"Masa lalu mengajarkan arti untuk memahami, mengikhlaskan, dan melaju menuju masa depan."
#Aisyah Hana Salsabila
Setelah selesai dengan buku, aisyah lantas kembali ke kamar dan menaruh bukunya di meja. Setelah itu ia mandi dan berganti baju.
Tok
Tok
TokCeklek
"Assalamualaikum, punten ada teh aisyah?"Tanya wida santriwati kamar circle Siti Khadijah saat pintu di buka.
"Waalaikumsalam, ada sebentar aisyah masih di kamar mandi"jawab sella yang memang mereka berenam ada di kamar, karena sudah selesai mengerjakan tugasnya masing masing.
"Begitu ya teh, nanti tolong sampein ke teh aisyah aja yah. Di suruh bu nyai datang ke rumah kalo sudah selesai"ujarnya.
"Oh iya nanti ana sampaikan ke aisyah"jawabnya.
"Haturnuhun teh, kalo gitu wida pamit dulu wassaalamualaikum"pamitnya.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab mereka yang ada di dalam.
Mereka tadi hanya mendengarkan perbincangan sella dan wida. Dan tak lama kemudian, aisyah keluar dari kamar mandi dan segera bersiap siap untuk pergi ke rumah bu nyai.
Tidak menunggu waktu lama, aisyah sampai di rumah bu nyai dan langsung di persilahkan masuk dan menunggu di ruang tamu. Sebenernya di pondok pesantren Al MUFTAR ini ada beragam jenis bahasa. Dari mulai bahasa jawa, sunda, dan lain sebagainya. Dan memang bahasa sunda sudah mereka mengerti sedikit sedikit di pondok ini. Mungkin aisyah saja yang belum mengerti dengan bahasa itu.
"Assalamualaikum nak, sudah menunggu umi lama?"Tanyanya ketika sampai di ruang tamu.
Aisyah segera menyalami tangan umi nyai dan umi pun menyuruhnya untuk duduk.
"Tidak lama kok umi. Oh iya umi ada perlu apa panggil aisyah?"Tanya aisyah.
"Begini, tadi umi bikin beberapa jenis kue dan makanan ringan. Nanti kamu bantu cobain dan nilai kue buatan umi ya"jawabnya yang tersenyum.
"Owalah kirain aisyah ada apa mi, aisyah yakin masakan umi apapun itu juaranya. Apalagi kue buatan umi pasti enak"jawab aisyah yang cengengesan yang menampakan deretan gigi putihnya yang tertutupi cadar.
"Kamu ini bisa aja bikin umi salting."
"Umi tau salting juga ternyata"ujar aisyah.
"Umi mana paham begituan nak. Cuma waktu itu umi pernah dengar kata salting dan ternyata artinya salah tingkah ya"kekeh bu nyai yang tertawa pelan.
Aisyah ketawa mendengar itu, dan umi nyai yang melihat aisyah tertawa ternyata sangat manis walaupun tidak terlihat karena tertutup cadar. Tapi umi nyai yakin aisyah pasti sangat cantik. Mereka pun berbincang bincang di ruang tamu, sambil memakan kue buatan umi yang ternyata memang benar rasanya sangat enak dan aisyah menyukainya.
"Oh iya nak, umi boleh tanya sesuatu sama kamu?"Tanyanya di sela sela perbincangan hangat itu.
"Boleh umi mau tanya apa?"Tanya aisyah.
"Begini nak, umi mau tanya. Waktu itu kan bu ratih bilang kamu pergi ke kota Bogor karena di usir dari rumah kediaman orang tuamu, apa itu benar nak?"Tanyanya.
Aisyah masih diam dan hanya menghela nafas kasarnya. Baru juga aisyah semalem merasakan rindu kepada keluarganya, sekarang pun harus mengingat hal itu lagi.
"Nak apakah pertanyaan umi salah?"Tanyanya lagi ketika melihat aisyah hanya diam saja.
"Eh, tidak kok umi. Iya memang waktu itu aisyah di usir oleh keluarga ais. Tapi kalo ke Bogor memang niat aisyah untuk menimba ilmu mi"jawabnya.
