39

5.5K 408 6
                                    

Keluar dari rumah sakit, Marsha langsung diajak Zeefan untuk pulang. Indah juga sudah meminta Marsha untuk pulang saja, beristirahat. Jadi Zeefan dengan senang hati membawa Marsha pulang. Sampai di rumah, mereka langsung memberitaukan kabar ini pada Mama Zeefan. Tentunya Mama Zeefan sangat senang sekali, bahkan berniat untuk membuat pesta kecil-kecilan untuk kehamilan Marsha ini, yang artinya akan menjadi cucu pertama.

"Mama ga sabar banget bakal adain pesta ini. Mama bakal ngasih tau Papa nanti," ungkap Mama Zeefan dengan perasaan bahagia.

"Ga usahlah Ma ngadain pesta kayak gitu. Nanti ribet lagi, terus Mama kecapean. Kita adain makan-makan keluarga kita aja di luar," saran Zeefan.

"Tidak bisa! Mama tetap pada keinginan ini, Papa pasti juga bakal setuju. Jadi kalian cukup ikutin aja dan siapin aja temen-temen kalian yang mau diundang. Dan kamu Sha, jangan lupa kabarin keluarga kamu soal kehamilan kamu. Jangan sampai mereka tau dari orang lain. Sempetin dateng ke sana, kalian udah lama kan ga ke sana? Besok kalian ke sana ya? Luangin waktu," saran Mama Zeefan.

Memang benar Marsha maupun Zeefan tak ada yang pergi berkunjung ke rumah orang tua Marsha. Karena kesibukan mereka dan juga malas juga ketemu Refaldo. Namun, karena hal ini sepertinya mereka mau tidak mau harus pergi ke sana. Kurang enak rasanya jika mereka hanya memberi kabar bahagia ini melalui pesan atau telpon saja.

"Kalau dari aku oke sih, aku bisa kalau besok harus ke rumah orang tua Marsha. Kalau kamu gimana sayang?" Tanya Zeefan, karena tak mungkinkan dia pergi sendirian. Marsha nampak berpikir, sebenarnya dia masih merasa malas untuk ke sana. Tapi dia harus menurunkan egonya kali ini. "Ya, besok aku ambil cuti sehari tak masalah. Kita ke rumah Mami Papi," jawab Marsha menyetujui.

"Bagus. Mama bikin bolu besok, kalian bawa ya buat kasih ke besan," kata Mama Zeefan.

"Aduh ga sabar nungguin Papa pulang. Kalian jangan ngabarin Papa dulu ya. Ngabarin hal ini nanti nunggu Papa pulang. Kita liat seseneng apa Papa nanti." Marsha dan Zeefan tersenyum melihat kesenangan yang Mamanya rasakan itu.

~~~~

"Ha?? Serius Marsha hamil? Istri kamu hamil Zeefan?" Tanya Papa Zeefan yang baru pulang dari kerja. Ia langsung diberi tau kabar ini oleh Mama Zeefan. Marsha dan Zeefan memperhatikan saja sambil tersenyum senang.

"Iya, Pa. Sebentar lagi kalian bakal jadi nenek, kakek," jawab Zeefan.

"WAAAA AKHIRNYA! Kita bakal jadi nenek, kakek, Ma. Kita bakal punya cucu," kata Papa Zeefan senang. "Iya Pa, mama juga seneng," imbuh Mama Zeefan. Mereka berpegangan tengan lalu meloncat-loncat memutar mengutarakan kesenangan mereka. Sudah seperti anak-anak yang kesenengan.

"Kita harus bikin pesta Pa. Kita siapin semuanya," kata Mama Zeefan.

"Papa setuju. Mama urus aja, soal biaya bilang ke Papa. Berapapun itu bakal beres," jawab Papa Zeefan setuju.

"Kalau gitu kita bahas di kamar Pa. Kita ke kamar dulu ya, kalian istirahat udah malem." Mama Zeefan bersama dengan Papa Zeefan pergi ke kamar meninggalkan Marsha dan Zeefan.

Marsha memeluk tubuh Zeefan karena tak menyangka kabar kehamilannya ini membuat rasa bahagia yang semakin mendominasi dikehidupannya. "Aku seneng, karna banyak orang yang seneng tentang kehamilan aku," kata Marsha.

"Aku juga. Kita belum liat seseneng apa keluarga kamu besok. Dan juga, jangan lupa para fans kamu. Mereka bakal ngerasa punya ponakan online setelah ini," sambung Zeefan.

"Huh, sebenernya aku masih males ketemu Refaldo," ungkap Marsha.

"Sebenernya aku juga sama sih. Tapi mau ga mau kita udah jadi keluarga dia juga. Kita harus berusaha baik ke dia. Tapi kalau dia macem-macem ke kamu, aku bakal segan-segan nonjok dia sih," ungkap Zeefan sambil menunjukkan kepalan tangannya.

"Aku tau kamu bakal jagain aku dari dia. Besok jangan jauh-jauh dari aku ya. Pokoknya harus di deket aku terus. Rasanya aku ga mau jauh-jauh dari kamu, pengen nempel kamu terus," ungkap Marsha. Dia kini semakin memeluk tubuh Zeefan dengan erat. Entah mengapa bau tubuh suaminya ini semakin candu.

"Iya sayang. Aku bakal di deket kamu terus. Lagian aku juga ga bakal ngebiarin mantan kamu itu sampe berbuat yang aneh-aneh. Bawaanya parno," jawab Zeefan.

"Tonjok aja kemaluannya sekalian kalau dia jahat," kata Marsha dengan enteng.

"Heh! Bisa-bisanya kamu kepikiran kayak gitu."

"Habisnya ngeselin. Aku ngantuk sayang, aku pengen bobok," ucap Marsha, mendongak sambil mencabikkan bibirnya. Zeefan reflek meninggalkan kecupan di bibir Marsha.

"Kamu ngantuk? Kita bobok sekarang kalau gitu." Zeefan menggendong Marsha seperti koala membawanya ke kamar untuk tidur.























Siap siap ada pesta🤡

Dah gitu aja maap buat typo.

SUPERMODEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang