Bagian 11

381 18 0
                                    

"Assalamualaikum." Salam seseorang yang masuk kedalam ruangan itu,yang tak lain adalah gus Fiqih.

"Wa'alaikumsalam." jawab semua orang yang berada didalam ruangan.

Ustadzah aliza pun menghampiri gus Fiqih.

"Ada yang bisa saya bantu gus?."

"Saya cari santriwati yang bernama shaffa."

"Kalau boleh tau ada apa ya gus,cari shaffa."

"Saya tidak butuh pertanyaan,sekarang ustadzah panggil shaffa."

"Ba-baik gus."

Ustadzah aliza pun berjalan menuju shaffa.

"Hei kamu,tuh dicariin gus Fiqih."

"Hm,ya sudah kalau begitu, zea,qaila aku duluan ya,Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Saat shaffa berdiri,ustadzah aliza pun berkata.

"Kamu akan saya berikan hukuman setelah kamu kembali,ingat itu!."

"Hm."

Sesampainya shaffa di depan gus Fiqih.

"Ada apa ya gus,manggil saya." tanya shaffa.

"Orang tua kamu datang kesini untuk menjenguk kamu." jawab gus Fiqih.

"Beneran gus,gus gak bohong kan." ucap shaffa yag masih tidak percaya kalau orang tuanya menjenguknya.

"Iya,saya beneran."

"Terus sekarang mereka dimana gus."

"Dindalem."

Shaffa tidak mengatakan satu kata pun,dia langsung pergi menuju ndalem untuk bertemu orang tuanya,setelah sekian lama shaffa menyimpan rasa kangen itu,dan sekarang akan terbayar tuntas.

Sesampainya shaffa dindalem.

"Assalamualaikum." salam shaffa.

"Wa'alaikumsalam." jawab semua orang yang berada disitu,bahkan disitu juga ada gus Faqih serta abangnya shaffa yaitu abian alaska al-farezi.

Lalu shaffa menyalimi tangan umi vina dan menangkupkan tangannya ke abi rahman.

"Ayahhh,bundaaa." teriak shaffa,dan mencium punggung tangan orang tuanya.

"Sttt,sayang jangan teriak-teriak." ujar bunda farah yaitu bundanya shaffa.

"Iya maaf." ucap shaffa yang masih memeluk bunda dan ayahnya.

"Maaf ya rahman,atas kelakuan shaffa." kahfi yaitu ayahnya shaffa.

"Iya santai aja."

"Disini juga ada orang kali." gumam abian yang dari tadi merasa tidak dianggap.

"Loh ternyata ada kak bian juga." ujar shaffa yang langsung nyamperin abangnya itu,lalu menyalimi tangannya.

"Bukan dek ini patung transparan."

"Hehehe."

"Bang,shaffa boleh peluk ga?."

"Boleh gak ya." ucap abian sambil mengetuk dagunya dengan jari manisnya.

"Ayo lah bang."

"Boleh dong,sayanggg." lalu abian pun merentangkan tangannya,dan shaffa langsung memeluk abangnya itu.

"Cantikkk,apalagi kalau lagi senyum gitu." gumam gus Faqih didalam hatinya,dan menampakkan senyuman tipis diwajahnya.

" ehh,astagfirullah." gus Faqih pun tersadar dan mengucapkan istigfar lalu mengalihkan pandangannya.

gus faqih imamku!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang