Bab 1 - Hari Spesial

31 4 5
                                    

Happy Reading..
.
.
.

Ditengah malam,dimana semua orang seharusnya tertidur dan sudah berkutat dengan mimpi nya. Seorang pemuda dengan iris mata ruby tengah duduk di balkon kamarnya sembari menatap indah nya langit malam dengan bintang bintang yang bercahaya.

Pemuda itu menghela nafas pelan,lalu dia melihat ponsel nya yang menampilkan seorang anak perempuan yang cantik dan lucu.

"Kapan aku bisa bertemu dengan Cel" ucap pemuda itu dengan nada kecewa

Ya,anak perempuan yang ada di ponsel pemuda itu adalah Acel,sahabat masa kecil nya yang meninggalkan nya sejak 7 tahun yang lalu.

"Aku rindu dengan suara mu Cel" ucap pemuda itu lagi sambil menengadah kan kepala nya ke atas sembari menutup matanya

Tess

Air mata itu lolos begitu saja ketika kepingan memori memori menyenangkan bersama sahabat nya itu terputar kembali di kepala nya.

Lalu tanpa sadar,pemuda itu tertidur dengan posisi duduk sambil masih memegang ponsel nya yang menunjukan foto sahabat masa kecil nya.

"Aku akan cari kamu Cel,tunggu aku" kata pemuda itu di dalam hati nya

Keesokan pagi nya,pemuda itu terbangun saat ponsel nya bergetar. Ia pun segera melihat jam di ponsel nya.

"Sudah jam setengah 5" gumam pemuda itu

Lalu dia segera bangun dari posisi duduk nya dan bergegas mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi,memulai rutinitas pagi nya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian,tak lupa ia Sholat Shubuh di dalam kamarnya dengan khusyuk.

Matahari mulai menyinari kamarnya,pertanda waktu terbit telah tiba.

Dengan sigap ia memasukkan buku buku pelajaran nya ke dalam tas berwarna hitam dengan corak kilatan petir berwarna merah. Ia pun menatap kaca untuk melihat penampilan nya pagi ini. Lalu ia melihat ke sebuah bingkai foto berwarna merah yang disana terpajang foto perempuan cantik. Ya,siapa lagi kalau bukan Acel,sahabat masa kecil nya.

Ia menatap foto itu dengan tatapan sendu namun setelah itu ia pergi keluar dari kamar untuk sarapan bersama keluarga nya.

"Selamat pagi Hali" sapa seorang perempuan yang menggunakan hijab berwarna pink,itu adalah Mara. Ibu dari pemuda yang di panggil Hali itu

"Pagi Bu" sapa Hali dengan senyum tipis nya

"Yang lain dimana Bu?" tanya Hali ketika menyadari bahwa anggota keluarga nya belum komplit.

"Sepertinya belum bangun,tapi tadi Ibu sudah minta Ayah mu buat membangun kan mereka" jawab Mara sambil terus fokus menyiapkan sarapan untuk mereka semua

Hali lalu duduk di tempat biasa nya lalu mulai mengeluarkan ponsel nya. Ia membuka aplikasi dengan gambar pegunungan dan juga matahari yang dinamai Galeri.

Hali lalu menekan salah satu album berjudul "My Love"

"Melihat dia lagi Li?" tanya Ibu nya sembari memposisikan tempat duduk nya

Hali hanya menatap Ibu nya lalu kembali menatap ponsel nya yang menampilkan seorang perempuan cantik nan lucu.

"Kamu beneran mau cari dia?" tanya Ibu nya yang sekarang sudah memegang tangan nya

"Iya Bu,aku beneran akan cari dia. Sampai ketemu" jawab Hali

Ibu nya hanya menghela nafas mendengar perkataan sang sulung yang sudah mantap untuk mencari sahabat masa kecil nya.

Tak lama Ayah nya,Amato,beserta anak anak nya mulai turun ke lantai satu untuk sarapan bersama.