"Kalo umi boleh tau, kenapa kamu bisa sampai di usir nak?"Tanyanya lagi yang sedikit penasaran dengan kehidupan aisyah. Sebenarnya umi sudah tau tentang masalah ini, tetapi umi masih ingin menanyakan hal ini kepada aisyah sendiri.
Aisyah menghela nafas dan mulai menceritakan semuanya. Mulai dari ia di beri hidayah untuk hijrah, di usir keluarganya, di fitnah oleh teman dekatnya, dan sampai ia di kaluarkan dari kampus dan kosan. Aisyah menceritakannya tanpa ada yang di tutup tutupi.
"Astagfirullah nak, kejam sekali temen kamu itu. Sampai beraninya fitnah dengan hal kaya gitu"ujar bu nyai yang heran dengan teman dekat aisyah.
"Ntahlah mi, aisyah pun gak tau kenapa dia tega memitnah aisyah dengan keji. Padahal waktu itu, kita bertiga berteman dengan sangat baik dan tanpa ada masalah. Apa mungkin karena pakaian aisyah salah ya mi?"Tanya aisyah.
"Nak, tidak ada yang salah dengan pakaian kamu. Itu malah bagus dan kamu juga tau hati manusia itu berubah ubah, ada kalanya kita baik dan ada kalanya kita akan jahat. Sesuai dengan keadaan dan kehidupan kita"nasehat bu nyai.
"Iya sih mi, tapi aneh aja gitu. Semenjak aisyah pakai pakaian tertutup seperti ini, mereka memang mulai menghindari aisyah bahkan tidak peduli ketika aisyah di bully sedikit pun"ceritanya lirih.
"Gapapa, anggap itu sebagai jalan ujianmu ya nak. Kamu hebat sudah berhasil lewati itu semua. Insyallah nanti kebahagiaan akan segera menghampirimu, dan ingat kita hidup di dunia ini tidak akan lepas dengan yang namanya ujian. Tetapi jangan jadikan ujian itu malah kita jauh dari Allah ya sayang, tapi sebaliknya jadikan ujian itu supaya kita lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah"ujar umi nyai yang kembali memberikan nasihatnya.
"Iya mi, aisyah insyallah sudah ikhlas dengan masa lalu itu. Dan aisyah akan selalu ingat dengan nasihat umi"ujarnya tersenyum.
Umi nyai menganggukan kepalanya dan tersenyum menatap aisyah. Umi nyai sangat salut dengan jalan hijrahnya
aisyah, walaupun ujiannya sangat banyak dan berat, tapi aisyah berhasil melewati itu semua dengan sabar dan ikhlas. Mereka berdua berpelukan dan aisyah menitikkan air matanya setiap kali memeluk umi nyai. Mungkin efek karena rindu dengan keluarga jadi begitu ya."Sudah jangan menangis lagi nak. Jika kamu sedang rindu dengan keluargamu, pergilah dan ceritakan ke umi. Peluklah umi dengan semau kamu ya"ujarnya yang membantu menghapus jejak air mata aisyah, dan umi nyai berfikir aisyah sedang rindu dengan keluarganya, sebab jika mereka berdua berpelukan aisyah akan menangis.
Aisyah yang mendengar ucapan umi nyai pun malah di buat menangis kembali, karena umi nyai sangat baik dirinya. Dari awal dia datang ke sini, dan sampai sekarang, umi nyai masih baik kepadanya. Aisyah sangat bersyukur bisa berkumpul di tempat ini. Di tempat inilah dia menemukan sebuah kekeluargaan, pertemanan, bahkan tempat ini mengajarkan aisyah. Bahwa orang baik itu ada, dan jika tidak ada, maka jadilah salah satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah & Ujiannya[End]
Teen Fiction📌 FOLLOW SEBELUM BACA📌 Ketika hati ingin hijrah, tetapi keluarga malah menentang. Bagaimana rasanya? Perjalanan hijrah yang Aisyah lewati, banyak melalui rintangan dan ujian. Akankah Aisyah mampu untuk melewati ujiannya? Lantas bagaimana kelanjut...