#Flashback (Sehari setelah pertemuan Stefan dan Alexa dihutan, dua hari sebelum pesta)
Alexa
Aku, Alex, Stefan dan Revan sedang berburu seperti biasa. Belakangan ini kami berempat sering bersama. Aktivitas dimalam ini berlalu seperti biasa sampai kami dihadang kumpulan vampir yang kami ketehaui mereka adalah vampir sialan itu.
Tapi yang membuatku tidak percaya adalah salah satu yang berdiri diantara mereka. Aku mengenalnya sangat mengenalnya walau sekarang tatapan dan warna matanya berubah.
Tanpa sadar aku berjalan kedepan melewati Alex, Revan dan Stefan yang menjagaku. Menatapnya lama agar aku bisa yakin akan satu hal. Saat tatapan kami bertemu, aku sadar itu memang dia tapi dia telah berubah.
Hatiku mendadak sakit kembali saat melihat tatapan datarnya. Sontak aku menangis lagi yang membuat mereka bertiga tidak mengerti dan ketua vampir sialan tersenyum miring.
Kakiku terasa lemah sehingga aku terjatuh dengan pikiran kacau dan hati yang sakit.
"James" lirihku, yang membuat mereka bertiga mengikuti arah pandangku. Mereka bertiga juga tidak percaya.
Aku melihat tatapan James yang juga tidak mengerti mengapa aku mengenalnya. Bahkan sekarang aku bisa membaca pikirannya. Aku harus sadar dan kuat. Itu hukan dia, hanya tubuhnya saja yang James. Bahkan ingatannya saja tidak ada satupun tentangku. Semunya dihapus atau ditutupi.
Aku berdiri dan menatap tajam vampir sialan itu "Kamu benar-benar terkutuk" murkaku.
Bukannya terkejut atau apa, dia malah tersenyum dan berkata "James lakukan apa yang kukatakn sebelum ini"
Aku memejamkan mataku saat melihat James maju kedepan. Aku harus mengontrol emosiku sehingga tidak akan ada yang terluka. Setidaknya dia masih James yang memiliki tubuh dan hati yang sama walau ingatannya ditutup.
Aku membuka mata dan terlihatlah, jarakku dan James yang sangat dekat. Dia memegang pedang yang bisa langsung tepat sasaran ke jantungku tapi mata dan hatinya ragu. Aku tersenyum, ingatannya meronta untuk dilepaskan.
"Biarkan aku sendiri yang menghadapinya" ucapku saat mengetahui Alex dan Stefan tepat disampingku.
"Hei James, aku tidak menyangka kita bertemu lagi. Aku tau sekarang kondisimi, pasti kepalamu terasa sakit karna memorimu yang ingin dibuka bukan?" Ramahku, aku maju selangkah. Jantungku tepat didepan ujung pedangnya.
Aku menarik nafas "Jika tidak ada keraguan dihatimu, aku siap untuk kamu tusuk" ucapku.
Aku mengelus pedangnya hingga tangan James "Tapi kamu harus mengingat jika kita pernah berjanji bahwa tidak akan melukai fisik satu sama lain bukan perasaan tentunya" sambungku.
Aku melihat matanya yang berubah "Aku masih sangat mencintaimu, James." Bisikku.
Setelah itu pedangnya terjatuh dan warna matanya kembali. Pikirannya tertutup, tidak bisa kubaca sama sekali. Aku melihat dia yang menatapku tidak percaya, sehingga aku memeluknya terlebih dahulu.
"Alexa maafkan aku, aku hampir saja melanggar janji kita. Aku mencintaimu" sesal James.
"Tidak apa-apa, dirimu yang tadi bukanlah kamu"
"Drama murahan" teriak vampir sialan.
Sedeti kemudian aku meresa tubuhku didorong kearah Alex yang telah siap menangkapku dan James yang kembali mengambil pedangnya.
"Kamu tau? Walau kamu mencoba menutup memoriku itu tidak akan berhasil karna aku mencintainya tulus walau takdir tidak membawa kami bersama" teriak James.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Twins
VampirHidup menjadi yang spesial itu ada konsenkuensinya. Konsenkuensi apapun itu, yang harus dijalani dengan sabar. Mereka spesial, fakta itu banyak membuat makhluk lain iri. Pertikaian pun banyak terjadi. Belahan jiwa salah satu dari mereka pun harus me...