Jreng jreng. Author comeback dengan cerita yang membuat penggemar Stefan-Alexa kesal. Maafkan author, hehe Stefan nanti bakal dapat kebahagian sendirikok. Entah bersama Alexa atau yang lain, eh? Author ingin mempercepat cerita dengan sering update tapi votenya kalau bisa 10, bisa gak? Maaf banyak typo, dari awal cerita memang sudah banyak typo sebenarnya. Jadi maafkan author dan juga kalau tidak ada feel apalagi saat-saat romantisnya.
Jadi jangan lupa vote dan comment ya.
Selamat menikmati cerita
●●●●
Pagi ini, belum ada tanda Alexa akan membuka matanya. Apa dengan cara komunikasi pikiran, Alexa bisa mendengar suaraku?
"Alexa, aku mohon bangun. Apa kamu senang membuatku tersiksa karna mata cantikmu itu tidak terbuka? Kamu sangat jelek kalau begini"
Aku menghela nafas, tidak ada yang terjadi. Apa yang harus aku lakukan lagi, Alexa?
"Maaf tuan menganggu, apa ada perkembangan semalam?" Tanya Aille.
Aku tersenyum miris "Seperti yang kamu lihat, tidak ada perkembangan sama sekali" bahkan tangannya yang kugenggampun tidak dia balas seperti biasa.
"Hanya ada satu pengobatan lagi, jika ini tidak berhasil kita tidak bisa melakukan apa-apa lagi karna pedangnya mengenai pinggir jantung tuan putri. Walau hanya pinggirnya itu berakibat fatal" jelas Aille.
Aku tidak fokus mendengarkan penjelasannya. Sekarang, aku hanya ingin Alexa sembuh bagaimanapun caranya. Pedang Vocaloid tidak mungkin melukai putrinya sendiri. Itu semua sudah terbukti karna Alexa masih berbaring didepanku tidak pergi kemanapun.
"Cara terakhir hanya darah tuan Alex" lanjut Aille.
Seketika aku menoleh. Tanpa disuruhnya pun dan mendengar penjelasannya lebih. Aku langsung mengoyak kulitku dengan taring. Mungkin aku mengoyaknya sangat kasar, karna Aille kaget sehingga dia teriak dan menyebabkan semua orang yang menunggu masuk kedalam.
Tapi aku tidak peduli dengan itu semua. Tidak peduli dengan sakit karna sobekan yang kasar, karna aku. Aku langsung memberikan pergelangan tangan kemulut Alexa. Berharap, bahwa Alexa akan menerimanya.
Tetesan pertama darah hanya keluar sendiri tanpa ada yang menghisapnya. Tetesan kedua, membuat semua yang ada disini lega karna Alexa menghisap darahku dengan pelan walau dengan mata tertutup. Aku membantu dengan cara mendekatkan tanganku.
"Tuan Alex, sebaiknya hentikan karna darah tuan Alex akan habis itu bisa membuat tuan lemah" cegah Aille.
Sebenarnya, sudah dari tadi Alexa tidak menghisap darahku. Bahkan saat keadaanya seperti ini, dia masih bisa mengontrol diri dengan baik. Aku menyerah, sebenarnya aku masih ingin menyerahkan darahku tapi disisi lain aku ingin melihat Alexa terbangun. Jika aku pingsan, aku tidak bisa melihatnya.
"Ternyata pengobatan ini berhasil, jika benar seperti yang saya baca Alexa akan bangun beberapa saat lagi" jelas Aille.
"Terimakasih Aille" ucap mama.
"Tidak perlu ratu berterima kasih, karna saya juga sangat menyayangi putri Alexa"
"Kamu dengar itu Alexa, mereka semua menyayangimu jadi cepatlah bangun" ucapku lagi lewat pikiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Twins
VampireHidup menjadi yang spesial itu ada konsenkuensinya. Konsenkuensi apapun itu, yang harus dijalani dengan sabar. Mereka spesial, fakta itu banyak membuat makhluk lain iri. Pertikaian pun banyak terjadi. Belahan jiwa salah satu dari mereka pun harus me...