan baik cerita dari temannya ini. Ia ikut senang melihat Giselle dengan semangatnya bercerita tentang Yeonjun.

Tak lama, Ningning datang bersama Winter. Mereka langsung duduk di kursi belakang Karina dan Giselle.

"Pagi, Karina. Pagi, Giselle." sapa Ningning ceria.

"Pagi juga." jawab Karina dan Giselle berbarengan sambil memutar tubuh mereka menghadap Ningning dan Winter yang duduk di belakang mereka.

"Kalian cerita apa, sih? Kayaknya asik banget." Winter menatap Karina dan Giselle bergantian.

"Pasti ini mah Giselle doang yang cerita. Siapa lagi kalo bukan kak Yeonjun yang lagi diceritain." ucap Ningning sudah bisa menebak.

Giselle tersenyum malu, "Abisnya kak Yeonjun tadi ganteng banget. Gue kan jadi salting sendiri liatnya."

"Lo kayaknya demen banget ya sama kak Yeonjun?" tanya Winter pada Giselle.

Giselle mengangguk antusias, "Ya abisnya kak Yeonjun tuh definisi sempurna. Udah ganteng, tinggi, pinter, dahlah banyak banget kelebihannya." ucap Giselle sambil senyum-senyum sendiri membayangkan Yeonjun.

"Sebenernya ada satu sih kekurangan kak Yeonjun." ucap Ningning.

Giselle, Karina dan Winter memandang Ningning penasaran. Menunggu jawaban Ningning.

"Gak bisa lo milikin." Ningning tertawa terbahak-bahak mendengar ucapannya sendiri. Karina dan Winter ikut tertawa, sedangkan Giselle hanya mengerucutkan bibirnya, ngambek ceritanya.

"Anjirlah, omongan lo pedes banget, Ning. Kasian tuh si Giselle jadi pundung." ucap Winter menunjuk Giselle sambil tertawa terbahak-bahak.

"Liat aja ya nanti, kak Yeonjun pasti bakal jadi milik gue." ucap Giselle sambil menjulurkan lidahnya ke arah Ningning dan Winter. Karina hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan tiga temannya.

"Ya, ya, terserah lo aja, Gi. Gue mah gak yakin si sebenernya. Tapi gue ikut doain yang terbaik buat lo. Semangat!" ucap Ningning.

Meskipun kelakuan Ningning minus akhlak plus jahil, tapi Ningning tetep baik kok. Buktinya sekarang gadis itu mendoakan yang baik-baik untuk Giselle.

"Dah, dah, bentar lagi guru dateng nih. Jangan berisik." ucap Karina memperingatkan teman-temannya agar tidak debat lagi.

it's between you and me (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang