Bagian 10

405 13 1
                                    

"Ketahuilah bahwa saat Allah sedang memberikan ujian kepada kita,itu untuk mengukur kadar keimanan sekaligus mangangat derajat kita.kira-kira kebaikan apa yang Allah kehendaki bagi kita saat berhadapan dengan sebuah ujian?,salah satunya adalah Allah menginginkan kita untuk sennantiasa bersabar,buaknkah Allah sudah menjanjikan bagi orang-orang yang bersabar itu pahala yang tiada batas.Firman Allah swt:(Q.S.Az-zumar:10)."

"Tidak ada ujian yang tak bisa dilewati,karena Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kadar kemampuan hamba-Nya."

"Ada pertanyaan?." tanya gus Faqih.

Lalu ada seorang santriwan yang berdiri lantas gus Faqih berkata.

"Iya,silahkan bertanya."

"Kata-katanya dong gus,buat orang yang menghadapi ujian saat ini." ucap santriwan itu dan gus Fiqih pun mengangguk.

"Buat kalian yang sedang menghadapi ujian saat ini,semangat jangan menyerah apalagi putus asa,badan boleh lelah,mata boleh basah,tapi hati jangan pernah menyerah." pesan gus faqih.

"Oke saya akhiri,Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh." sambung gus faqih.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

~~~~~♡~~~~~

Disisi lain shaffa dan teman-temannya.

"Aaaaa jadi semangat deh,karena sudah disemangatin gus Faqih." ucap zea dengan senyuman diwajahnya.

"Gimana ga semangat coba,orang yang nyemangatin gus tampan." gumam shaffa didalam hati.

"Bener sih gus Faqih itu tampan,tapi sikapnya aja yang kayak kutub utara." sambung shaffa didalam hatinya.

"Ayo kekamar gais,udah ngantuk nih aku." ujar qaila sambil menguap.

"Iya,ayo." jawab zea dan shaffa secara bersamaan.

Mereka pun berjalan menuju kamar asramanya,mereka bertiga berbincang-bincang diperjalanan,shaffa tidak melihat kedepan yang akhurnya menabrak tubuh seseorang,yaitu gus Faqih.

"Duhh."

"Makannya kalau jalan tu lihat-lihat,jangan gibah mulu." ucap gus Faqih dengan nada dingin.

"Apaan si gus orang kita ngak gibah,ya kan." ujar shaffa sambil melirik kearah qaila dan zea.

"I-iya gus."

"Duh ni anak emang gak takut apa ya sama gus Faqih yang terkenal galak dipesantren ini." bisik qaila kepada zea.

"Tau tuh shaffa,mana ngomongnya ceplas-ceplos lagi." bisik zea.

Shaffa yang menyadari temannya berbisik-bisik pun langsung angkat bicara.

"Kalian ngapain sih bisik-bisik kayak gitu." ucap shaffa dengan kesal,zea dan qaila yang melihat ekspresi shaffa pun gemas,begitu pun gus Faqih.

"Duh kenapa jantung gue ga seperti biasanya ya,apa gue punya riwayat penyakit jantung." batin gus Faqih.

"Saya permisi,Assalamualaikum." salam gus faqih dan langsung pergi.

"Wa'alaikumsalam."

"Kalian tadi bisik-bisik apa sih." tanya shaffa karena dia kepo apa yang temannya bicarakan.

"Eh enggak kok." jawab zea dan qaila secara bersamaan.

"Ishh,ayo lah."

"Udah lupain,yuk kekamar ngantuk nih." ujar qaila yang mengalihkan pembicaraan.

"Iya yuk,aku juga ngantuk." ucap zea,lalu qaila dan zea mengandeng tangan shaffa.

"Beneran tadi ga ngomong apa-apa."

"Iya shaffadilla alya ayunda."

Dan merekapun sampai dikamar mereka.

~~~~~💐~~~~~

dindalem.

"Assalamualaikum." salam gus Faqih.

"Wa'alaikumsalam."

"Loh umi sama abi kapan pulangnya?." tanya gus Faqih sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

"Baru saja sampai." jawab abi rahman dan umi vina secara bersamaan,dan diangguki gus Faqih.

"Gimana tadi kajiannya lancar?."

"Alhamdulillah,lancar bi."

"Kamu sudah makan nak." ujar umi vina.

"Belum umi."

"Ya sudah kamu makan tadi umi beliin nasi goreng buat kamu,habis makan langsung tidur jangan begadang."

"Iya umi."

~~~~~♡~~~~~

Pagi yang cerah dimana para santri sedang mengikuti pembelajaran dikelasnya.

Hari ini yang ngajar dikelas shaffa adalah ustadzah aliza.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabatakatuh." salam ustadzah aliza.

"Wa'alaikumsalam warahmatuhllahi wabarakatuh." jawab semua santri yanga ada dikelas itu.

Disisi lain shaffa tertidur diatas mejanya,beberapa kali temannya membangunkannya tapi dia tak kunjung bangun.

"Shaffa bangun." ucap qaila sambil menyenggol lengan shaffa.

"Ishh,apa.sih ngantuk tau." ujar shaffa yang masih memejamkan matanya.

Ustadzah aliza yang menyadari hal itu langsung menuju kemeja shaffa,dan mengebrak meja shaffa,shaffa pun kaget dan bangun dari tidurnya.

"Shaffa,berani-beraninya ya kamu tidur dijam pelajaran saya."

"Ngantuk tau ustadzah,tadi malam cuma tidur sebentar." jawab shaffa yang masih mengumpulkan nyawanya.

"Saya tidak butuh alasanmu itu shaffadilla alya ayunda." ucap ustadzah aliza dengan kemarahan.

"Alasan,itu bukan alasan ustadzah tapi kenyataan."

"Berani kamu ya menjawab omongan saya!."

"Ya berani lah ustadzah,orang saya punya mulut."

"DIAM SHAFFA." bentak ustadzah aliza.



"Tidak ada ujian yang tak bisa
Dilewati,karena Allah tidak
Akan memberikan ujian yang
melebihi kadar kemampuan
Hamba-Nya."
~muhammad faqih razendra al-ghazali~

"Buat kalian yang sedang menghadapi
Ujian sat ini,semangat jangan menyerah
Apa lagi putus asa,badan boleh lelah,
Mata boleh basah,tapi hati jangan
Pernah menyerah."
~muhammad faqih razendra al-ghazali~


Jan lupa vote + komen ya gais.
Oh ya jan lupa follow
IG: _wattpadshaqi_

Bye bye👋 Assalamualaikum.💐

gus faqih imamku!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang