Dunia tengah berkabung, lebih tepatnya pengemar dari Lee Donghyuck, atau yang lebih dikenal dengan nama panggungnya, Lee Haechan.
Media mengabarkan pesawat yang akan pergi ke Swiss tiba-tiba hilang kontrak, lalu tak lama terjadi ledakan dari arah hutan, yang membuat penduduk kota sana panik, lalu segera memanggil pemadam kebakaran, ambulans dan polisi, karena hutannya sedikit susah di akses, membuat evakuasi sedikit terhambat, pemerintah sekitar terpaksa mengirim beberapa heli untuk memadamkan api yang disinyalir berasal dari pesawat yang jatuh.
Dari penumpang yang berjumlah 400 orang dan 20 kru, hanya 100 yang selamat, itupun mengalami luka parah, entah itu tertusuk bagian pesawat atau pohon, tapi ada beberapa anak kecil yang hanya mengalami luka ringan, karena dilindungi oleh orang tuanya, atau penumpang lain yang tergerak hati nuraninya.
Meski yang selamat 100 orang, tapi ada juga yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Ada satu petugas ambulans yang heboh, karena melihat satu sosok yang merupakan bias nya di NCT, petugas itu memang tidak mengenal korban, karena wajahnya rusak parah karena terbakar, hanya menyisakan bibir merah berbentuk hati dan hp sebagai pengenal.
Saat akan di evakuasi mengunakan helikopter, korban yang diduga Lee Donghyuck itu menghembuskan napas terakhir. Tak lama setelah itu si petugas menghubungi keluarga Lee Donghyuck dan awak media. Mendengar kabar kematian anaknya, nyonya Lee harus dilarikan ke rumah sakit karena syok.
Media Korea berbondong menyiarkan berita kematian, salah satu member NCT, yang mendapat julukan fullsun tersebut.
Taeil, yang kondisinya sudah hampir membaik malah makin parah saat mendengar kabar tersebut, padahal keluarga mereka sudah menutup rapat berita tersebut, agar tak sampai pada Taeil, tapi salah satu suster membicarakan hal itu yang tak sengaja Taeil dengar, karena hal itu kondisi Taeil yang semula sudah membaik kembali memburuk, bahkan lebih parah.
"Nak, tenang!"
"Tidak! Haechan ku! Dia berjanji pada ku, kalau kami akan selalu bersama! Dia sudah janji! Aku ... Aku akan menyusulnya!"
Prang
Taeil memecahkan vas yang ada disamping ranjangnya, mengarahkan kaca tajam itu ke lehernya, untung saja sang ayah dengan cepat mengambil benda itu dari tangan anaknya, meski leher Taeil sudah berdarah sedikit, yang penting anaknya selamat.
Mark masih belum sadar dari komannya, tapi dari sudut manik Mark mengeluarkan air mata, seolah tau jika seolmate nya sudah tidak ada, meski ia dalam keadaan tak sadar.
Doyoung pergi entah kemana, agensi sendiri pun tidak tau, ia bagai hilang ditelan bumi.
Yang paling berimbas akan berita kematian Haechan, mungkin member dream, mereka sudah bersama selama belasan tahun, wajar jika mereka lah yang paling terluka.
"Chan, kangen, katanya kita bakal selalu bareng, bohong, Nana benci pembohong"
Jaemin duduk di dalam bathtub dengan pandangan kosong, air di bathtub sudah penuh, bahkan sudah membanjir kamar mandi, tapi Jaemin tidak perduli, ia hanya ingin sahabatnya kembali.
"Hyung, Jie kangen Echan hyung"
"Lele juga kangen tau sama buna"
"Gimana kalau kita susul Echan hyung, kalau kita ikut Echan hyung, kita bisa bersama selamanya"
"......"
"Cepat banget kamu pergi Chan, kata kamu member dream bakal menua bersama"
Ibu Jeno tak kuasa menahan tangisnya, ia tak sanggup melihat putranya sehancur ini.
"Semoga kamu tenang ya nak Echan, ada banyak yang mendoakan mu disini"
Tin tin tin
Renjun mengendarai mobil ugal-ugalan, awalnya manajer akan mengantar pemuda bermarga Huang itu, tapi saat akan masuk ke mobil, Renjun mendorong keras manajer nya hingga terjatuh, lalu menutup pintu mobil dan melajukan mobil tersebut dengan kecepatan tinggi.
Brak
Mobil Renjun menabrak pembatas jalan, lebih tepatnya, Renjun menabrakkan diri.
"Tunggu aku Chan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Bayik NCT
أدب الهواةIsinya random, bisa one shot atau series, silahkan dinikmati Sekian terima Haechan