Haii, aku comeback. Cerita kali ini lebih pendek dan gak seru karna author lagi pusing mau buat apa disini. Maaf ya kalau kurang romantis. Di part selanjutnya akan ada adegan yang membuat jantung deg degan #authornyaalay.
Jangan lupa vote dan komen.
●●●●
Alex
Alexa menatapnya dengan tatapan horor dan dingin "Kurasa kamu yang akan mencobanya" jawab Alexa."Kamu tidak cocok kalau galak seperti itu" goda vampir sialan itu.
Aku tidak akan mungkin membiarkan kejadian yang waktu itu terulang kembali. Tidak akan pernah, cukup sekali saja.
"Stefan, jaga Alexa" bisikku.
Stefan langsung menarik Alexa untuk mendekat kepadanya. Untung saja Alexa tidak menolak. Sekarang lebih baik Alexa menjadi penurut untuk sementara waktu.
"Jadi, sekarang apa lagi yang ingin kamu lakukan?" Tanyaku kesal.
Dia menaikkan satu alisnya keatas "Kamu tau dengan sangat jelas, pangeran Alex"
Aku tersenyum miring "Kabur? Kenapa kamu selalu kabur? Apa terlalu pengecut untuk melawan kami semua disini?"
Dia ikut tersenyum juga "Pengecut? Anggap saja seperti itu. Aku hanya ingin bermain sesuai dengan permainan yang sudah aku buat" dia melirik Alexa "Aku tidak ingin secara langsung tapi aku ingin secara perlahan. Sampai jumpa lain kali putri Alexa"
Setelah itu vampir sialan tersebut melesat pergi disusul dengan pengawal dan srigala disini. Alexa sempat membrontak saat di jaga Stefan.
"Stefan lepaskan" bentak Alexa "Apa kalian semua hanya akan diam seperti ini saja? Setelah dia membunuh teman kita?" Bentaknya lagi.
"Alexa aku mohon tenangkan dirimu, kita harus mencari tubuh Jessi sekarang" ucapku sambil memegang kedua bahunya.
"Tenang? Setelah ada yang terbunuh? Sekarang, aku ingin bertanya kenapa kalian tidak mengejarnya atau menahannya?" Teriak Alexa.
Aku memeluk Alexa agar dia cepat tenang "Alexa, aku tau yang terbaik. Aku sudah melihatnya" ucapku sambil mengelus rambutnya yang tergerai.
"Untuk kali ini, aku percaya sama kamu lex tapi jika ada yang terbunuh lagi jangan harap aku tinggal diam" ketusnya.
Aku menelan ludahku dengan susah. Jika ada yang terbunuh lagi? Tanpa dia mengatakan itu mungkin Alexa tetap akan mencari vampir sialan itu. Sekarang, aku harus berpikir semaksimal mungkin untuk menenangkannya saat peristiwa itu akan terjadi.
Aku melepaskan pelukannya dan melihat Stefan, Alan dan Aurellia yang tersisa sedangkan yang lain memburu vampir sialan itu yang pastinya hanya sia-sia.
"Jadi, apa kalian melihat Jessi?" Tanyaku kepada Alan dan Aurellia.
"Dia sudah kami kembalikan ke perkemahan" jawab Alan.
"Apa dia selamat?" Tanya Alexa.
"Untungnya kami tidak terlambat, aku sudah menyembuhkan luka dan melupakan ingatannya tentang vampir" jelas Aurellia.
"Kalau begitu lebih baik kita kembali ke perkemahan" ajak Stefan.
●●●●
Alexa
Dikarnakan kejadian terbunuhnya kedua teman kami, perkemahan dibubarkan paginya. Selain itu juga sekolah diliburkan karna memang seharusnya jadwal untuk kemah dan berlanjut dengan hari libur.Suara ketokan pintu kamarku membuyarkan segala lamunanku. Ya, aku sedang bersantai diatas tempat tidur karna tidak tau apa yang harus aku kerjakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire Twins
VampirosHidup menjadi yang spesial itu ada konsenkuensinya. Konsenkuensi apapun itu, yang harus dijalani dengan sabar. Mereka spesial, fakta itu banyak membuat makhluk lain iri. Pertikaian pun banyak terjadi. Belahan jiwa salah satu dari mereka pun harus me...