"Lama" gumam Hali yang masih bisa di dengar oleh ke enam adik nya

"Hehe,ya maaf Kak soalnya tidurnya nyenyak banget" sahut seorang pemuda ber iris mata biru sapphire dengan senyuman khas nya

Hali hanya menatap datar adik nya itu. Lalu karna sudah lengkap,mereka pun mulai menyantap sarapan buatan Ibu mereka tercinta,Mara.

Setelah 15 menit menyantap sarapan,Hali beserta ke enam adik nya berangkat menuju sekolah mereka dengan mengendarai motor mereka masing masing.

"Kita berangkat yaa,Assalamu'alaikum" sahut mereka semua secara bersamaan yang langsung dibalas oleh Ibu dan Ayah mereka

Setelah itu,Ayah mereka pun berangkat kerja ke kantor nya. Tak lupa ia mengecup dahi sang Istri.

"Aku berangkat ya sayang,Assalamu'alaikum" ucap Ayah mereka,Amato

"Wa'alaikum salam,hati hati" balas Mara

Melihat Amato sudah mulai pergi dari pekarangan rumah. Mara masuk kembali ke dalam rumah dan mulai membersihkan rumah mereka dengan telaten.

Di sisi Hali dan ke enam adik nya. Mereka baru saja selesai memparkirkan motor mereka masing masing. Mereka mulai masuk ke dalam gedung sekolah sambil sesekali mengobrol.

"Kak,Kakak inget ga hari ini hari apa?" tanya pemuda ber iris mata biru sapphire yang bernama Taufan

"Senin" balas Hali singkat

"Ihh dasar ga peka hari ini tuh hari ulang tahun nya Ac- ummhh" belum selesai Taufan berbicara mulutnya sudah di bekap oleh seorang pemuda ber iris mata silver yang bernama Solar

"Si goblok,malah ngomong" umpat Solar kepada kakaknya. Kakak nya yang satu ini sangat susah untuk di terangkan jalan nya

"Kalian kenapa sih? Emang hari ini ulang tahun nya siapa? Eh Kak Hali" tanya pemuda ber iris mata gold yang seketika panik ketika melihat kakaknya,Halilintar,pergi meninggalkan mereka

"Kalian beneran lupa?" setelah beberapa saat hening,Solar akhirnya membuka suara

Mereka semua mengangguk kecuali Taufan.

Solar menghela nafas melihat ke empat Kakak nya itu.

"Hari ini hari ulang tahun Acel Kak" ungkapan Solar dapat membuat mereka semua,kecuali Taufan pastinya,termenung.

Ya kalian sudah tentu tau Acel,sahabat masa kecil Kakak sulung mereka,Halilintar. Tidak ada yang tau kemana Acel bersama keluarga nya pergi. Yang pasti mereka terakhir bertemu Acel adalah di hari sebelum Acel dan keluarga nya menghilang tanpa jejak.

Bukan. Bukan tragedi pembunuhan,hanya saja keluarga Amato tidak diberitahu kemana mereka pergi. Tapi mereka semua yakin kalau Acel dan keluarga masih hidup sampai sekarang. Namun mereka tidak dapat bertemu dengan Acel dan keluarga nya.

Kita berpindah ke sisi Hali

Dibawah langit biru,Halilintar berdiri menengadah kan kepala nya untuk menghadap langit biru. Kenangan kenangan indah bersama Acel pun kembali berputar di kepala nya. Air matanya ingin sekali keluar,tetapi ia tahan kuat kuat. Ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan semua orang,kecuali Acel.

Acel adalah rumah kedua bagi Halilintar. Acel adalah tempat dia berkeluh kesah,tempat dia bercerita dan mengungkapkan isi hati nya. Dan entah mengapa,Acel yang masi kecil mengerti dan memberikan jalan terbaik buat Hali,sehingga Acel yang notabene nya lebih muda dari dia 2 bulan justru dia anggap sebagai kakak untuknya.

"Happy Birthday yang ke 16 tahun Cel,I hope your always happy. Wherever you are" gumam Hali lalu

Tess

Ia tak bisa lagi menahan air matanya agar tidak jatuh,karna hal ini begitu spesial untuk nya.

.
.
.
To Be Continued

We Made It Together [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang