Happy Reading..
.
.
.Sekarang sudah jam 7 malam. Semua anggota keluarga Amato turun ke lantai satu untuk makan malam bersama. Halilintar pun ikut turun ke bawah ketika adiknya,Gempa,mengetuk pintu kamarnya.
Amato mengadakan makan malam bersama setiap hari bukan tanpa alasan. Ia ingin keluarga nya bukan hanya cemara,tetapi juga harmonis.
Makan malam mereka di iringi oleh canda tawa dan keributan antara Taufan dan Blaze. Mereka semua terlihat menikmati waktu makan malam mereka. Kecuali Halilintar. Ia terlihat begitu lesu sambil sesekali melihat ponsel nya. Semua orang yang ada di meja makan mulai melirik nya yang terlihat begitu lesu saat ini.
"Halilintar,kamu gapapa nak?" tanya Mara dengan lembut
"Tidak,tidak apa apa" jawab Hali,lalu dia bangun dari tempat duduk nya
"Mau kemana kak?" tanya Taufan dengan tatapan heran
Halilintar hanya diam saja. Rupanya dia pergi ke dapur untuk meletakkan piring nya yang kotor. Lalu Halilintar pergi naik ke lantai 2,menuju kamarnya.
Semua yang ada di meja makan lantas bingung dengan sikap Halilintar. Kenapa ini? Ada apa? Mengapa Halilintar melewatkan acara makan malam mereka? Tumben sekali anak itu.
"Ada apa dengan Halilintar?" tanya Amato
"Entah lah,mungkin dia sedang lelah" jawab Mara dengan tatapan sendu ke arah tangga
Lalu tak lama mereka melanjutkan makan malam mereka,tanpa Halilintar.
POV Halilintar's On
Aku meninggalkan makan malam kali ini ketika aku melihat jawaban dari Dokter Farhan. Dia bilang hari Rabu dia tidak praktek,jika tetap mau di hari itu aku akan di ganti dengan dokter yang lain. Dan tentu saja aku menolak,karena aku sudah terlanjur nyaman dan percaya dengan Dokter Farhan.
Aku bingung bagaimana menentukan jadwal untuk check up. Hingga aku mendapat hari yang tepat.
Hari Kamis.
Ya. Besok. Mulai besok aku akan rutin check up.
Mengapa hari Kamis? Entah lah. Tapi aku merasa hari Kamis adalah hari yang baik. Tadinya ingin hari Jum'at,tetapi Dokter Farhan tidak praktek di hari itu. Jadi ku pilih saja hari Kamis. Selain itu... Hari Kamis juga hari dimana Acel dan keluarga nya menghilang. Ya hitung hitung untuk mengingat kembali kenangan indah bersamanya.
POV Halilintar's Off
Keesokan hari nya
"Pagi Bu" sapa Hali ketika ia melihat Ibu nya tengah mempersiapkan sarapan mereka
"Pagi Hali" balas Ibu nya,Mara,dengan senyum manis nya
Hali duduk di tempat biasanya. Lalu kembali melihat foto sahabatnya,Acel,lantas tersenyum tipis.
Ibunya mendekat kepada nya,memegang tangan kiri nya. Dan bertanya tentang kejadian semalam. Sungguh ini sesuatu yang mengherankan untuk mereka semua.
"Hali," panggil Mara
Hali menengok ke arah Ibu nya. Ia melihat ekspresi Ibu nya terlihat serius sehingga ia mematikan ponselnya. Dan juga menatap Ibu nya dengan serius.
"Kenapa Bu?" tanya Hali
"Kenapa kamu semalem naik duluan? Biasanya naik nya lebih malem"
"Aku capek aja Bu"
Yang tadinya serius,sekarang menjadi datar. Ia malas untuk mengungkap tentang semalam.
"Yasudah,lain kali bilang ya jika sudah lelah. Biar Ayah sama Ibu ga khawatir sama kamu"
"Iya Bu"
Tak lama,Ayah dan juga adik adik Hali mulai turun dari lantai 2. Mereka pun mulai sarapan bersama.
Sarapan mereka di iringi dengan candaan Taufan dan juga Thorn. Membuat keluarga mereka terlihat harmonis. Amato tersenyum melihat kehangatan keluarga nya. Tidak ada yang merasa kekurangan kasih sayang. Ia merasa telah berhasil mendidik anak anak nya. Dan berhasil membangun keluarga yang sesuai dengan ekspektasi dan keinginan nya saat awal awal menikah dengan Mara dulu.
Mereka semua telah selesai sarapan. Hali,Taufan,Gempa,Blaze,Ice,Thorn,dan Solar bergegas pergi ke sekolah untuk melaksanakan tanggung jawab mereka sebagai pelajar. Amato juga bergegas pergi ke kantornya untuk melaksanakan tanggung jawabnya menafkahi keluarga nya. Mara juga bergegas membersihkan rumah ketika melihat suami dan anak anak nya sudah pergi meninggalkan pekarangan rumah.
Disekolah Halilintar dan adik adik nya
Mereka berjalan menuju kelas masing masing dengan diiringi canda tawa. Ditengah jalan,adik adik Halilintar berpisah dengannya. Karena mereka berbeda jurusan. Sehingga di tengah jalan mereka harus berpisah dan bertemu lagi nanti saat istirahat.
Skip pulang sekolah
"Lu mau langsung pulang Kak?" tanya Taufan kepada kakaknya,Halilintar
"Ngga,lu pada duluan aja" jawab Hali
"Ok,tapi jan lama lama. Sebelum jam 6,soalnya jam 6 Ayah udah pulang" ujar Taufan yang dibalas deheman oleh Halilintar
Taufan beserta kelima adiknya pun mulai meninggalkan pekarangan sekolah dengan motor yang berwarna sesuai dengan warna favorit mereka.
Setelah melihat adik adik nya sudah betul betul pergi dari pekarangan sekolah,ia langsung menyalakan mesin motornya dan juga pergi meninggalkan pekarangan sekolah. Ia bergegas pergi ke rumah sakit yang sudah biasa ia datangi saat kecil.
.
.
.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
We Made It Together [FINISHED]
FanfictionBayangkan ada seseorang yang membuat janji antara dia dengan mu,misal nya berjanji tidak akan saling meninggalkan atau melupakan. Namun nyatanya dia mengingkari janji nya. Dia melupakan mu dan meninggalkan mu tanpa sepengetahuan mu dan tanpa berbica...