hidup

3K 225 28
                                    

Haechan lelah, lagi-lagi hyungnya mengabaikannya, ia hanya meminta Taeyong menjemputnya, karena uang jajannya sudah habis, tapi hyung tertuanya itu malah marah besar, memaki Haechan, mengatakan bahwa ia pembawa sial, bahwa dialah alasan ibu mereka, Yena meninggal.

Yena meninggal tepat saat Haechan lahir, karena itulah, bagi para hyungnya, Haechan lah yang membunuh ibu mereka.

Haechan menatap nanar pesan dari hyungnya, jika ia pergi seperti yang Taeyong hyungnya katakan, apa semua hyungnya akan memaafkannya, atas kesalahan yang tidak pernah dia lakukan.

"Apa kematian Echan akan membuat kalian bahagia? Jika ia, Echan akan melakukannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kematian Echan akan membuat kalian bahagia? Jika ia, Echan akan melakukannya"

Tekat Haechan sudah bulat, ia akan menyusul mamanya, dia rindu pada sosok wanita yang telah melahirkannya, wanita yang bahkan belum pernah ia lihat, ataupun dirinya kenali wajahnya.

Haechan tersenyum saat kakinya melangkah ke jembatan sungai Han, suasana sore nampak indah, angin sepoi-sepoi, serta pohon-pohon bewarna kuning kecoklatan, tanda jika sedang musim gugur.

Langkahnya berhenti tepat di tepi jembatan, arus dibawah sana sangat deras, jika melompat, pasti akan langsung terbawa aliran sungai dan mati.

Sebelum mengakhiri hidupnya, Haechan mengirim pesan terakhir untuk para hyung nya.

"Mark hyung, makasih untuk semuanya, maaf ya kalau Echan belum bisa jadi adik yang baik"

"Yuta hyung, Echan sayang banget sama hyung, jaga kesehatan ya hyung, jangan berantem terus"

"Jungwoo hyung, Echan gak tau mau nulis apa buat hyung, soalnya kita belum pernah interaksi sama sekali, Echan yakin kalau Echan pergi, hyung gak bakal sedih"

"Taeil hyung, hyung itu panutan Echan, kesayangannya Echan"

"Doyoung hyung, jujur cuma hyung yang memperlakukan Haechan selayaknya adik, makasih ya hyung, jangan sedih, jangan menyalahkan diri sendiri juga, ini sudah keputusan Echan"

"Johnny hyung, daripada kakak, Echan melihat hyung sebagai seorang ayah yang tidak pernah Echan miliki, makasih untuk segalanya"

"Jaehyun hyung, tolong jaga Taeyong hyung demi Echan ya"

Hah

Haechan berpikir, apakah ia mengambil keputusan yang tepat, bagaimana jika para hyung nya sedih, bagaimana jika polisi menyelidiki kematiannya dan menyalahkan hyung -hyungnya karena mengabaikannya.

"Tidak, tak akan ada yang sedih jika aku mati"

Haechan merentangkan tangannya, terjun bebas ke sungai berarus deras, tubuhnya langsung terseret jauh.

"Haechan!"

Taeyong yang tertidur di ruang kerjanya terbangun karena mimpi buruk, ia mimpi melihat Haechan dan mamanya bergandengan, Haechan mengucapkan selamat tinggal padanya.

Taeyong mengambil ponsel dan kunci mobilnya, ia akan menjemput si bungsu dari sekolah. Langkah Taeyong terhenti saat si bungsu mengirim pesan.

Deg

Jantung Taeyong berhenti berdetak beberapa menit, saat melihat seseorang mengirimkan pesan, hanya sebuah poto, tapi mampu membuat dunia Taeyong hancur.

Pesan itu mengatakan dari pihak polisi, yang menemukan barang-barang sang adik di atas jembatan sungai Han, polisi itu mengatakan, mungkin saja si pemilik barang bunuh diri.

Bruk

Taeyong terduduk lemas seketika.

Bruk

Mark yang berkumpul dengan teman-temannya pingsan, mendapat kabar mengejutkan dari polisi, yang mengatakan jika adiknya bunuh diri.

Brak srak brak

Yuta menabrak pembatas jalan setelah menang balapan liar, mobilnya terguling, ia terlempar beberapa meter dari mobilnya. Tangannya patah, kepalanya mengucurkan darah segar, tapi Yuta tersenyum, karena ia bisa adik bungsunya tersenyum, sambil menarik Yuta untuk menemui Yena.

Jungwoo menangis di pelukan Lucas, kabar Haechan yang bunuh diri menghancurkannya, ditambah Yuta yang tewas kecelakaan.

Doyoung memeluk potret Haechan dan Yuta, dua orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya.

"Apa aku susul mereka saja?"

Taeil menatap langit-langit kamar mandi, ia berendam di bathtub yang sudah berubah merah.

Jaehyun tertidur pulas setelah minum obat tidur satu botol dan mungkin tak akan bangun lagi.

Johnny memeluk tubuh lemas Haechan, walau harus bertaruh nyawa, tapi ia berhasil menyelamatkan adiknya. Johnny berniat menjemput Haechan di sekolah, sampai di jembatan Johnny melihat adiknya terjun, tanpa pikir panjang, ia langsung ikut terjun, mereka terbawa arus cukup jauh, tapi Johnny berhasil memegang rantai kapal, berteriak minta tolong pada orang orang di atas kapal.

Haechan selamat, begitu juga yang lain, ternyata author masih sayang mereka. Yuta yang sempat dinyatakan meninggal, kini jantungnya kembali berdetak. Setelah pulih dari hampir menemui ajal, mereka semua hidup rukun.

Bayik NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang