Selamat membaca
•
•
•
•
•Sebelum baca bantu vote dan komen ya teman teman!
"Enggak kok, Sayang. Kan kamu gak tau Bang Reygan alergi kacang," ucap Xavier menenangkan Evelyn.
Sedangkan teman-teman Xavier? Mereka tidak mau ikut campur tentang masalah keluarga Xavier.
------------
**Sementara di kamar Reygan**
"Gedeg banget gua sama tuh nenek lampir, jir! Apa-apaan, sengaja banget kayaknya caper depan Xavier," ucap Reygan kesal.
"Si Xavier kayaknya udah nempel banget sama tuh nenek lampir. Pasti bakal susah nih misahinnya."
"Hahh... jadi kangen gua sama Aslan. Gimana ya kabarnya sekarang?" ucap Reygan sendu, sambil mengingat momennya bersama adiknya itu. (Aslan adalah adik Lucas.)
---
**Flashback**
"Maa, kapan adiknya lahir?" tanya Lucas kecil kepada mamanya yang sedang mengandung Aslan.
"Bentar lagi, adek kamu lahir kok, Sayang. Nanti janji ya, kalau adeknya lahir, jagain, ya? Jangan sampai kamu bikin adik kamu sedih," ucap sang mama menasihati Lucas.
"Iya, Ma. Lucas janji bakal selalu jagain adek," ucap Lucas senang.
---
**Skip**
"Wah, adeknya cowok ya, lucu banget, Maa, Paa," ucap Lucas kecil.
"Iya, lucu, mirip kamu juga," ucap sang mama.
"Adiknya mau dinamain apa, Lucas? Kamu aja yang kasih nama buat adik kamu ini," ucap sang papa menimpali.
"Hmmm... Aslan aja, Pa. Namanya bagus," ucap Lucas semangat.
"Boleh, namanya keren," puji sang papa, lalu mereka tertawa bersama.
---
**Skip (saat 6 tahun)**
"Bang Lucas, ajalin aku main sepeda dong," pinta Aslan kepada Lucas. Saat itu, usia Aslan baru 6 tahun.
"Enggak boleh, nanti kamu jatuh gimana? Abang gak mau liat kamu luka," ucap Lucas.
"Kan ada Abang yang jagain Aslan. Boleh ya, Bang? Kalau gak boleh, Aslan ngambek sama Abang," ucap Aslan mengancam.
"Eh, jangan ngambek dong. Yaudah, Abang ajarin deh, tapi pelan-pelan dulu aja, ya," ucap Lucas.
Setelah itu, Lucas mengajari Aslan bermain sepeda dengan hati-hati.
"Bang Lucas, lihat! Aslan udah bisa main sepeda sendili!" ucap Aslan antusias.
"Iya, hati-hati ya. Pelan-pelan, jangan sampai jatuh," ucap Lucas menasihati.
Tidak lama kemudian, tawa riang Aslan terhenti. Lucas langsung mengalihkan pandangannya ke arah Aslan, dan ternyata Aslan terjatuh dari sepeda.
"Hikss... Abang, sakit... hikss... Abanggg..." tangis Aslan saat merasakan perih pada lututnya.
"Sstt... gak apa-apa, luka kecil doang. Kan kamu cowok, gak boleh cengeng," ucap Lucas menenangkan Aslan sambil memeluknya.
Setelah itu, mereka pun berpelukan, dan sejak saat itu Aslan semakin dekat dengan Lucas.
---
**Skip (saat SMP)**
"Woi, apa maksud lu ngedeketin Jessica? Jessica itu pacar gua!" marah seorang anak bernama Liam.
"A... aku gak ngedeketin Jessica. Malah Jessica yang deket-deket aku melulu," ucap Aslan sedikit takut.
"Alah, alasan lu, jing!" ucap Liam, lalu memukul Aslan. Sedangkan Aslan hanya diam dan tidak melawan, karena saat itu dia belum bisa berantem.
Untung saja tiba-tiba Lucas datang menolong Aslan. Jika tidak, kondisi Aslan pasti akan lebih parah lagi. Setelah itu, Lucas membalas perbuatan si pembuli, dan membawa Aslan ke UKS.
Sejak saat itu, Lucas menjadi overprotektif, bahkan Lucas sampai mengajari Aslan cara bela diri sehingga Aslan menjadi semakin kuat. Bahkan, dia juga bergabung dengan geng motor milik Lucas.
---
**Flashback off**
"Hahh... Aslan gimana ya? Apa dia sedih pas gua meninggal? Semoga dia gak ngelakuin sesuatu yang nekat," ucap Reygan sambil kepikiran.
Saat sedang memikirkan tentang Aslan, ketukan pintu membuyarkan pikirannya.
"Reygan..."
To be continued...
Makasih ya temen temen cerita ini udah dapet 100 vote dan 1k pembacaa akhirnya ....happy banget jadi untuk hari ini aku double up🥳🥳
KAMU SEDANG MEMBACA
The invisible brother
Teen Fiction[SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE YA !!!] Lucas Gabriel Alexander, kakak dari Aslan Argantara Alexander, adalah seorang penggemar novel. Suatu hari, ia membeli sebuah novel berjudul "The Unvalued Sibling". Novel tersebut bercerita tentang Reygan Raymon...