Kami melesat menuju hutan malam ini mencari buruan.
Tidak ada pembicaraan antara kami berdua, hanya berlari ditengah hutan sampai menemukan buruan kami. Akhirnya kami berdua melihat rusa, kami berdua langsung menangkap rusa tersebut dan meminum darahnya. Kami tidak meminum darahnya sampai habis dan juga kami berdua menyembuhkannya. Badanku terasa lebih enak dari sebelumnya."Lexa, kita kesuatu tempat dulu yuk jangan langsung pulang" ajak Stefan.
"Ke?"
"Ke suatu tempat" jawabnya yang tidak ingin memberitau tempat yang dia maksud.
"Ehmm, Baiklah" aku ingin membalas budi karna dia sudah ingin menemaniku berburu.
"Ayo" dia menarik tanganku, lebih tepatnya dia menuntunku ketempat yang dia maksud.
Malam ini disinari bulan, cuaca yang bagus. Malam memang dingin dan gelap tapi karna kami vampir, kami tidak merasakannya juga kami bisa melihat walau gelap. Arah tujuan yang dia maksud seperti aku pernah mengunjunginya tapi kapan? Kurasa sangat lama karna susah untukku mengingat. Stefan tiba-tiba berhenti, apa sudah sampai? Tempatnya sama seperti yang tadi terus kenapa dia membawa ku kesini?
"Tutup matamu" suruhnya.
Belum sampai ternyata. Aku menurut, kututup mataku. Kami tidak berlari cepat lagi, dia menuntunku agar tidak menabrak sesuatu."Sekarang buka"
Tempat ini dipenuhi kunang-kunang dan juga bunga-bunga yang indah. Aku ingat ini tempat yang alex ajak waktu itu, sekarang tempatnya ditumbuhi banyak bunga tapi kunang-kunangnya tidak sebanyak dulu.
"Ternyata tempatnya belum berubah walau kunang-kunangnya gak sebanyak dulu"
"Kamu pernah kesini?" aku mengangguk "Berarti aku bukan orang pertama yang mengajakmu kesini" aku melihat ekspresi mukanya yang menampilakan perasaan kecewa, aku tersenyum melihat ekspresinya.
"Dulu Alex yang menunjukkan tempat ini" aku mengatakannya sambil mengagumi tempat ini.
"Kapan?"
"Sekitar saat umur kami 20 tahun, mungkin" jawabku sambil mengangkat bahu "Sangat lama, dan hanya sekali kukira tempat ini sudah tidak ada" suasana kembali sunyi, aku menikmati keindahan malam ini.
Ingin menyegarkan otakku juga tubuhku, peristiwa tadi membuatku sedikit gelisah dan juga stres sedikit. Tempat ini bisa membuatku tenang. Aku harus mengingat jalan kesini jadi saat aku sedang kesal atau gelisah atau yang lainnya aku bisa kesini. Selain taman vocaloid tempat ini bisa membuatku menjadi tenang dan rilex intinya tempat ini sangat nyaman untukku.
"Makasih, sudah mengajakku kesini" sudah 10 menit mungkin kami hanya diam saja.
"Sama-sama, sekarang pulang?"
"Ayo"
Kami berlari berbarengan. Jika sedang berlari sangat susah untuk berbicara jadi suasana hening. Kesempatan ini aku gunakan untuk menghapal jalan kesini. Akhirnya kami sampai, kurasa tempatnya tidak jauh dari rumahku. Aku tidak menyesal berburu bersamanya. Beberapa menit kami sampai dirumah, Stefan pamit untuk pulang.
"Gimana?" tanya alex saat kami sedang bersantai di ruang tengah.
Orang tua kami menghadiri acara jadi tinggal kami berdua dirumah, oh ya ditambah pelayan.
"Gimana apanya?" tanyaku balik, aku mengerutkan keningku tanda bingung atas pertanyaannya.
Dia menghembuskan napasnya. Aku masih tidak mengerti. Aku menyalakan telivisi, walau kami vampir kami juga punya barang-barang manusia dirumah kami.
"Berburunya alexa"
"Ohh" jawabku asal, aku masih memerhatikan acara di Tv.
"Ya gimana?"
"Biasa aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Twins
VampireHidup menjadi yang spesial itu ada konsenkuensinya. Konsenkuensi apapun itu, yang harus dijalani dengan sabar. Mereka spesial, fakta itu banyak membuat makhluk lain iri. Pertikaian pun banyak terjadi. Belahan jiwa salah satu dari mereka pun harus me...