Bagian 21

360 13 0
                                    

Gus faqih dan shaffa pun sudah berada dikamar.

Lalu mereka berdua membereskan barang serta pakaiannya.

~skip beres-beres~

"Huh,alhamdulillah akhirnya selesai." ujar shaffa sambil mengelap keringat yang ada di dahinya.

"Capek ngge."

Shaffa mengangguk.

"Berangkatnya nanti sore aja kalau gitu."

"Mboten mas,berangkatnya sekarang aja,nanti shaffa istirahatnya diasrama mawon,lagi an shffa ngge kangen lare-lare.." sahut shaffa.

"Beneran,berangkat sekarang?."

"Engge mas."

"Ngge pon nek ngoten."

Shaffa mengangguk.

Gus faqih pun mengandeng tangan shaffa keluar dari kamar.

Shaffa merasa kaget akan perlakuan gus faqih terhadapnya.

Ruang tamu.

"Sudah siap semuanya?." tanya ayah kahfi

Gus faqih dan shaffa mengangguk.
Lalu mereka berjalan kearah bu farah.

"Shaffa pamit dulu ya bun,bunda disini baik-baik." ujar shaffa sambil menyalimi tangan bundanya.

"Engge,shaffa baik-baik juga disana."

Shaffa mengangguk,lalu giliran gus faqih mencium punggung tangan bu farah.

"Faqih pamit ngge bun."

"Engge,kamu jaga shaffa disana ya."

Gus faqih mengangguk sebagai jawabannya.

"Ayah,shaffa pamit dulu."

"Engge,dijaga kesehatannya disana."

"Engge,yah."

Giliran gus faqih.

"Faqih pamit,yah."

"Engge,kamu jaga shaffa disana,jangan sampai menyakiti shaffa baik lahir atau batinnya."

"Engge yah,pasti."

Sekarang shaffa ke abangnya,yaitu abian.

"Bang,shaffa pamit ya,abang jaga ayah sama bunda disini."

"Engge dek,pasti."

Giliran gus faqih.

"Pamit disek bro."

"Engge,ati-ati ndok dalan."

Gus faqih mengangguk.

"Saya punya pesan buat kamu." ujar gus faqih yang membuat abian kepo.

"Apa."

"Ndang ndelek calon." bisik gus faqih tepat ditelinga abian.

"Iya deh,sipaling udah nikah."

"Hahaha."

"Sudah ndang berangkat." tegur bunda farah.

"Engge,Assalamualaikum." setelah mengucapkan itu pun shaffa dan gus faqih keluar menuju mobil.

"Wa'alaikumsalam."

____♡____

Dimobil.

Gus faqih fokus menyetir dan shaffa melihat pemandangan dari jendela sampingnya.

Gus faqih mulai membuka mulutnya untuk mengawali pembicaraan.

gus faqih imamku!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang