Prolog

4.1K 259 10
                                    


Selamat membaca




Di kediaman Mahendra,pukul 15.00

" Dasar adik ga ada perasaan ..abang lu dibuli kagak nolong lu"Umpat Lucas

Lucas sedang membaca novel the unvalued slibing dan tokoh tokoh yang ada di dalam novel tersebut membuatnya sangat kesal , terutama kepada Xavier adik dari Reygan .

Belum membaca sampai habis ia dikejutkan oleh dering hpnya

Drrtt..drttt bunyi dering handphone Lucas.

"Siapa yang nelpon sih??"Ucap Lucas lalu melihat nama yang tertera di handphone nya ternyata sang adik yaitu
Aslan

Lucas pun mengangkat telponnya

"Bang Lucas jemput gue dong bang disekolah gua dah pulang ni"Ucap Aslan

"Iya abang jemput kamu tunggu aja di depan sekolah"Ucap Lucas

"Okey bang,gua matiin ya telponnya"kata Aslan mengakhiri percakapan

"Iya tunggu disana jangan kemana mana"kata Lucas setelah itu ia mematikan telponnya

Setelah itu Lucas menaiki motornya dan menuju ke sekolah adiknya..tapi di tengah tengah perjalanan hujan turun.

"Aduhh hujan lagi,nanti kalau Aslan kedinginan gimana ya"Dengan perasaan khawatir Lucas menjalankan motornya lebih cepat.

Tapi karna keadaan jalan yang licin karna air hujan ,dan juga karna ia melajukan motornya dengan cepat akhirnya motornya terpeleset dan akhirnya menabrak sebuah pohon.

"Aslan maafin abang ga bisa jemput kamu "Itu kata terakhir yang diucapkan lucas , setelah itu lucas menutup matanya.

_________________________________________

Disisi lain

"Xavier bisa bantuin abang ga??"ucap Reygan meminta tolong kepada adiknya

"Dasar lemah gimana bisa jadi abang kalau lu gitu,kalo dibuli tuh lawan jangan diem aja"Sarkas Xavier

"Maafin abang kalau abang bikin kamu malu karna kondisi abang kaya gini"Ucap Reygan

"Ngaku juga lu lemah,mending mati aja deh daripada nyusahin"Ucap Xavier tanpa mempedulikan perasaan lucas

"Kalau kamu mau abang mati ,waktu abang mungkin ga lama lagi... tapi boleh ya peluk abang buat terakhir kalinya"Minta Reygan dengan mata berkaca kaca

Xavier pun terdiam,ia merasa sedih dengan ucapan abangnya tapi ia tetap mempertahankan egonya.

Xavier pun tidak mempedulikan ucapan Reygan dan malah pergi ke luar tanpa mengucapkan apapun

"uhh.. Penyakit sialan ini kambuh lagi"Umpat Reygan karna kepalanya mulai pusing dan dadanya mulai sesak

"Xavier maafin abang"Ucap Reygan sebelum menutup matanya


Maaf ya kalau ada salah dalam penulisan atau apapun itu soalnya saya masih pemula.

To be continued...

The invisible brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang