Epilog

6 1 0
                                    

Happy Reading...
.
.
.

"Gitu deh cerita hubungan Mama sama Papa waktu kecil sampe kuliah"

"Wahh. Aku jadi pengen punya sahabat cowok deh"

"Loh. Kamu bukannya udah punya?"

"Siapa?"

"Mama kira kamu sama Adrian sahabatan"

"Ihh ngga ah. Adrian nyebelin"

Mama dari anak itu hanya tertawa mendengar penuturan anaknya.

"Sayang, kamu jadi ke tpu?"

"Jadi mas, bentar ya aku siap siap dulu"

"Mau kemana Pa?"

"Kita mau ke rumah temennya Mama. Cela mau ikut?"

"Mauu"

"Ayuk. Mama udah siap"

"Yaudah, yuk berangkat"

Sesampainya dipemakaman, keluarga kecil ini berjalan mencari makam yang dicari oleh Ibu dari keluarga ini.

"Pa, kita dimana?"

"Kita dipemakaman sayang. Rumahnya temen Mama. Cela jangan berisik ya"

Anak yang dipanggil Cela itu mengangguk. Anak itu memang dikenal sebagai anak yang penurut pada orang tuanya.

Mereka pun akhirnya sampai disalah satu nisan yang tampak sudah lama sekali.

Fang Dirga Atmaja

"Halo Fang"

"Maaf aku baru sempetin kesini sekarang. Aku baru siap buat kesini"

"Aku sama Hali sudah menikah. Kami dikaruniai satu anak. Namanya Acela Athala Anderson"

"Cantikkan? Hali yang kasih nama"

Halilintar ikut berjongkok disamping makam Fang.

"Makasih Fang. Gw gatau apa yang akan terjadi kalau seandainya lu gak ngorbanin nyawa lu saat itu"

"Cela, sini sayang"

"Coba sapa Om Fang"

"Halo Om. Aku Acela. Katanya namaku terinspirasi dari pangggilan Om ke Mama ya?"

"Lucu Om namanya. Makasih ya udah kasih nama itu ke Mama"

Halilintar dan Rachel tersenyum melihat putri semata wayang mereka sedang berbicara dengan bebas. Ia seakan mengerti bahwa Fang sudah tidak ada. Ahh dia memang anak yang pintar.

"Oh iya Ma. Bunga untuk Om Fang tadi mana?"

"Oh iya, ini sayang"

"Mama emang begitu ya Om? Suka lupa sama sesuatu. Ck ck ck"

Halilintar terkekeh.

"Iya Cela. Mama emang begitu"

"Nggak ya. Aku mana ada pelupa"

Halilintar dan Cela tertawa. Anak sama bapak sama saja.

"Ini Om, bunga melati untuk Om. Katanya Om suka sama bunga melati ya?"

Cela meletakkan sebuket melati di nisan Fang.

Cela meletakkan sebuket melati di nisan Fang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gambar hanya ilustrasi
Cr : Pinterest

"Udah siang nih. Pulang yuk"

"Mampir hokben dulu boleh ga Pa?"

"Boleh. Ayuk"

"Yeyy, dadah Om Fang. Yang tenang disana yaa"

Mereka pun mulai meninggalkan pemakaman.

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

Teruntuk teman ku, Fang Dirga Atmaja..

Terimakasih sudah hadir dalam hidupku dan menjadi bagian dari kisahku. Terimakasih karna sudah mengorbankan nyawamu untuk sahabat masa kecilku. Pengorbananmu akan kuingat selalu. Maaf karena pertengkaran kita hari itu, menjadi hari terakhir dirimu bertemu denganku.

Tenanglah disana, Fang Dirga Atmaja..

- Dari teman mu, Rachel Athala Ravenzie

.
.
.

Terimakasih untuk kalian yang sudah membaca book ini. Mohon maaf apabila ada salah kata. Maaf jika alurnya kurang jelas. Tinggalkan jejak kalian dengan vote dan komen.

Teruntuk kalian semua yang sedang bertengkar dengan sahabat atau teman, ada baiknya kalian secepat mungkin berbaikan dengan mereka. Karena kita tidak tau. Berapa lama orang itu akan ada didekat kita. Perpisahan itu pasti ada. Jadi, manfaatkan lah waktu kalian sebaik-baiknya. Itulah pesan moral yang bisa kalian ambil dari cerita ini.

Terimakasih atas dukungannya semuanya. Kita bertemu dibook selanjutnya. Babayy 👋🏻😙

Finish : 16 Mei 2024

Tertanda
___________

Alyaa SR

We Made It Together [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang