21 ( End )

8.5K 446 29
                                    

5 Tahun kemudian

Mataku sedang menelusuri pemandangan didepanku, pemandangan baru dari teras atas istana kami. Kami membuat tempat yang jauh dari kehidupan manusia dan sangat susah untuk dijangkau bahkan jika kami ingin ketempat manusia atau sebaliknya kami harus melewati portal, ini merupakan hasil dari kerja sama makhluk abadi. Kami semua sudah berdamai witch, fairy, werewolf dan makhluk abadi lainnya. Kami semua sudah akur dan memperbolehkan semua memasuki wilayah untuk saling berteman dan bersosialisasi.

Aku menghela nafas, rasanya baru saja aku melihat masa laluku yang naas. Tidak pernah aku pikirkan kehidupanku menjadi seperti ini dan memiliki masa laluku yang menyedihkan. Sering kali aku masih teringat dia, cinta pertamaku yang tidak pernah bisa kuhapuskan. Sampai sekarang pun aku masih tidak bisa percaya bahwa aku adalah istri dari Stefan, seseorang yang menurutku dulu menyebalkan.

"Tante Alexa" panggil keponakan kecilku yang membuat lamunanku buyar

Aku menyambut keponakan kecil yang tampan. Dia merupakan anak kedua Alex dan Aurellia, sedangkan aku? Aku belum memiliki.

"Ada apa Axel?"

"Axel kamgen sama tante cantik"

Aku terkeleh mendengar ucapan Axel yang berumur 2 tahun.

"Kamu sendiri?" Tanyaku sambil menggendongnya.

"Gak tuh sama mama" ucapnya sambil menunjuk Aurellia.

"Papa tidak ikut?" Tanyaku yang hanya melihat Aurellia berjalan dengan Ariana menuju kami.

"Papa lagi berbicara dengan om Stefan" jawabnya dengan lancar.

Umurnya memang masih kecil tapi perkembangannya sudah pesat bukan badannya melainkan otaknya dikarnakan dia berdarah campuran. Berbeda dengan Ariana yang berumur 7 tahun tapi sudah terlihat seperti berumur 15 tahun. Ariana hanya berdarah vampir murni tidak seperti Axel yang memiliki darah Fairy. Aku gemas melihat Axel, seandainya tidak banyak tekanan dan permasalahan dalam hidup keluargaku pasti aku sudah seperti mereka, mempunyai anak.

Perjalanan kami memang romantis tapi kami juga sering sekali berantem karna masalahku yang masih saja mengingat dia. Aku tau Stefan menerima itu semua tapi pasti dia merasakan sakit karna aku tidak bisa fokus ke dirinya seorang. Selain itu faktor dalam juga mempengaruhi yaitu kami sama-sama vampir yang memang akan susah memiliki keturunan.

"Tante kenapa kelihatan sedih?" Tanya Ariana.

Aku tersenyum "Tidak apa-apa, kamu kelihatan lebih cantik dari sebelumnya. Tante kangen kalian"

Ariana langsung memelukku, setidaknya aku masih mempunyai mereka yang bisa mengisi kekosongan sementara diriku. Aku melihat Aurellia yang teresenyum kepadaku.

"Hanya kangem sama mereka? Akunya tidak?" Rajuk Aurellia.

"Bukannya tadi aku mengatakan kalian?" Koreksiku.

Aku menurunkan mereka dan memeluk aurellia "Kalian seharusnya sering mengunjungiku"

"Maafkan kami belakangan ini kami sibuk tapi Alex punya cara agar kita sering bertemu" ucapnya.

Aku melepaskan pelukan dan menatap Aurellia dengan mata berbinar "Benarkah?"

Aurellia mengangguk "Dia sedang membicarakannya dengan Stefan"

Aku terhenyak mendengar nama suamiku. Kembali lagi memikirkan masalah kami. Ya kami sedang berantem dan masalahnya karna dia lagi. Belakanganan ini Stefan sering marah ketika aku mengingat dia tidak seperti yang dulu. Dulu Stefan menerima dengan senang hati sedangkan sekarang? Sepertinya dia sudah benar-benar sakit.

Vampire TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang