Sesampainya shaffa didapur.
Dia melihat bundanya dan bi iyem disana,lalu shaffa menghampirinya.
"Bunda,bi iyem."
Bi iyem dan juga bunda farah pun menengok kearah sumber suara.
"Shaffa ewangi ngge." tawar shaffa
(Shaffa bantuin ya)"Ngge,nek ngoten pean irisi wortel e ae." jawab bunda shaffa. (Iya,kalau gitu kamu potong wortelnya aja)
"Okee,bunda." ujar shaffa sambil menenjukkan jari jempol nya.(👍)
Shaffa pun memotong wortelnya,setelah beberapa menit shaffa selesai.
"Mpon."
"Niku banyu e pean panasno nang kompor e nduk." ucap bi iyem.
(Itu airnya kamu panaskan dikompor nduk)
"Siap."Setelah beberapa menit,semua makanan pun sudah jadi,dan siap disajikan dimeja makan.
Mereka bertiga pun membawa makanannya kemeja makan.
Sampai dimeja makan..
"Kulo ten dapur ngge pak,bu." pamit bi iyem.
Mereka berdua pun mengangguk.
Shaffa pun mengambil makanan untuk dirinya sendiri,ia hendak memakan makanan itu,tapi dihentikan oleh bunda farah.
"Shaffa."
Shaffa menoleh kearah bundanya.
"Bojone dipekno to shaf."
(Suaminya diambilkan La shaf)"Gus faqih kan due tangan,dadi pasti saget njopok dewe bun."
(Gus faqih kan punya tangan,jadi pasti bisa ambil sendiri bun)"Engge,tapi niku tanggung jawab e sampean shaf." sahut ayah kahfi.
(Iya,tapi itu tanggung jawab kamu shaf)
Shaffa menghela nafas."Engge."
Shaffa langsung mengambilkan makanan untuk gus faqih,lalu memberikan makanan itu ke gus faqih.
"Matur suwun,zaujati." bisik gus faqih tepat ditelinga shaffa,shaffa yang mendengarnya pun salting sendiri tapi dia masih berusaha cool. (Uasek cool jare😅)
"Hayo bisik-bisik,kiww kiww." goda abian.
"Abian mpon,sakno pipine shaffa abang ilo." ujar ayah kahfi dengan candaan.
(Abian sudah,kasian pipinya shaffa merah tuh)"Nopo seh yah,mending maem saiki,shaffa mpon lue."
(Apa sih yah,mending makan sekarang,shaffa sudah lapar)"Shaf,nek mpon maem kene budal ten pesantren ngge." ucap gus faqih sambil melihat kearah shaffa.
(Shaf,kalau sudah makan kita berangkat kepesantren ya)"Engge,gus."
"Shaffa sek sekolah kan gus?." tanya shaffa.
(Shaffa masih sekokah kan gus?)"Engge sayang."
Bunda farah,ayah kahfi dan juga abian yang mendengarnya pun senyum-senyum sendiri atas tingkah laku pasutri ini.
Tapi berbeda dengan shaffa yang tunduk malu,karena dari tafi dibuat salting oleh suaminya.
"Aduhh,aduhh,mpon-mpon jiwa pingin rabiku meronta-ronta." ujar abian.
"Ndang rabi lo mas." sambung gus faqih.
"Mboten enten calon e gus."
"Hahaha."
"Mpon,ayo dimaem engkok adem lo panganane."
(Sudah,ayo dimakan nanti dingin lo makanannya). tegur bunda farah,dan semua mengangguk lalu memakan makananya masing-masing.~skip makan~
Kini mereka sudah menghabiskan makanannya.
"Gus,budal saiki?."
(Gus,berangkat sekarang?)"Engge."
"Barang e mpon diringkesi?." ujar bunda farah. (Barangnya sudah diberesi)
"Dereng." jawab gus faqih.
(Belum)"Ngge pon ndang diringkesi,jare budal sak niki." sambung ayah kahfi.
(Ya sudah sekarang diberesi,kata e berangakat sekarang)"Engge."
Shaffa dan gus faqih pun menuju kekamar untuk membereskan barang-barangnya.
Afwan ya temen-temen,uploud nya telat.🙏
Segini dulu ya temen-temen,sampai jumpa dinext selanjutnya.😊Jangan lupa vote ya.
Follow IG: _wattpadshaqi_Sekali lagi afwan ya temen-temen.
Assalamualaikum.💐💐
KAMU SEDANG MEMBACA
gus faqih imamku!!!
Teen Fictiongus dingin dan tampan sekaligus terkenal galak dipesantren,dikagumi banyak kaum hawa,tapi dia mencintai seorang santri yang bendelnya nauzubillah,susah diatur,tapi beriringnya waktu dia berubah karena didikan gus dingin itu... "Gus faqih kan sosok o...