Disisi lain.
Tanpa sengaja ustadzah aliza melihat shaffa keluar dari ndalem.
"Nih anak ngapain masuk kendalem,mana senyum-senyum lagi,kesambet apa tuh orang." batin ustadzah aliza.
"Pasti dia caper kekeluarga ndalem." sambung ustadzah aliza dalam hatinya.
Ustadzah aliza pun menghampiri shaffa,saat shaffa berjalan menuju kamarnya.
"Heyy,kamu."
Shaffa membalikkan badan keorang tersebut.
"Aku?." ujar shaffa sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya,siapa lagi kalau bukan kamu."
"ada perlu apa ustadzah memanggil saya?." tanya shaffa.
"Saya mau tanya sama kamu."
"Silahkan."
"Kamu ngapain masuk ndalem,ada perlua apa kamu kendalem,kenapa saat keluar dari ndalem senyum-senyum,kenapa_
Ustadzah aliza belum menyelesaikan berbicaranya langsung disahut oleh shaffa.
"Husttt,ga penting." saaf shaffa hendak pergi,tangannya pun digecat oleh ustadzah aliza.
"Tapi ini penting bagi saya,SHAFFA." ucap ustadzah aliza dengan penekanan di akhir kata.
"Penting bagi anda bukan buat saya,permisi,Assalamualaikum." jawab shaffa,yang langsung pergi setelah mengucapkan hal itu.
"Dih dasar anak aneh."
Ustadzah aliza pun pergi menuju ruangannya,begutu pun sebaliknya shaffa kembali keasramanya.
***
Sesampainya shaffa dikamar.
"Assalamualaikum." salam shaffa dan dijawab santriwati yang berada didalam kamar.
"Wa'alaikumsalam."
Shaffa pun langsung menghampiri kedua temannya itu.
"Gus faqih mau hukum kita apa nanti?." tanya qaila.
"Iya tuh,katanya ustadzah aila keputusannya ada ditangan gus faqih." sahut zea.
"Hukumannya ga berat kan shaf?." sambung qaila.
"Hukumannya ringan kan?."
"Tuh,kalian disuruh bersihin semua ruangan asrama putri." ucap shaffa dengan kesal kepada kedua temannya.
"HAA." teriak kedua temannya shaffa,yang membuat shaffa menutup telinganya.
"Kalian bisa ga sih ga usah teriak." ujar shaffa.
"Iya iya maaf." sambung keduanya.
"Tapi itu beneran?." tanya qaila.
"Beneran itu hukumannya,kalau benar bisa mati muda aku." sahut zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
gus faqih imamku!!!
Teen Fictiongus dingin dan tampan sekaligus terkenal galak dipesantren,dikagumi banyak kaum hawa,tapi dia mencintai seorang santri yang bendelnya nauzubillah,susah diatur,tapi beriringnya waktu dia berubah karena didikan gus dingin itu... "Gus faqih kan sosok o...