Bab 5 - Check Up

4 1 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

POV Halilintar's On

Disinilah diri ku berada. Ditempat serba putih yang biasa disebut rumah sakit. Aku melangkahkan kaki ku ke ruangan Dokter Farhan setelah mendapat kan arahan dari suster yang berada di sana.

Sekarang aku sudah sampai didepan ruangan Dokter Farhan. Aku membuka pintu dengan perlahan. Didalam sana aku melihat Dokter Farhan tengah berbicara dengan seseorang di telpon. Sebenarnya aku tidak ada niatan untuk menguping pembicaraan mereka,namun aku terlanjur curiga ketika Dokter Farhan menyebut nama ku.

POV Halilintar's Off

"Tenang saja Pak,saya akan membantu Halilintar untuk bisa sembuh dari penyakit nya. Tenang saja" ucap Dokter Farhan pada seseorang di telpon

"Hm? Membantu ku sembuh? Tapi siapa orang itu? Ga mungkin itu Ayah kan?" tanya Halilintar di dalam hati nya

Ia mulai sedikit panik. Takut jika itu orang yang ada di telpon itu adalah Ayah nya. Tapi ia berusaha untuk tetap tenang dan tidak membuat suara sedikit pun.

"Tapi kapan bapak akan menunjukkan diri bapak di depan publik? Saya rasa Halilintar sudah rindu sekali dengan anak bapak"

Mendengar hal itu,Halilintar mulai bergelut dengan pikiran nya sendiri. Menunjukkan diri di depan publik? Berarti itu bukan lah Ayah nya. Karna Ayah nya cukup terkenal di kota ini. Lantas siapa orang di telpon itu yang seperti mengkhawatirkan diri nya? Oke Halilintar mulai pusing saat ini. Beruntung nya Dokter Farhan mengakhiri telpon nya sehingga dia bisa masuk ke ruangan nya dengan aman.

Tok!

Tok!

Tok!

Halilintar mengetuk pintu ruangan Dokter Farhan agar Dokter Farhan tidak curiga dengan nya. Sebenarnya ruangan Dokter Farhan kedap suara. Jadi suara dari dalam tidak akan sampai keluar. Beruntung sekali Halilintar tadi sudah membuka pintu sedikit sehingga ia bisa mendengar detik detik terakhir percakapan antara Dokter Farhan dan orang "misterius" itu.

"Ahh Halilintar,silahkan masuk" ujar Dokter Farhan ketika melihat Halilintar di seberang pintu ruangan nya

Tanpa banyak basa basi Halilintar langsung duduk di kursi tepat depan Dokter Farhan.

"Langsung kita mulai saja ya" ucap Dokter Farhan yang dibalas anggukan oleh Halilintar

Setelah pemeriksaan

"Jadi bagaimana dengan penyakit saya Dok?" tanya Halilintar

"Penyakit kamu tambah parah setelah lama tidak check up. Kamu harus lebih sering check up selanjutnya ya" balas Dokter Farhan sembari memberikan surat hasil pemeriksaan Halilintar

Hasil Pemeriksaan

Nama Pasien : Halilintar Anderson
Hari/Tanggal Pemeriksaan : Kamis,28 Desember 2023
Nama Penyakit : Ginjal Kronis
Stadium : 2

Dengan ini dinyatakan penyakit pasien,yaitu Ginjal Kronis bertambah menjadi Stadium 3. Pasien diharapkan sering melakukan check up dan tidak meninggalkan check up 1 hari pun.

-Dokter Farhan
Rumah Sakit Sadipta

Halilintar membaca isi surat itu dengan tubuh yang gemetar. Ia tak menyangka jika penyakit nya telah bertambah parah sekarang. Ia ingin sekali menangis disini tetapi ia ingat jika ada Dokter Farhan disini. Ia tidak ingin terlihat lemah.

"Jangan khawatir. Saya akan membantu kamu untuk bisa sembuh" ucap Dokter Farhan,berusaha menenangkan Halilintar

"Apa saya masih bisa sembuh Dok? Stadium saya sudah tinggi. Bukan kah Dokter bilang jika sudah stadium 3 kemungkinan bisa sembuh jauh lebih sedikit?" tanya Halilintar yang sudah putus asa

"Hey bisa saja. Semua bisa terjadi jika Allah sudah berkehendak. Terus lah berdoa dan sering check up agar saya bisa terus mengecek kondisi mu" balas Dokter Farhan dengan semangat

Halilintar tertegun melihat semangat yang terpampang jelas di mata coklat nya. Halilintar pun tersenyum tipis. Bayangan sahabat nya yang semangat untuk kesembuhan diri nya terpampang jelas di lantai berwarna putih itu. Halilintar mendongakkan kepala nya dan mengangguk dengan senyuman manis yang selalu ia tutupi. Dokter Farhan yang melihat senyuman mengembang di wajah Halilintar pun ikut tersenyum.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Jam sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. Halilintar bergegas pulang ke rumah nya sebelum Ayah nya itu tiba dirumah. Saat sudah sampai di ambang pintu ia mendengar suara tawa dari dalam. Sepertinya adik adik nya tengah bercanda tawa di ruang tamu. Ia membuka pintu dan melihat ke enam adik nya tengah duduk di sofa. Ia mengucap salam lalu naik ke atas untuk pergi ke kamar nya.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

POV Halilintar's On

Saat sudah sampai rumah aku bergegas ke kamar ku. Aku mengunci pintu kamar dan membuka balkon rumah ku yang tadi nya tertutup. Terlihat sunset yang begitu indah di barat sana.

Acel..

Aku meminta maaf. Sepertinya aku gagal menjaga penyakit ku agar tidak bertambah buruk. Tapi ku harap penyakit itu tidak akan sampai di Stadium 4. Itu titik bahaya nya.

Acel..

Kapan kau kembali? Aku menunggu mu disini. Aku rindu dengan senyuman mu. Aku rindu dengan tatapan teduh mu. Aku rindu dengan pelukan hangat mu. Aku rindu dengan suara mu yang sangat lembut. Aku rindu semua hal tentang kamu Cel. Kapan kamu kembali? Ku harap kau bisa secepat nya kembali ke dunia ku,Rachel Athala Ravenzie..

.
.
.
To Be Continued

We Made It Together [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang