17

5K 355 8
                                    

Haihai, karna part kemarin kurang memuaskan jadi author kembali lagi. Kali ini partnya huaaa, siapkan tisu #itupunkalaudapatfeelnya. Pokoknya ini part memang sudah author pikirkan dari awal membuat cerita.

Yaudah deh, ceritanya udah makin dekat dengan akhir. Jadi jangan lupa vote dan komen ya

Kalau ada permintaan atau saran bisa langsung komen. Author harap disini banyak yang nanggepin. Kalau ada yang masih bingung tinggal tanya aja.

Oke, author ingatin lagi jangan lupa vote dan komennya hehe

Author udah baik loh.
●●●
Alexa

Seperti biasa, sore ini aku dan James sedang mengobrol di atap sekolah. Ini merupakan kebiasaan baru kami saat sudah menjadi pasangan.

"Alexa?" Panggil James.

"Ehmm?"

"Kamu tau kalau Naomi dulu pernah berkenalan dengan vampir" cerita James.

Seketika aku langsung melihat James. Tertarik dengan apa yang akan di ceritakannya daripada harus berdiam diri.

"Maksud kamu? Naomi pernah bertemu dengan vampir?" Selidikku.

Mata James melihatku, ada luka disana "Bukan hanya berkenalan tapi pernah menjalin sebuah hubungan"

Sepertinya itu suatu yang buruk "Siapa dia?"

"Namanya Revan, Naomi berubah seperti sekarang itu karnanya. Dulu Naomi pernah sakit dan saat itulah mereka menjalin sebuah hubungan. Revan sudah menjelaskan kepadaku bahwa dia vampir dan dia bukan takdir untuk Naomi, rasa sukanya juga akan hilang dengan cepat. Tentu saja aku kesal karna seenaknya Revan mengatakan hal seperti itu lagipula aku juga tidak percaya dengan dia vampir. Tapi sehari setelah dia mengatakan itu, disaat Naomi membutuhkannya dia menghilang. Naomi beranggapan bahwa aku yang mengusirnya dan tidak menginkan mereka bersatu" jelas James.

Jadi karna itu Naomi berubah dan tidak akrab dengan James lagi. Tunggu dulu siapa nama vampir tadi? Revan? Sepertinya aku pernah mendengar nama dia.

"Kamu pernah bertemu dengannya lagi?"

"Belum dan sampai sekarang hubunganku dengan Naomi tidak pernah berbaikkan walau Naomi sudah melupakannya" jawab James,

"Alexa, boleh aku minta tolong? Mungkin saja kamu mengetahui keberadaanya, aku sangat ingin berbaikkan dengan Naomi juga merubah sifatnya yang sudah sering kelewatan" lanjut James.

Aku tersenyum meyakinkan "Akan aku cari vampir bernama Revan, seingatku aku pernah mendengar nama Revan"

"Terimakasih Alexa" ucap James sambil memelukku, aku membalas pelukannya.

Tiba-tiba hujan mengguyur kami. Segera James melepaskan pelukannya dan melepaskan jas sekolah. Dia memayungkan kami, walau jarak antara kursi dan pintu dekat tetap saja kami basah.

"Kenapa kita tidak main hujan saja?" Usulku.

"Gak boleh" jawab James sambil menarik hidungku "Ada yang ingin aku sampaikan dan ini penting"

Seketika aku langsung memfokuskan pendengaran dan penglihatan kearahnya. Menunggu dia bicara.

"Mamaku ingin bertemu denganmu jadi nanti malam aku akan mengajakmu makan malam tapi dirumahku" ucap James.

Seketika aku terkejut dan ada rasa senang. Aku dikenalkan dengan keluarganya? Tapi aku juga merasa takut, bagaimana kalau keluarga James tidak menerimaku?

"Tenang saja mereka menerimu, jangan takut" ucap James seperti dia bisa membaca pikiranku.

Aku melihatnya dengan tatapan tidak yakin. James malah mengelus pipiku dan menyingkir rambut yang ada dipipi ke belakang telingaku. Setelah itu James mencium pipiku, menyalurkan kehangatan.

Vampire TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang