Perbincangan Hangat

42 9 2
                                    

Adzan subuh berkumandang menandakan bahwa Allah menyuruh kita untuk bangun dan melaksanakan shalat. Ribuan santriawan mulai memasuki shaf depan dan santriawati bagian shaf belakang, yang mana ada kain penghalang antara santriawan dan santriwati.
Iqamah mulai di bacakan, dan mereka semua memulai shalatnya. Yang mana sekarang imam shalat subuh adalah kiyai muftar.

15 menit kemudian, mereka selesai melaksanakan shalat subuh. Sebagian mulai meninggalkan masjid dan kembali ke kamar untuk berganti pakaian dan bersiap siap sarapan pagi.

"Kalian tunggu dulu ya, aku mau ke toilet sebentar. Jangan di tinggal"ucap sella yang langsung pergi, sedangkan masny dan aisyah mengiyajan dan menunggu di depan masjid.

Aisyah dan masny berbincang bincang sambil tertawa pelan, sambil menunggu sella. Karena saking asiknya berbincang bincang, mereka tidak melihat bahwa keluarga ndalem menghampiri mereka berdua.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, loh kenapa kalian masih di sini nak. Bukannya siap siap sarapan dan ganti baju"ujar bu nyai

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, eh itu mi kami sedang menunggu sella pergi ke toilet. Katanya suruh nungguin dia"ujar masny dan aisyah yang gugup dan segera menyalami tangan bu nyai.

"Yasudah nanti siap siap buat sarapan dan ganti baju ya, karena nanti jam 8 ada jadwal masuk kelas juga kan?"Tanya nya bu nyai

"Nggih mi"jawab mereka berdua

"Oh iya aisyah sini nak"panggilnya dan aisyah segera menghampiri sang umi dan mendekat ke arahnya.

"Ini kenalin nak, mereka anak dan mantu umi. Dan ketiga orang ini cucu umi"ujarnya yang memperkenalkan aisyah ke mereka semua.

"Nah ini kenalin, namanya ayah bagas dan bunda Fatimah. Dan cucu umi yang pertama namanya Fathi yang kedua Fatih dan yang terakhir putri"ujarnya lagi dan aisyah menangkupkan kedua tangannya seraya berkenalan.

"Aisyah"ujarnya tersenyum di balik cadar

Mereka berlima pun sama seperti aisyah dan menangkupkan kedua tangannya.

"Yasudah kalo gitu, kami pamit dulu ya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"ujarnya yang mengusap kepala aisyah dan mereka lantas pergi.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh"jawab aisyah dan masny serempak

Aisyah masih berdiam diri di tempatnya, dan masny pun menepuk bahu sang sahabat. Aisyah terlonjat kaget dan segera menetralkan gugupnya dengan tenang.

"Kenapa melamun?"Tanya masny

"Eh tidak, yaudah kita balik aja yu. Noh sella udah balik dari toilet"ujar aisyah yang melihat sella berjalan ke arah mereka berdua.

Masny menganggukan kepalanya dan mereka bertiga pun pergi ke kamar untuk berganti baju. Dan setelah itu mereka pergi ke kantin untuk sarapan pagi bersama yang lain.

Sedangkan di tempat lain, keluarga ndalem sudah selesai sarapan pagi. Mereka memilih berkumpul di ruang tamu dengan di temani secangkir teh hangat dan cemilan buatan bunda fatim dan bu nyai.

"Bang yang namanya aisyah cantik ya"ujar putri yang ingin tau respon sang abang.

"Hmm"hanya deheman saja seperti biasa yang gus fathi ucapkan. Sang adik pun mengerucutkan bibirnya karena bukan itu jawaban yang dia mau, dan sudahlah abangnya memang dua duanya sama saja.

Sedangkan bu nyai, pak kiyai dan kedua orang tua gus fathi tertawa melihat tingkah sang putri. Memang begitulah kedua cucu laki laki Al Muftar, berwajah dingin dan jarang tersenyum.

"Gak asik abang tuh. Oh iya mi, itu yang satunya lagi teh masny kan ya?"Tanyanya kepada sang umi.

"Iyaa nak kenapa?"Tanya sang umi.

"Bukannya udah lama ya teh masny tuh mondok di sini. Kok perasaan belum keluar mi?"Tanyanya lagi

"Masny masih ingin mengabdi di sini nak, dan masih banyak lagi sebenarnya. Di antaranya ada fara, sella dan angkatan mereka yang masih di sini"jawabnya.

Sedangkan putri menganggukan kepalanya tanda paham dengan ucapan sang umi. Sedangkan gus fatih menetralkan perasaannya sebisa mungkin, dan sang abang hanya diam dengan wajah yang masih berwajah datar.

"Owh iya mi, masny sama aisyah kayanya umurnya sama ya"ujar bunda fatim.

"Iya nduk, mereka umurnya sekitar 20 tahunan"ujar sang umi

"Masih muda ya mi"ucapnya kembali.

Sang umi mengiyakan perkataan sang mantu dan mereka melanjutkan perbincangan ini dengan membahas tentang pesantren, perusahaan, dan lain sebagainya. Dan minggu depan adalah acara yang di tunggu tunggu akan tiba, yaitu perlombaan. Yang mana acara tersebut memberikan satu perwakilan dari kamar masing masing kelompok (Ayana sebagai perwakilan dari kamar circle kamar Fatimahtuzzahra)(Sarah perwakilan circle kamar siti Hajar) Dan masih banyak yang lainnya. Para santriawan juga sama, perwakilan masing masing satu orang dan akan di pimpin nanti oleh kiyai muftar sendiri. Beserta para ustadz dan ustadzah lainnya yang tinggal di sini sebagai pembimbing.


Aisyah & Ujiannya[End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang