S2.11

1.9K 157 7
                                    

THIS STORY IS JUST FICTION
AND HAPPY READING
.
.
.
.
.
.

**
Ke'esokan harinya di kediaman keluarga adel.

Persis seperti yang telah gracio beri tahu kepada adel tadi malam, saat ini pukul 7 pagi chika telah tiba di rumah adel. Karena hari ini adalah hari libur jadi saat ini adel masih terlelap di alam mimpinya. Chika yang mengetahui hal itu setelah ia mengecek kamar adel pun ia memutuskan untuk menyiapkan sarapan untuk adel sebelum ia membangunkan adel.

"Pagi bi" sapa chika pada pembantu keluarga adel yang sedang berada di dapur

"Pagi juga non chika"

"Papah cio sama mamah shani belum pulang bi" tanya chika

"Belum non,,kenapa ya non" jawab pembantu itu sekaligus bertanya.

"Nggak papa kok bi,nanya doang"

"Oh kirain kenapa non,terus non chika ke dapur ada apa non, ada yang bisa bibi bantu"

"Aku mau siapin sarapan buat adel bik"

"Eh nggak usah non, biar bibi aja yang masak non chika temenin den adel aja" ucap sang pembantu

Belum sempat chika menjawab ucapan pembantu itu dirinya di kagetkan oleh dua tangan yang melingkar di tubuhnya,chika pun memutar tubuhnya ke belakang untuk melihat pemilik lengan yang tengah memeluknya

"Eh,,udah bangun kamu" ucap chika pada adel yang tengah memeluknya.

"Aku buatin sarapan dulu ya" ucap chika lagi membuat adel menggelengkan kepalanya

"Nggak usah,,biar bibi aja yang masak, ada yang mau aku omongin sama kamu" jawab adel

"Yaudah iya deh,kamu mau ngomong apa" tanya chika

Tanpa menjawab pertanyaan chika, adel langsung saja membopong tubuh chika ala bride style dan membawanya ke kamarnya.

"Ih turunin del nanti jatuh" ucap chika sedikit panik

"Enggak akan jatuh" jawab adel

Tak butuh waktu lama, adel kini telah kembali ke kamarnya bersama dengan chika, setibanya di kamar adel ia langsung mendudukan dirinya di sofa kamarnya dengan chika yang duduk di pangkuannya

"Kamu mau ngomong apa del" tanya chika

"Bentar,,aku mau peluk kamu dulu ya" ucap adel dengan kepalanya yang sudah berada di bahu chika, chika pun menganggukan kepalanya sebagai izin atas permintaan adel.

Cukup lama mereka berada di posisi itu hingga detik berikutnya chika merasa bahunya basah beserta dengan adel yang sudah sesegukan. Chika yang menyadari kalau adel sedang menangis pun menangkup wajah adel dengan kedua tanganya.

"Hei,,kenapa nangis sayang" tanya chika

"M,mafin aku ya"

"Buat"

"M,mafin aku yang beberapa hari ini ngejauh dari kamu" ucap adel dengan air matanya yang masih mengalir.

I am Yours (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang