awas zombie 2

1.7K 141 0
                                    

"kita harus keluar dari sekolah ini dan pergi ke tempat aman, apa kamu punya ide untuk pergi dari tempat ini?"

Ji-Sung yang lelah berdiri duduk di pinggir, Haechan sendiri masih berdiri, setiap lima menit sekali menjenguk kedalam jendela, melihat teman-teman sekolahnya yang sudah jadi mayat hidup. Pertanyaan dari Ji-Sung membuatnya menatap teman tiangnya.

"Terobos aja lah!"

Hah

Ji-Sung menghela napas, pasrah dia tuh, Haechan ini dikenal sebagai orang jenius, banyak akal dan picik, tapi kok sekarang kayak orang bego.

"Yang ada kita mati atau digigit kalau langsung nerobos Chan"

"Ya enggak lah, kan kita nerobosnya pakai mobil, nih, kunci"

Haechan menyodorkan kunci mobil, dari ukurannya sepertinya bis sekolah, yang berada tak jauh dari gerbang, alias pintu keluar. Ji-Sung mengernyit, lalu menatap Haechan dengan tatapan datar. Ia tau kunci ini biasanya diletakkan di ruang kepala sekolah, kok bisa ada pada teman-temannya.

"Darimana kamu dapat kunci ini Chan?"

"Hehe ... Ituhh... Hehe, gak sengaja nyuri, ehek"

Ji-Sung menghela napas lagi.

"Mana ada orang gak sengaja nyuri Chan"

"Tapi kan jadi berguna banget aku nyuri tu kunci, jadi kita bisa pergi dari sini dengan aman, sehat dan bahagia"

"Terserah mu lah Chan"

Gila dia tuh kalau lama-lama ngeladenin Haechan.

"Kita ke ruang olahraga dulu Chan, ngambil senjata apa aja yang bisa dipakai untuk melindungi diri, kita juga butuh kotak p3k, buat jaga-jaga kalau ada yang luka"

"Oki doki, kapan nih beraksi, gak sabar mau lawan zombie"

Ji-Sung cuma tersenyum maklum, mungkin ini cara Haechan agar tidak stress dengan apa yang terjadi sekarang. Bersikap seolah tidak takut, padahal dalam hati tidak begitu,  Ji-Sung sudah lama mengamati Haechan dalam diam, ia tau betul seperti apa Haechan.

"Maju gih Chan, pelan-pelan jalannya, nanti jatuh"

"Yaelah Jie, jatuh paling kebawah, kalau keatas namanya mbak Kunti"

Ji-Sung tau Haechan mencoba menghibur, ia memang tak lagi  terlalu memikirkan kejadian dikelas tadi, dimana ia melempar siswa yang sudah terinfeksi keluar kelas, menyebabkan semakin banyak yang menjadi zombie.

"Makasih Chan"

"Hah? Paan? Kagak denger aku Jie, mataku ditutup"

"Hahaha!"

Tawa Ji-Sung lepas akan lelucon Haechan yang tak lucu, tapi mampu membuat membuat rasa bersalahnya hilang, mungkin teman-temannya yang jadi zombie sudah takdir mereka, soalnya kan cuma figuran, mereka mah MC.

"Ba!"

"Ayam beranak! Alamak, kaget cin"

Ji-Sung mengelus dada akan kelakuan ajaib temannya.

"Jangan bengong, ntar digigit zombay, noh, liat dibelakang"

"Ahgfdsklmnvbczx!"

Ji-Sung kaget bukan main, pas dia nengok kaca jendela, udah ada zombie yang otaknya kelihatan nemplok dikaca. Ngais ngais tu kaca, kayaknya karena ngeliat kita berdua.

"Dasar zombie BIP BIP BIP"

"Jie, gak boleh ngomong kasar"

"Lah, emang aku ngomong apa Chan, perasaan cuma bip bip aja"

"Eh, ha'ah lah"

"Gob_woi! Lari woi!"

Teriak Ji-Sung pada orang dibawah sana, ia kenal betul dengan orang itu, Abang sepupunya, Chenle.

"Lari Le, jangan kegigit!"

"Berisik! Situ kira saya dari tadi ngapain! Ngesot!"

"Lele! Belakang mu!"

Srak

Brak

Chenle jatuh terduduk saat seniornya, Jeno, kapten karate mematahkan leher zombie yang akan mengigitnya. Jeno menarik Chenle entah kemana. Tanpa sadar Ji-Sung menghela napas, ia tak rela jika Chenle berubah jadi zombie juga, ia mencinta_astaga! Apa yang ia pikirkan.

"Kau menyukainya ya, wajar sih, Lele kan lucu"

"Tidak kok, siapa bilang"

"Matamu tak bisa berbohong Jie, aku tak apa kok"

Entah kenapa senyum Haechan membuat sedih, ia menggenggam tangan yang lebih kecil darinya itu, menyatukan jari mereka. Mereka saling suka, tapi tidak saling cinta

Bayik NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang