43

5.1K 400 14
                                    

Suara doroangan brankar rumah sakit terdengar di lorong. Zeefan setia menemani di sisi Marsha yang sudah memejamkan mata, tak sadar. Sampai dia harus berpisah karena Marsha dimasukkan ke dalam ruang UGD. Zeefan duduk di kursi tunggu. Meremas rambutnya, merasa teramat khwatir dengan keadaan Marsha dan juga calon anaknya.

Di sampingnya ada Soniel yang memang menemani Zeefan ke rumah sakit. Sedangkan yang lain masih di rumah membereskan acara. Mereka akan menyusul nanti. Soniel mengusap bahu Zeefan yang bergetar, sudah bisa dipastikan lelaki itu kini tengah menangis.

"Yang sabar Zee."

"Marsha bang. Gua takut Marsha sama anak gua kenapa-kenapa. Gua ga becua banget jadi suami!" kata Zeefan ditengah tangisnya.

"Lo jangan gitu. Lo suami hebat! Lo berhasil bikin Marsha bahagia."

"Tapi gua bikin Marsha masuk rumah sakit gini!"

"Ini bukan salah lo Zee!"

"Terus salah siapa?! Gua seharusnya merhatiin Marsha lebih jeli lagi."

"Memang apa aja yang Marsha makan tadi?" Tanya Soniel, ingin tau apa penyebab Marsha menjadi seperti ini.

"Seinget gua ga makan aneh-aneh kok. Tadi kalau Marsha makan, gua selalu ikut nyicipi. Jadi kalau ada yang salah sama makanannya, pasti gua harus ikut kena dong. Tapi kenapa cuma Marsha yang jadi kayak gini," jelas Zeefan frustasi.

Namun, seketika Soniel mengingat tingkah Refaldo yang cukup mencurigakan yang sempat dia rekam tadi. "Seinget lo, tadi Marsha makan apa?"

"Cuma makan kue, sama minum-- yah! Marsha minum yang dari Refaldo, kata Refaldo itu minuman dari Mami," jawab Zeefan.

"Kayaknya gua tau apa penyebab Marsha jadi kayak gini," pikir Soniel.

"Apa bang?"

"Tadi gua liat Refaldo ngambil minum terus dia kayak ngasih sesuatu diminuman itu, gua pikir itu gula. Abis itu dia ngasih minuman itu ke Marsha," ungkap Soniel.

"Jadi itu bukan minuman dari Mami?"

"Bukan! Gua ada buktinya di ponsel ini," jawab Soniel sambil menunjukkan ponselnya.

"Gua mau liat rekamannya," pinta Zeefan.

"T-tapi ponsel gua mati, gara-gara ketumpahan air tadi. Gua bakal masukin konter buat cepet-cepet diperbaiki."

"Sial! Refaldo sialan! Gua ga bakal biarin dia hidup tenang sampai Marsha dan anak gua kenapa-kenapa! Liat aja Do! Gua bakal jeblosin lo ke penjara!" Kata Zeefan dengan penuh amarah.

"Gua bakal bantu lo, Zee," sahut Soniel.

"Makasih bang."

Pintu ruangan terbuka disusul dokter yang keluar dari sana. Zeefan dan Soniel sontak berdiri menghampiri dokter yang selesai memeriksa keadaan Marsha.

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Tanya Zeefan.

"Istri Mas keadaanya sekarang baik-baik saja. Syukur pasien di bawa ke rumah sakit segera. Jika telat, bisa saja kandungan pasien mengalami keguguran akibat obat pencahar berdosis tinggi yang dikonsumsi," jelas Dokter.

"Obat pencahar?" Tanya Zeefan.

"Menurut pemeriksaan, istri anda mengonsumsi obat pencahar, yang mengakibatkan seperti ini." Zeefan mengepalkan tangannya menahan emosi saat tersadar siapa pelaku yang membuat Marsha seperti ini.

Refaldo anjing! Gua pastiin lo masuk penjara! Batin Zeefan.

"Terus bagaimana kelanjutan pasien?" Tanya Soniel.

SUPERMODEL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang