Bagian 12

364 15 0
                                    

Setelah shaffa berada didepan kelasnya.

"Assalamualaikum." salam shaffa.

"Wa'alaikumsalam."

"Duh,kenapa ustadzah itu masih disini sih." batin shaffa,lalu shaffa menuju kemejanya,tapi dicegah oleh ustadzah aliza.

"Shaffa,kesini kamu."

Shaffa pun meghembuskan nafasnya dengan kasar,lalu menghapiri ustadzah aliza.

"Ada apa ustadzah?." tanya shaffa.

"Ada apa,ada apa,kamu saya beri hukuman muter lapangan 5 kali,karena kamu tadi tidur dijam pelajaran saya."

"Oh,okee." shaffa pun keluar dari kelas itu dan melakukan hukuman yang ustadzah aliza berikan.

"Tuh orang waras apa gak ya,lapangan seluas ini disuruh puter 5 kali." gumamnya.

Shaffa pun berlari memutari dilapangan sampai keputaran ke-5.

"Huhh,ayo shaffa semangat habis ini selesai." ucap shaffa yang menyemangati dirinya sendiri.

"Akhirnya selesai." shaffa pun duduk dikursi deket lapangan untuk menetralkan nafasnya yang tidak karuan.

Lalu ada seseorang yang menghampiri shaffa,dan itu gus Fiqih.yang dari asrama putra dan gak sengaja lewat disitu.

"Ngapain disini shaf,bukannya ini masih jam pembelajaran." ujar gus Fiqih.

"Habis menyelesaikan hukuman gus."

"Hukuman."

"Iya hukuman,tadi saat pembelajaran ustadzah aliza shaffa tidur gus."

"Hm,kalau begitu segera masuk kekelas,begitu saya permisi,Assalamualaikum." gus Fiqih pun menuju kendalem.

"Iya gus,wa'alaikumsalam."

"Huh,capek ternyata." ucap shaffa sambil mengusap keringat diwajahnya.

"Ngapain?." tanya gus Faqih dengan nada dingin.

"Lagi nanem padi."

"Ha?."

"Udah tau lagi duduk,masih aja nanya."

"Hm."

"Huh,dasar gus jutek."

"Apa kamu bilang."

"Dasar gus jutek,cuek,nyebelin,sifatnya dingin kayak kutub utara lagi."

"Sabar Faqih,sabar,untung gue cinta sama lo,kalau ga cinta udah kutelan hidup-hidup nih bocah." batin gus Faqih sambil tersenyum tipis.

"Gus kenapa diem,kalah omong y_

"Saya permisi,Asslamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Dih,dasar kutub utara."

Shaffa pun menghampiri teman-temannya yang ada dikantin,karena sekarang jam pembelajaran sudah selesai.

"Asaalamualaikum,ya ahli syurga."

"Aamiin."

"Jawab dulu salamnya."

"Oh iya lupa,wa'alaikumsalam." ujar kedua temannya,dengan cengengesan.

"Udah selesai,larinya?." tanya zea kelada shaffa.

"Udah dong,shaffa yang cantik gitu loh." jawab shaffa dengan pedenya.

"Idihhh,sok kepedean."

"Udah-udah yok makan,aku lapaar nih." ucap shaffa yang sedang kelaparan.

"Ayok."

Sekarang mereka sedang duduk didalam kantin,sambil menunggu pesanannya tiba.

Setelah pesanan mereka datang,mereka pun memakan makanan yang nereka pesan tadi.

Lalu setelah makanan mereka habis,mereka memutuskan untuk kembali kekamarnya.

"Yuk kekamar gais." ujar shaffa.

"Iya,yuk."

Mereka telah sampai dikamarnya.

~~~~~💐~~~~~

Dindalem.

Kini diruang tamu ada abi rahman,umi vina dan juga gus Fiqih.

"Assalamualaikum." salam gus Faqih.

"Wa'alaikumsalam."

Gus Faqih pun menghampiri orang tuanya,lalu mencium punggung tangannya,dan gus Faqih duduk disamping abinya.

"Abi,umi Faqih mau ngomong sesuatu."

"Ngomong apa,nak." jawab umi vina yang kepo apa yang gus Faqih mau bicarakan.

"Ngomong,aja nak." ujar abi rahman yang juga kepo.

"Bicara apa sih kak,kok kelihatannya serius gitu."

"Abii,umii Faqih sedang mencintai seseorang,izinkan Faqih untuk mengikatnya dengan cara yang halal." ucap gus Faqih sambil menatap mata orang tuanya.

"Kamu mencintai seseorang?." tanya abi rahman,lalu diangguki gus Faqih.

"Siapa nak,orang yang kamu cintai?." Ujar umi vina,yang masih tak percaya kalau gus Faqih anaknya,mencintai sesorang.

"Seorang santri disini,atau seorang ustadzah?." sambung umi vina.

"Kakak cinta sama siapa hayoo,emang ada orang yang mencintai kakak,orang kakak kayak es batu gitu."

Gus Faqih pun menatap sekedap kearah adiknya dengan sinis,lalu menjawab pertanyaan uminya tadi.

"Dia seorang santriwati disini,umi."

"Siapa dia,nak." ujar abi rahman,yang jiwa keponya meronta-ronta.

"Dia shaffadilla alya ayunda."

"Shaffa anaknya kahfi,temannya abi?."

Gus Faqih pun menanggukinya.

"Owalah,ternyata suka sama shaffa kamu." goda umi vina.

Lantas gus Faqih pun tersenyum.

"Oh,kakak suka sama shaffa,kiww kiww."

"Kalau kamu serius untuk mengikat shaffa kejenjang yang dibenarkan syari'at,abi izinin kamu."

"Umi setuju dengan apa yang abimu bicarakan."





Segitu dulu ya gais.
Jan lupa vote + komen.

IG: _wattpadshaqi_

Syukron ya temen-temen udah baca dan vite cerita ana.
Bye byee👋.
Sampai ketemu di next selanjutnya.

Assalamualaikum.💐



gus faqih imamku!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang