"Haechan! Cepat tidur! Jangan begadang! Main game itu tak ada manfaatnya, jika kau sakit, apa game bisa menyembuhkan mu!"
Amuk Doyoung karena Haechan ketahuan begadang main game. Yang lain hanya bisa mendengarkan ceramah Doyoung, begitupun Haechan yang kena omel hyung kelincinya.
Memang salahnya sih, main game tak ingat waktu, menyebabkan kantung matanya terlihat jelas.
"Do_"
"Diam!"
Taeil yang baru mau buka suara langsung mingkem, bibirnya mengerucut, kesel dia tuh karena dibentak, tapi mau balik bentak takut, ntar dihap gimana? Masih pengen hidup dia tuh.
"H-hyung, maaf, Echan salah, maafin Echan ya, jangan galak-galak ya, dedek takut"
"Makanya, kalau hyung bilang tidur, langsung tidur, jangan bandel, kalau sakit hyung juga yang repot"
"Maaf hiks hiks"
Doyoung menghela napas, kasian juga dia sama Ecil yang mewek, ia gendong Haechan ala koala, anaknya langsung gelandang, Doyoung bawa Echan ke sofa, terus duduk disana, ia puk puk punggung Haechan, sampai berhenti nangis.
Cup cup cup
"Udah ya kesayangannya hyung, jangan nangis lagi, nanti cantiknya hilang"
"Hiks Echil ganteng"
"Iya iya, adeknya hyung ganteng"
"Hehe, jangan marah lagi ya hyung"
"Iya, hyung gak marah lagi kok cil, hyung cuma khawatir sama kamu, hyung gak mau kesayangannya hyung kenapa-napa"
"Co cwit, cie cie hihi"
Haechan terkiki, Doyoung tergelak mendengarnya, begitu juga member 127 yang lain.
"Hyung, mau kimchi jjigae"
Pagi-pagi sekali Haechan sudah bangun, tumben sekali dan langsung merengek minta dibuatkan makanan kesukaannya. Haechan melompat-lompat di kasur Doyoung, hyung kelincinya itu memang tidak memiliki roommate, jadinya Haechan bebas cosplay jadi kelinci, tanpa kena tegur teman sekamar Doyoung.
Sepuluh menit sudah Haechan melompat, tapi Doyoung tak kunjung bangun, karena leleh, Haechan berbaring disamping Doyoung, ia singkap selimut, menyelimuti dirinya disamping hyung kesayangannya.
Lengan dan kakinya melingkari Doyoung, wajahnya diceruk leher hyungnya, tak lama dirinya tertidur memeluk Doyoung.
"Ung"
Doyoung merasa ada beban berat menyimpannya, badannya sakit, saat membuka mata, ia melihat Haechan yang berbaring diatasnya, setengah badan Haechan ditubuhnya, napas Haechan menggelitik lehernya.
"Chani-e, bangun, kamu berat"
Keluh Doyoung berusaha membangunkan Haechan, tapi yah, namanya Haechan mana bisa semudah itu dibangunkan. Doyoung menggeser badan, Haechan juga ikut tergeser.
Tangannya menjangkau handphone di nakas, ia tekan tombol dibagian samping, setelah layar hidup ia mengecek jam, ternyata sudah jam 7:20 ia harus segera bangun untuk membantu Taeyong hyung membuat sarapan.
"Cil, bangun, hyung harus bantu Taeyong hyung masak"
"Engh ngantuk hyung"
"Bangun, ih"
"Nanti hyung zzzzzz"
Doyoung hanya bisa pasrah, ia memilih main game di hapenya, sampai menunggu Haechan bangun.
Krit
"Doy, sudah bang_"
"Stt, jangan berisik hyung, Ecill bobok"
Peringat Doyoung pada Johnny yang masuk ke kamarnya. Johnny mendekat ke samping ranjang, ia usap pucuk kepala bayi beruangnya.
"Si bocil gak mau bangun kah?"
"Gitu deh hyung, katanya masih ngantuk"
"Oh, mau hyung bawakan makanan kesini? Tadinya hyung mau manggil nyuruh sarapan"
"Boleh deh hyung, maaf ya kalau Doy ngerepotin"
"Santai aja mak nya Ecil"
"Ih, apa sih hyung, gak lucu tau"
"Hahaha, maaf maaf, habisnya kalian berdua bikin hyung gemes, pengen tak bejek-bejek rasanya"
"Hyung jangan ngeselin lah, ngambek nih"
"Yaelah dek dek, baru gitu doang, katanya kuat"
"Au ah, hyung nyebelin"
"Hehe, lucunya"
Johnny mengacak-acak rambut Doyoung, lalu mencium kening Haechan.
"Tunggu bentar ya, hyung ambil dulu makanannya"
"Nee"
Setelah Johnny pergi, Doyoung menarik Haechan, ia bersandar ke dasbor kasur, ia puk puk punggung Haechan, karena yang bersangkutan sedikit terusik.
"Sttt, tidur lagi baby"
Johnny datang membawa nampan, yang isinya sup dan segelas susu hangat. Ia duduk dipinggir kasur, diambilnya sendok, ia tiup beberapa kali sup yang masih panas. Karena Haechan masih tidur diatas Doyoung, tak mungkin adiknya itu menyuap sendiri makanannya, sebagai hyung yang baik, Johnny menyuapi Doyoung.
"Aaaa buka mulutnya, pesawat datang"
"Geli tau hyung"
Meski begitu, Doyoung tetap membuka mulutnya, menerima suapan dari Johhny.
"Pinter, kalau kayak gini, kita kelihatan seperti keluarga cemara"
"Iwh"
Doyoung membuat wajah jijik, Johnny terkekeh.
"Unn, Mamah, mau nen"
Doyoung membeku, begitu juga Johnny, Haechan mendusel didadanya.
Hap
"Argh! Aduh Chan! Jangan digigit cokocips nya hyung!"
"Hehe, nen"
Sepertinya Haechan mengingau.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bayik NCT
FanfictionIsinya random, bisa one shot atau series, silahkan dinikmati Sekian terima Haechan