Aku haus,. Aku bangun dari tidurku. Ternyata aku tidur cukup lama, sekitar 4 jam, sekarang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Aku segera beranjak dari tempat tidurku dan berjalan keluar. Berniat untuk mengambil minum, tunggu dulu kenapa aku ini? Biasanya aku tidak pernah haus saat jam segini. Sudahlah alexa jangan berpikiran yang aneh-aneh mungkin saja memang keadaan tubuhmu yang membuat kamu ingin minum. Aku mengambil minum di ruang makan kami, kenapa begitu sepi? Apa makan malam sudah selesai. Aku melihat pelayan menghampiriku
"Nona, apa perlu saya siapkan makan malam?"
"Apa yang lain sudah selesai?"
"Ya nona, kalau begitu saya siapkan makanan dulu""Tidak usah bi, saya tidak lapar" kataku, dia mengangguk tanda mengerti.
Setelah minum, aku keluar dari ruang makan. Mau kemana lagi ya aku? Aku bosan disini. Ke taman aja, sekalian menjernihkan pikiranku. Saat aku sampai di taman dirumahku. Taman ini sama seperti dulu. Taman vocaloid, walau kerajaan kami sudah tidak ada lagi tapi taman ini tetap dilestarikan dan juga saat manusia mengunjungi rumah kami, mereka tidak akan tau taman ini karna kami menyembunyikannya. Hanya keluarga kami yang tau dan juga tentunya pelayan disini, intinya penghuni rumah ini. Aku melihat Alex disana sedang memandangi pedang yang sudah lama tidak dipakainya. Pedang itu terakhir dipakai saat melawan zombie.
"Hey lex" sapaku dan duduk di bangku di dekat sana.
Orang tuaku baru saja berpamitan. Mereka mau mengunjungi amerika selatan, katanya disana ada sesuatu masalah yang harus mereka urus. Ya, palingan urusan vampir karna disana rata-rata vampir berkumpul. Alexa masih tidur, dan aku sekarang sangat bosan. Lebih baik aku berkunjung ke taman saja. Melihat pedang yang sudah lama tidak aku pakai. Aku berjalan menyusuri rumahku yang terlihat sepi. Jalan menuju taman keluarga bisa di bilang begitu, memang sepi karna tidak boleh sembarang orang yang masuk kesana. Taman ini dikunci menggunakan identitas tangan dan muka. Pintu terbuka, aku langsung terfokus kepada pedangku. Baru beberapa detik aku sampai, aku mendengar seseorang datang kesini. Aku mencium aromanya, aroma alexa. Semoga dia sudah tidak marah lagi.
"Hey lex" sapanya dengan riang dan senyum yang selalu dipasang dibibir mungilnya itu.
Aku tersenyum sebagai jawaban sekaligus senang karna dia tidak marah lagi. Aku mengikutinya duduk di kursi di taman ini.
"Terlalu lama tidur" kataku kepadanya
"Memang kenapa?"
"Papa dan mama pergi keluar negara, aturannya tadi mau pamitan sama kamu eh kamunya masih tidur" jawabku
"Pergi kemana?" Tanyanya tidak heran.
Karna memang orang tua kami sering berpergian berdua saja jarang sekali mengajak kami jika itu urusan vampir.
"Amerika selatan" jawabku.
"Kenapa mereka tidak pernah mengajak kita ya?"tanyanya
"Entahlah, mungkin belum saatnya dan juga kita kan harus sekolah"
"Sekolah ya?"
Aku mengangguk. Sepertinya mood tentang tadi masih ada. Kenapa dia bisa sejengkel itu sama stefan? Aku memang tidak pernah tau kenapa sikap dia beda sama perempuan lain. Ya,dia tidak pernah suka sama laki-laki walau laki-laki itu dibilang ganteng sama teman-temannya tetap saja dia tidak mau. Dia memang ramah terhadap yang lain tapi kalau masalah urusan cinta, kurasa dia belum pernah.
"Kenapa harus sekolah?" Gumamnya yang masih bisa aku dengar.
"Entahlah" jawabku, terdiam sebentar dan akhirnya aku memberanikan untuk bertanya "soal tadi siang, masih marah?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Twins
VampirosHidup menjadi yang spesial itu ada konsenkuensinya. Konsenkuensi apapun itu, yang harus dijalani dengan sabar. Mereka spesial, fakta itu banyak membuat makhluk lain iri. Pertikaian pun banyak terjadi. Belahan jiwa salah satu dari mereka pun harus me...