Duyung hyung

4.1K 320 10
                                        

Jika di dream tom and jerry nya Renjun dan Haechan, si penganut love hate, di ilichil ada Doyoung Haechan.

"Doy hyung, ambilkan air"

Haechan mengoyang-goyang gelas nya yang kosong.

"Kau kan punya kaki Chan, ambil sendiri!"

Amuk Doyoung yang tak terima diperintah oleh si maknae laknat.

"Ayolah hyung, hyung kan tau aku lagi masa pertumbuhan, jadi gak boleh banyak gerak"

"Masa pertumbuhan tak ada hubungannya dengan pergerakan pabo!"

Doyoung mencak-mencak, tapi tangannya mengambil gelas yang masih Haechan sodorkan, mengisinya dengan air putih.

"Apa ku campur sianida aja ya ni air"

"Aku mati keracunan pun masih akan menghantui mu hyung"

Balas Haechan yang seolah bisa membaca pikiran hyung nya.

"Ya! Aku tak sejahat itu ya"

Pagi di dorm ilichil pun, dipenuhi dengan amukan Doyoung ke Haechan, yang sekarang merengek minta disuapkan. Member lain bahkan tak perlu lagi memasang alarm, karena ada suara amukan Doyoung yang membangunkan mereka.

Tapi anehnya, pagi ini mereka tak mendengar suara merdu, dari ATM berjalan mereka Doyoung.

"Loh, Chan, mana Doyoung, belum bangun? Tumben"

Heran Taeil, yang melihat Haechan duduk termenung di kursi pantry.

"Gak tau hyung, biasanya pas Echan bangun, Doy hyung sudah nangkring di dapur"

"Masih tidur mungkin, kenapa gak disamperin ke kamarnya aja"

"Mager hyung, lapar juga, jadinya malasnya dobel"

Taeil menghela napas, kebiasaan Haechan pas bangun tidur ya mager. Dengan telaten Taeil mengeluarkan isi kulkas, ia akan masak sup saja.

"Hyung hyung! Gawat hyung!"

"Jungwoo, hati-hati, jangan lari di tangga, nanti jatuh"

Peringat Taeil yang tak ingin Jungwoo terluka, soalnya tak lama lagi mereka akan comeback.

"Hyung, Duyung hyung sakit!"

Heboh Jungwoo mengguncang bahu Taeil, sampai Hyungnya itu pusing.

"Wuu, tenang"

"Doy hyung demam hyung, badannya panas"

"Jungwoo! Astaga, jangan guncang hyung, pusing tauk!"

"Hehe"

Jungwoo nyengir pepsodent.

"Ya udah, kita cek keatas, loh, mana Haechan?"

Tanya Taeil yang kebingungan, perasaan tadi Haechan masih duduk di kursi pantry.

"Mungkin ke toilet, udah yuk hyung, kita liat Doy hyung, takutnya kenapa-napa"

Jungwoo menarik Taeil ke kamarnya dan Doyoung. Saat membuka pintu, mereka terkejut melihat Haechan yang dengan telaten mengurus Doyoung, yang di keningnya sudah terdapat handuk kecil, guna meredakan panas hyung nya.

"Cepat sembuh hyung, Echan sayang hyung banyak-banyak"

Haechan mengecup kening hyung, tak perduli jika bibirnya panas karena suhu tubuh Doyoung yang naik.

"Udah Chan, jangan lama-lama ciumnya, nanti tertular"

Peringat Jungwoo, yang melihat Haechan terlalu lama mencium kening Doyoung. Haechan itu kalau sakit rewel banget, manjanya makin nambah dan yang ketempelan pasti leader mereka, sedangkan Taeyong harus fokus sama acaranya sendiri.

"Chan, mandi dulu ya, makan sana, sarapannya roti sama susu aja ya, soalnya hyung belum masak, atau tunggu Taeyong hyung bangun dulu baru sarapan?"

"Gak, mau disini aja, nemenin Doyoung hyung"

"Ok ok, kamu jagain Doy ya, hyung mau masak dulu"

Taeil keluar dari kamar Jungwoo-Doyoung, ia kembali ke dapur, untuk memasak sup yang tadi tertunda.

"Doy hyung cuma demam aja kok, paling besok udah sembuh, jangan terlalu khawatir ya"

Jungwoo mengusak rambut Haechan, membuatnya semakin berantakan, seperti sarang burung. Ia harus melakukan hal tersebut, jika tidak, maka Haechan akan menangis, karena manik itu sudah berkaca-kaca.

"Echan gak khawatir kok, biasa aja"

Sangkal Haechan yang tak mau dicap berlebihan.

"Ya sudah, hyung tinggal ya, mau mandi, pai Pai kesayangan hyung"

Haechan duduk di kursi tepat disamping ranjang hyungnya, selain Taeil, Doyoung jadi hyung favoritnya yang kedua.

Bayik NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang