menyesal

2.7K 227 15
                                    

Cerita ini hanyalah fiksi
  Selamat membaca dan menikmati
.
.

****
'Direstoran'

"Si dudul kenapa dah,,dia yang ngajak kesini malah dia yang pergi,, mana nih makanan di bayar pake duit dia lagi" ucap daniel yang masih heran dengan adel.

Tak hanya daniel saja yang merasa heran dengan adel,namun teman teman adel yang lainya juga merasakan hal yang sama.

Saat mereka masih di buat heran oleh adel, mata floran tertuju ke arah chika yang sedang bersama seorang pria.

"Hufttt,,,pantesan tuh anak tiba tiba pergi" gumam floran pelan namun teman temanya masih bisa mendengar nya.

"Hahh???kenapa flo" tanya daniel.

"Liat tuh" ucap floran membuat teman temanya menatap ke arah yang ditunjukkan floran.

"Anjing"ucap lucas

"Ayo kita susulin adel ke rumahnya,, khawatir gue takut dia kenapa-napa" ucap rollan.

"Nggak usah,,besok aja kita cari kalau sampe besok adel belum ada kabar" ucap floran.

"Sekarang biarin dia tenangin diri dulu, semisal kita nyusul ke rumah adel pun percuma,gua tahu banget gimana adel, dia nggak mungkin pulang kalau lagi kaya gini" ucap floran, teman temanya pun hanya bisa menuruti ucapan floran.

Sedangkan chika??kini air matanya mulai mengalir satu per satu kala ia melihat kepergian adel, hal itu membuat zahran yang sedang berada di hadapannya heran.

"Eh ..kenapa chik" tanya zahran kala air mata chika mulai menetes.

"Gue mau pulang ran" ucap chika tanpa menjawab pertanya'an zahran.

"Oh ya udah yok gue" belum sempat zahran menyelesaikan ucapan nya chika langsung memotong ucapan nya

"Nggak,,gue pulang pake taksi" ucap chika yang mulai berdiri untuk meninggalkan restoran itu.

"Tunggu,,,gua anterin ya udah malam juga" ucap zahran sembari menahan tangan chika.

"Tolong ngerti'in gue kali ini aja" ucap chika sambil menghempaskan tangan zahran yang memegangnya. Chika pun langsung meninggalkan restoran itu lalu menunggu taksi online yang sudah dia pesan.

Saat taksi yang ia pesan telah tiba ia pun langsung masuk ke dalam taksi itu.
"Pak,tolong agak cepetan ya pak,,saya buru buru soalnya" ucap chika saat sopir taksi itu mulai melajukan mobilnya

"Siap mbak" jawab supir tersebut, supir taksi itu langsung menambah kecepatan mobilnya setelah chika berbicara seperti itu.

15 menit berlalu kini chika telah sampai di rumahnya.

Chika menangis saat ia mulai melangkahkan kakinya untuk masuk kerumahnya. Saat ia telah masuk ke rumahnya chika langsung menuju ke kamarnya tanpa menghiraukan kedua orang tuanya yang sedang menonton tv, chika pun langsung mengkunci pintu kamarnya.

Ia terduduk lemas di balik pintu kamarnya, ia menangis se jadi jadinya, ia mengacak acak rambutnya karna frustasi sesekali ia menggeplak kepalanya meratapi kebodohanya.

I am Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang