"Emang rencananya,mau minta izin keorang tuanya kapan?." tanya abi rahman.
"Faqih ikut aja."
"Gimana kalau nanti saat semua santri liburan." ujar gus fiqih.
"Bener juga tuh." ucap abi rahman.
Lalu gus Faqih mengangguk.
"Ya sudah Faqih,Fiqih ayo kemusholla,habis ini adzan dzuhur berkumandang."
"Iya,bi."
"Kalau gitu kita pergi kemusholla dulu ya mi." dan diangguki umi vina,gus Faqih dan gus Fiqih menyakimi tangan umi vina,lalu umi vina mencium punggung tangan suaminya.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
♡♡♡♡♡
Disisi lain.
Shaffa dan temannya masih dikamar mereka.
"Eh,ayo ambil wudhu terus kemusholla,nanti telat." ujar qaila.
"Okee."
Mereka pun mengambil wudhu,lalu pergi kemusholla untuk shokat dzuhur berjama'ah.
Setelah semua santri melaksanakan sholat dzuhur,mereka pun kembali kekamar asramanya masing-masing.
Tapi tidak dengan shaffa,zea dan juga qaila,mereka sekarang lagi duduk diluar musholla,dengan berbincang-bincang.
Dan kini mereka memutuskan untuk kembali kekamar.
"Yuk kekamar,capek aku ingin tidur." ucap qaila.
"Eh ngerti gak gais." ujar zea,yang membuat shaffa dan qaila kepo.
"Apa."
"Aku lo...pengen seblak."
Shaffa dan qaila pun memutar matanya dengan malas.
Shaffa,qaila pun mengelus dadanya,sembari berkata "sabar ya Allah sabar."
"Ku kira hanya debm yang menjengkelkan,eh ternyata temanku yang satu ini lebih menjengkelkan." gumam shaffa.
"Hehehe."
"Hehahehe,kayak ga punya dosa aja."
"Emang."
"Udah ayok kekamar,tadi katanya mau kekamar." ajak shaffa.
"Iya ayok." kedua temannya.
Saat mereka berjalan,shaffa pun menendang batu kecil dihadapannya.
Dan tidak sengaja terkena ustadzah aliza.
"Duh mampus aku." gumam shaffa.
"Duh kah,bikin ulah aja shaf."
"Ya aku gak tau."
"SHAFFA." teriak ustadzah aliza,dan menghampiri shaffa dan teman-temannya.
"Ma-af ustadzah,shaffa tudak sengaja,beneran." ucap shaffa dengan menunjukkan dua jarinya✌.
"BOHONG,PASTI KAMU SENGAJA KAN,NGAKU AJA LO SHAF."
"APAAN SIH,ORANG SAYA GAK SENGAJA JUGA." shaffa pun meninggikan nada bicaranya.
Gus Faqih pun mendengar pertengkaran,langsung mencari dari mana sumber suaranya.
"BERANI-BERANINYA YA KAMU." ustadzah aliza pun menampar pipi shaffa,tapi sebelum terkena pipi shaffa ada suara seseorang yang mencegalnya.
"STOP!!!." Gus Faqih.
"Ada apa ini." tanya gus faqih dengan nada dingin.
"Ini gus shaffa sengaja menendang batu kearah saya." jawab ustadzah aliza.
"Dih,orang saya gak sengaja juga." gumam shaffa.
"Tau tuh,orang shaffa gak sengaja dibilang sengaja huh."
"Tau tuh emang."
"DIEM KALIAN."
"Dih,sok galak." Ucap shaffa.
"Sudah sekarang kalian kekamar,dan ustadzah boleh pergi,kecuali shaffa disini." ujar gus Faqih.
"Shaf,aku tinggal dulu ya."
"Aku duluan ya shaf,kita tunggu dikamar." shaffa pun mengangguki ucapan kedua temannya.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Kamu ustadzah,silahkan pergi."
"I-iya gus,Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
"Shaffa,apa benar kamu menendang batu kearah ustadzah aliza."
"Enggak lah gus,ngapain juga saya nendang batu kearah ustadzah aliza,ga ada untungnya juga."
"Tapi kamu saya hukum,karena sudah meninggikan nada suaramu ke guru."
"It's okee,apa hukumanya."
"Hafalkan surat ar-rahman,dan setorkan kesaya nanti setelah sholat isya'."
"Hah,ar-rahman."
Gus Faqih pun mengangguk.
"Emang tidak ada hukuman lain gus,selain hafalan."
"Gak ada."
"Ayo lah guss."
"Saya punya pilihan buat kamu,mau ar-rahman atau al-baqarah."
"Kalau saya pilih gus gimana."
Blush pipi gus Faqih pun memerah.
"Gus kenapa,salting ya."
"Canda gus canda,orang shaffa cuma bercanda."
"Cepat pilih,saya tidak punya banyak waktu."
"Iya,iya saya pilih ar-rahman."
"Minimal 10 ayat."
"Lah,gus waras apa gak sih,yang bener gus masak 10 ayat."
"Saya pergi,Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam,dih gus jutek,nyebelin."
Jan lupa vote + komen.
Jangan lupa follow
IG: _wattpadshaqi_Syukron temen-temen yang udah amu baca dan vote cerita ana.
Bye👋
Assalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
gus faqih imamku!!!
Teen Fictiongus dingin dan tampan sekaligus terkenal galak dipesantren,dikagumi banyak kaum hawa,tapi dia mencintai seorang santri yang bendelnya nauzubillah,susah diatur,tapi beriringnya waktu dia berubah karena didikan gus dingin itu... "Gus faqih kan sosok o...